Punya Pemimpin dengan Kecerdasan Emosional Tinggi? Ini 8 Kalimat yang Sering Mereka Ucapkan!

Dwi Lindah Permatasari | Beautynesia
Rabu, 14 Feb 2024 14:30 WIB
“Aku Mendengarmu”
Ilustrasi/Foto: Freepik/Racool_Studio

Kecerdasan emosional merupakan salah satu soft skill yang wajib dimiliki seseorang untuk perkembangan karier secara profesional. Terlebih ketika kamu menjadi seorang pemimpin di perusahaan. Seorang pemimpin yang cerdas secara emosional biasanya terlihat dari cara mereka berinteraksi dengan orang lain, terutama rekan kerjanya.

Kamu bahkan bisa mengetahui kecerdasan emosional seseorang melalui kata-kata yang sering mereka gunakan setiap hari. Pemimpin yang cerdas secara emosional juga akan membuat rekan kerja menjadi nyaman berada di bawah kepemimpinannya.

Meski demikian, kecerdasan emosional bisa meningkat dengan latihan secara teratur. Nah, kamu bisa menambahkan kalimat sederhana yang dirangkum dari The Enterprisers Project berikut ini untuk memulainya.

“Ceritakan Lebih Banyak Lagi”

Para pemimpin yang cerdas secara emosional biasanya mempunyai keterampilan komunikasi yang baik. Mereka tidak pernah membuat asumsi dari kata-kata yang diucapkan oleh rekan kerjanya.

Mengucapkan frasa “ceritakan lebih banyak lagi tentang itu” menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan kejelasan lebih banyak. Ungkapan tersebut juga menunjukkan keinginan mereka untuk lebih memahami apa yang dikatakan orang lain.

“Bagaimana Anda Ingin Dikomunikasikan?”

Foto: Unsplash/Brooke Cagle

Pemimpin dengan kecerdasan emosional yang tinggi selalu ingin tahu tentang preferensi terhadap gaya komunikasi dari rekan kerja. Mereka ingin menyesuaikan cara berkomunikasinya terhadap setiap individu dalam tim kerja. Misalnya, beberapa orang menyukai percakapan tatap muka, sementara beberapa lainnya menyukai pesan teks sederhana.

Pemimpin yang cerdas selalu bertanya “Bagaimana Anda ingin dikomunikasikan” untuk mengenal orang lain dan memahami bagaimana mereka ingin menerima informasi dengan baik dari mereka. Secara emosional, pemimpin yang cerdas berkomunikasi dengan empati.

“Saya Memiliki Perspektif yang Berbeda”

Ilustrasi/Foto: Freepik

Perbedaan pendapat terkadang membuat seseorang berselisih. Namun, hal ini tidak berlaku bagi para pemimpin yang cerdas secara emosional. Sebaliknya, adanya perbedaan pendapat bisa menjadi peluang yang tepat untuk memulai dialog bersama rekan kerja dan menemukan titik temu.

Alih-alih mengatakan “Saya tidak setuju,” mereka justru mengucapkan “Saya memiliki perspektif yang berbeda.” Selain itu, mereka juga cenderung menyarankan pandangan alternatif agar obrolan tidak mengarah pada konflik besar.

Pemimpin yang bijak juga telah memikirkan jauh ke depan sebelum berucap. Mereka telah memikirkan apa yang terjadi dan memungkinkan orang lain untuk mendengar dampak dari tindakannya.

“Saya Menghargainya”

Ilustrasi/Foto: Freepik/Master1305

Menunjukkan empati terhadap orang lain merupakan cara yang utama untuk menunjukkan kecerdasan emosional seseorang. Ini adalah cara yang tepat untuk menunjukkan bahwa kamu menghargai kerja keras orang lain.

Pemimpin yang cerdas secara emosional menggunakan ungkapan tersebut untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan kepercayaan yang lebih dalam dengan rekan kerja. Orang lain juga akan merasa puas atas kinerjanya yang mendapat respon baik dari pemimpinnya.

“Apa Pendapatmu?”

Ilustrasi/Foto: Freepik

Pemimpin dengan kecerdasan emosional yang tinggi juga membutuhkan umpan balik dari rekan kerja. Mereka tidak pernah berhenti mencari peluang untuk menerima pikiran dan pandangan orang lain. Mereka juga menyadari bahwa dirinya bukanlah orang yang paling pintar diantara rekan kerjanya sehingga selalu mencari cara untuk mengangkat orang lain.

Apabila pemimpin kurang setuju dengan pemikiran orang lain, mereka tidak langsung mengatakan “saya tidak setuju” melainkan menggunakan ungkapan “saya memiliki perspektif yang berbeda.”

Perbedaan pendapat ini merupakan kesempatan bagi para pemimpin untuk memulai diskusi dan menemukan titik temu.

“Kamu Tidak Apa-Apa?”

Ilustrasi/Foto: Freepik

Bagi kebanyakan orang, kreativitas selalu mengalami pasang surut. Terkadang kita sangat semangat untuk bekerja keras, tapi di waktu lain kita membutuhkan tambahan beberapa cangkir kopi untuk mengisi ulang semangat kerja.

Para pemimpin yang cerdas tentu sangat memahami hal ini dan mereka selalu bersedia memastikan rekan kerjanya dalam kondisi baik-baik saja. Bagi mereka, kesejahteraan orang lain adalah prioritas utamanya.

Ketika mendapati rekan kerjanya kurang produktif, mereka tidak akan mencaci maki. Sebaliknya, mereka akan menanyakan dengan penuh empati apakah mereka baik-baik saja atau apa yang sedang mengganggu pikirannya.

“Saya Minta Maaf”

Ilustrasi/Foto: Freepik

Pemimpin yang cerdas secara emosional tidak takut untuk mengakui kesalahannya. Kerendahan hati adalah kunci dari kecerdasan emosional yang tinggi dari seorang pemimpin. Mereka mempunyai kesadaran diri untuk meminta maaf secara jujur apabila melakukan kesalahan.

Selain itu, mereka juga mengetahui kapan akan bertindak untuk memperbaiki sesegera mungkin. Pemimpin yang mau meminta maaf akan sangat dihargai oleh rekan kerjanya.

“Aku Mendengarmu”

Ilustrasi/Foto: Freepik/Racool_Studio

Rasa empati adalah ciri lain dari kecerdasan emosional. Menunjukkan empati merupakan langkah utama untuk menunjukkan kecerdasan emosional seseorang.

Ini menandakan bahwa kamu mendengarkan orang lain dan tidak memiliki agenda tersembunyi dalam tindakan apapun. Jadi, jangan heran apabila pemimpin di tempat kamu bekerja sering mengucapkan ungkapan yang satu ini dalam percakapan sehari-hari.

Gaya kepemimpinan seseorang sangat berpengaruh terhadap perkembangan karier di masa depan. Kamu bisa mencontohnya dengan mengucapkan ungkapan di atas untuk meningkatkan kecerdasan emosionalmu, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE