Pihak Sekolah Mencemooh, Netizen Justru Bela Bocah SMP yang Bakar Sekolah, Ini Alasannya

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 04 Jul 2023 12:00 WIB
Pihak Sekolah Mencemooh, Netizen Justru Bela Bocah SMP yang Bakar Sekolah, Ini Alasannya
Pihak Sekolah Mencemooh, Netizen Justru Bela Bocah SMP yang Bakar Sekolah, Ini Alasannya/Foto: Freepik.com

Geger kabar seorang bocah berusia 14 tahun membakar sekolahnya, yaitu SMP Negeri 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah. Alasan bocah berinisial RS membakar gedung tempatnya menimba ilmu lantaran sakit hati sering diejek, dikeroyok, hingga alami bullying di sekolah oleh teman dan gurunya.

Terlepas dari aksinya membakar sekolah, pelaku tidak akan ditahan karena masih di bawah umur. Polisi masih berusaha melakukan pendampingan dengan melibatkan orangtua, dan kemungkinan hanya akan memberlakukan aturan wajib lapor.

Pelaku Curhat Alami Bullying dari Teman dan Guru

Pelaku mengaku nekat membakar sekolah dengan bahan bakar buatan sendiri karena sakit hati diejek hingga alami bullying dari teman bahkan guru di sekolah. Perundungan itu telah terjadi selama enam bulan.

Bentuk bullying yang dilakukan oleh teman-teman berbentuk memanggilnya dengan nama orang tuanya.

Blurry shadows of three boys friends walking togetherIlustrasi bullying/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexLinch

"Karena kasus pem-bully-an. Teman-teman sama ada beberapa guru. Diejek (dipanggil) pakai nama orang tua, sama pernah dikeroyok," ujar RS kepada awak media di Polres Temanggung, Rabu (28/6), dilansir dari detikJateng.

Tak hanya itu, RS juga merasa karyanya tidak dihargai oleh guru. Ia mengaku karyanya pernah disobek di hadapannya.

"(Bullying guru) Ya kayak kreasi saya nggak dihargai, sama pernah disobek-sobek juga di depan saya. Nggak bilang apa-apa yang disobek," sambung dia.

Pernyataan Pihak Sekolah Bikin Netizen Geram hingga Perlakuan Polda Tampilkan RS ke Publik

Ketika diminta keterangan terkait peristiwa tersebut, pihak sekolah mengatakan bahwa R sebagai anak yang suka 'cari perhatian'. Kepala sekolah menyebutkan RS sebagai anak yang cari perhatian dengan cara kesurupan dan muntah-muntah. 

Tak hanya itu, RS yang berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu ditampilkan di hadapan publik saat polisi menggelar jumpa pers kasus ini. RS tampil di depan publik dengan dikawal polisi berseragam dan menenteng senapan. Netizen yang geram menganggap bocah tersebut diperlakukan layaknya teroris oleh pihak kepolisian.

Alasan Netizen Bela Bocah SMP yang Bakar Sekolah

Ilustrasi anak korban bullying

Pihak Sekolah Mencemooh, Netizen Justru Bela Bocah SMP yang Bakar Sekolah, Ini Alasannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix

Alasan Netizen Bela Bocah SMP yang Bakar Sekolah

kasus bullying, aksi bullying, perundungan, kasus perundungan anak, bullying di sekolah, bullying anakIlustrasi/Foto: Pexels/RODNAE Productions/ Foto: Meuthia Khairani

Terlepas dari aksinya, netizen merasa prihatin bahkan membela bocah SMP yang membakar sekolahnya. Netizen mengingatkan betapa dahsyatnya dampak dari menjadi korban bullying. Tak sedikit yang mengecam pernyataan pihak sekolah yang mengatakan bahwa bocah tersebut suka 'caper' alias cari perhatian dengan cara kesurupan dan muntah-muntah.

Padahal menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), hal yang dialami RS merupakan efek dari stres akibat perundungan yang dialaminya, sebagaimana dilansir dari detikEdu.

Netizen menyebut bahwa bocah tersebut adalah korban bullying hingga korban kegagalan sistem pendidikan di sekolahnya. Ketika pihak sekolah seharusnya bisa menjadi tempat yang memberikan bantuan, hal yang terjadi malah sebaliknya. RS malah dicemooh dengan disebut sebagai siswa yang 'caper'.

Kehadiran guru yang seharusnya bisa memberikan tempat yang aman bagi siswa untuk bercerita pengalaman tidak menyenangkan yang ia alami di sekolah, juga dipertanyakan netizen. Belum lagi anggapan populer soal guru Bimbingan Konseling yang dianggap hanya sebagai 'penghukum' bagi siswa bermasalah, bukan sebagai tempat untuk berkonsultasi.

"Kenyataannya guru BK di sekolah-sekolah, apalagi SMP (yg bukan swasta) cuman ngejadiin BK sebagai tempat penghukuman 'anak-anak bermasalah' doang, bukannya jadi ruang untuk konseling siswanya. makanya siswa-siswanya kalo masuk ruang konseling udah takut duluan, stigmanya dibentuk seperti itu. Ditambah lagi kalo misalkan ada siswa yang curhat tentang masalah di kelas, malah dianggap sepele 'ah nanti juga kalian baikan'," tulis seorang netizen.

Alasan pelaku melakukan bullying berikut bahaya dan cara mengatasinyaIlustrasi bullying/Foto: Freepik.com

Tak sedikit pula netizen yang akhirnya membagikan kisah bullying yang mereka alami. Mereka mengatakan bahwa yang sering terjadi adalah aksi keji pelaku dalam bullying kerap 'dinormalisasi' dan korban dituntut untuk bisa berbesar hati untuk memaafkan. Padahal kenyataannya, luka bullying yang dialami korban bisa berdampak panjang dan mendalam.

"Dulu pernah di bully dr SD - SMA dan yes memang pelaku bullying tetap hidup wajar serta bahagia beda dg kita yg korban membawa luka sampai harus hidup overthingking terus di kehidupan setelah masa2 bully itu..skrg kerja jadi guru Sampek buat gerakan anti bullying d sekolah buat prevent tindakan itu baik dr sesama siswa maupun guru-soswa Krn sadar banget dampaknya bakal begitu besar bagi seseorang yg d bully," tulis netizen lainnya.

Tentu kita tidak bisa menutup mata dengan fakta bahwa banyak sekali orang yang pernah menjadi korban bullying. Berdasarkan data dari KPAI sejak tahun 2011-2019 mencatat ada 574 anak laki-laki yang menjadi korban bullying dan 425 anak perempuan jadi korban bullying di sekolah.

Perundungan dapat menyebabkan trauma baik fisik maupun psikologis yang punya dampak buruk yang besar bagi korban. Stop normalizing bullying!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE