
Putuskan Jadi Biarawati, Gadis 8 Tahun Ini Cabuti Rambutnya Pakai Tangan, Biar Apa?

Setiap orang mengalami fase dan perjalanan spiritualnya masing-masing. Ada yang menemukan titik spiritual di usia dewasa, tapi ada juga yang menemukannya di usia remaja. Bahkan, seorang gadis asal India ini menemukan titik spiritualnya di usia 8 tahun.
Adalah Aangi Bagrech, perempuan berusia delapan tahun dari Surat di Gujarat, India, yang diketahui memutuskan menjadi biarawati di usia sangat belia. Dikutip dari Mirror, untuk menjalani kehidupannya yang baru, Aangi mencabut setiap helai rambutnya dengan tangan.
![]() |
Keputusan Aangi menjadi biarawati bukan suruhan apalagi paksaan. Ia terinspirasi dari neneknya yang lebih dahulu menjadi biarawati jain. Agama Jain merupakan agama minoritas yang menjauhkan diri dari ikatan kehidupan modern dan terdiri dari sekitar 4,5 juta umat.
Selain melakukan pencabutan rambut dengan tangan, Aangi juga diketahui melakukan proses pemotongan rahang. Kedua prosedur tersebut merupakan bagian dari proses menjadi biarawati jain.
Lebih lanjut, prosedur mencabut rambut ini adalah sesuatu yang akan terus dilakukan selama seseorang menjadi biarawati jain. Konon, hal ini dilakukan untuk melambangkan bahwa para biarawati tidak peduli dengan rasa sakit fisik.
![]() |
Selayaknya biarawati yang mengabdikan diri pada agama, Aangi tidak lagi tinggal di rumah. Ia meninggalkan rumah dan keluarganya sejak memutuskan menjalani kehidupan barunya.
Kehidupan Biarawati Jain
Usai menjalani upacara diksha atau upacara pelepasan semua ikatan duniawi termasuk keluarga dan kesenangan materi, kini Aangi berganti nama menjadi Hemagi Ratna Shree Ma. Selain itu, Aangi juga tinggal bersama sekelompok biarawati lainnya.
Sebagai biarawati jain, Aangi bepergian dengan berjalan kaki ke mana-mana. Di tambah, mereka juga nggak pernah pergi ke sembarang tempat lebih dari 20 hari kecuali selama musim hujan.
![]() |
Biarawati jain juga diketahui tidak menggunakan listrik dan bertahan hidup dengan berpindapatta, hanya mengenakan pakaian putih sederhana. Dari pihak keluarga, ayah Aangi, Dinesh, buka suara.Â
"Dia diuji oleh gurunya dan mereka menemukan Aangi memenuhi syarat untuk menjadi seorang biarawati. Aangi menghabiskan hampir dua tahun dengan para biarawan dan sekarang akan menjalani hidupnya dalam kebhikkhuan," kata Dinesh kepada Mirror.
"Aangi menolak ponsel, hadiah berharga dan pakaian. Aangi duduk di puasa sembilan hari dengan permintaan diksha, sekitar lima bulan yang lalu. Seluruh keluarga saya merasa bangga bahwa seorang gadis dari keluarga kami meninggalkan dunia materialistis."
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!