Punya Kebiasaan Pilih-Pilih Makanan? Terapkan 5 Strategi untuk Menghadapi Anak yang "Picky Eater"

Dwi Lindah Permatasari | Beautynesia
Jumat, 08 Sep 2023 22:30 WIB
Punya Kebiasaan Pilih-Pilih Makanan? Terapkan 5 Strategi untuk Menghadapi Anak yang
Punya Kebiasaan Pilih-Pilih Makanan? Terapkan 5 Strategi untuk Menghadapi Anak yang

Apakah meja ruang makanmu sering berubah menjadi medan perang bersama anak? Atau anakmu termasuk seorang “picky eater” yang suka pilih-pilih makanan? Anak-anak terkadang menolak makanan yang kamu berikan, terutama jika itu menyangkut sayuran.

Jangan sampai anak-anak justru melemparkan sayuran tersebut karena enggan memakannya. Sebagian anak lainnya mungkin tidak menyukai jenis makanan lainnya. Kamu bahkan bisa frustasi bila terus menerus menghadapi penolakan ketika makan bersama anak.

Untuk menghindari hal tersebut, kamu perlu menyiapkan strategi yang tepat agar anak bisa makan dengan lahap.

Dirangkum dari Positive Parenting Solutions, berikut beberapa strategi untuk menghadapi anak yang picky eater dan mampu menghentikan pertarungan waktu makan bersama anak.

Kendalikan Pantry

ilustrasi/Foto: Pexels/Vlada Karpovich
ilustrasi/Foto: Pexels/Vlada Karpovich

Kamu tidak bisa mengontrol apa yang dimakan oleh anak, namun kamu masih bisa mengontrol pilihan apa yang harus mereka pilih untuk dimakan. Sediakan berbagai menu makanan sehat di lemari es dan dapur. jadi, jika anak-anak ingin makan, maka mereka hanya bisa mengonsumsi makanan yang sehat.

Meski begitu, kamu juga bisa memberikan ijin untuk sesekali menikmati cupcake atau junk food di waktu tertentu. Hanya saja, kamu perlu memberikan batasan terhadap makanan tersebut agar anak tidak melupakan makanan sehatnya.

Jangan Berperang di Meja Makan

ilustrasi/Foto: Pexels/cottonbro studio

Ilustrasi/Foto: Pexels/cottonbro studio

Jika kamu tidak ingin waktu makan menjadi sebuah pertarungan,maka jangan jadikan itu sebuah pertarungan. Apa yang dimakan anak atau berapa banyak mereka makan tidak boleh menjadi perdebatan setiap malam.

Sebagai orangtua, tugasmu adalah merencanakan dan menerapkan makanan sehat untuk anak-anak. ketika kamu memasukkan setidaknya satu makanan sehat yang kamu tahu akan dimakan anak, kamu telah melakukan tugas dengan baik. Selanjutnya? Biarkan anak mengambil atau meninggalkannya.

Jangan Jadikan Makanan sebagai Hadiah

ilustrasi/Foto: Pexels/cottonbro studio

ilustrasi/Foto: Pexels/cottonbro studio

Sebagian orangtua mungkin akan mengatakan, “Jika kamu makan sayur, kamu akan mendapatkan makanan manis sebagai penutupnya.” Ini adalah strategi yang salah.

Kamu tidak bisa menggunakan makanan manis sebagai alat tawar menawar agar anak mau menyelesaikan makanannya. Ketika kamu melakukannya, anak akan memiliki kebiasaan makan yang sehat tanpa menikmatinya hanya agar mendapatkan makanan manis di akhir.

Ubahlah pola pikirmu. Jika anak-anak mengetahui bayam adalah makanan sehat yang baik untuk tubuh, sementara kue-kue manis kurang menyehatkan, lalu mengapa kita menawarkan pilihan yang kurang sehat?

Variasi Menu Makanan

ilustrasi/Foto: Pexels/Taryn Elliott

ilustrasi/Foto: Pexels/Taryn Elliott

Variasi adalah kunci untuk mengatasi anak yang picky eater. Salah satu strategi sederhana untuk menyiapkan menu makan adalah mencampuradukkan rencana makanmu. Tantang dirimu untuk merencanakan makan siang dan makan malam yang berbeda setiap hari selama seminggu.

Dengan melakukan ini, kamu bisa menghentikan kebiasaan anak yang mengharapkan hidangan tertentu saja. Kamu harus menunjukkan kepada anak bahwa dapurmu bisa menghasilkan berbagai macam hidangan. Jadi, mereka akan belajar menikmati makanan apapun yang telah disajikan.

Tawarkan Beberapa Pilihan

ilustrasi/Foto: Pexels/Anna Pou

ilustrasi/Foto: Pexels/Anna Pou

Jika kamu telah menyiapkan berbagai bahan makanan sehat di dapur, kamu juga bisa menawarkan beberapa pilihan makanan untuk anak-anak sepanjang hari. Misalnya, kamu menawarkan, “Blueberry atau apel dengan bagel?” untuk sarapan.

Kemudian saat makan siang kamu bisa menawarkan, “Ingin wortel atau mentimun dengan sandwich?” atau “Mau camilan stik keju atau kue beras?” Sedangkan saat makan malam bisa kamu tawarkan, “Minum susu atau air mineral?”

Ketika seorang anak diberi kendali atas apa yang mereka makan, meskipun hanya sebagian dari makanannya, kamu bisa meredakan potensi konflik waktu makan bersama anak. Dengan memberi mereka kekuatan untuk memilih, anak-anak akan lebih mudah menerima situasi ketika mereka tidak punya pilihan.

Kebiasaan memilih-milih makanan bisa berdampak kurang baik pada anak. Kamu bisa mengubah secara perlahan dengan menggunakan strategi di atas, Beauties! Pastikan kamu tetap menjaga komunikasi dengan anak perihal makanan sehingga tidak terjadi pertarungan di meja makan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE