Saint Ouen Jadi Kota Pertama di Paris yang Izinkan Cuti Haid, Diharap Bisa Dobrak Stigma & Tabu Menstruasi
Saint-Ouen menjadi kota pertama di Paris yang memberikan izin cuti haid berbayar kepada para pekerja perempuan alami nyeri haid. Kebijakan ini diharapkan dapat mendobrak tabu isu menstruasi dan menginspirasi gerakan serupa di tingkat nasional.
Kebijakan ini berlaku mulai 27 Maret, memungkinkan sekitar 1.200 pegawai perempuan di kota yang terletak di utara Paris ini mengambil cuti hingga dua hari setiap bulannya dengan persetujuan dokter. Pekerja yang mengambil cuti haid juga tidak akan dipotong gaji.
Cuti haid berbayar di Saint-Ouen ini hadir sebulan setelah pemerintah Spanyol meloloskan undang-undang terobosan yang memberikan hak serupa pada pekerja perempuan secara nasional. Hal ini menjadikan Spanyol sebagai negara Eropa pertama yang menerapkan cuti haid berbayar.
Kota Pertama di Paris yang Berlakukan Cuti Haid Berbayar/Foto: Freepik.com/User18526052 |
Walikota Sosialis Saint-Ouen Karim Bouamrane pertama kali mengumumkan langkah tersebut pada 8 Maret, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional. Ia berharap dapat menginspirasi legislator Prancis untuk mengikutinya.
"Kita harus mengakhiri penderitaan ini dan penyangkalan penderitaan ini," kata walikota kepada radio France Info pada hari Senin, dilansir dari France24.
Satu dari setiap dua perempuan mengalami menstruasi yang menyakitkan dan terkadang melumpuhkan hingga kesulitan beraktivitas. Hadirnya cuti haid ini, menurut Bouamrane, membantu perempuan yang terbebas dari stigma menstruasi.
"Tujuannya adalah untuk mendobrak tabu tentang masalah ini dan agar perempuan yang mengalami nyeri haid tidak lagi merasa terstigmatisasi," tambahnya.
Aturan baru akan memungkinkan perempuan untuk memilih antara mengambil cuti atau bekerja dari rumah.
Kebijakan Cuti Haid Timbulkan Pro dan Kontra
Saint Ouen Jadi Kota Pertama di Paris yang Izinkan Cuti Haid, Diharap Bisa Dobrak Stigma & Tabu Menstruasi/Freepik.com/freepik
Kebijakan cuti haid berbayar di Saint-Ouen ini rupanya menimbulkan pro dan kotra, Beauties. Kelompok feminis kota tersebut telah lama mengkampanyekan dukungan yang lebih besar untuk kesehatan perempuan di tempat kerja. Namun, masalah cuti haid berbayar telah terbukti memecah belah, di mana muncul kekhawatiran bahwa hal itu dapat menghambat akses perempuan ke pasar tenaga kerja.
“Ini adalah tindakan setengah-setengah yang menyembunyikan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif terhadap kesehatan perempuan di tempat kerja,” kata Ophélie Latil dari kelompok feminis Georgette Sand kepada harian Prancis Le Monde.
"Adanya cuti haid dan membuat perempuan tidak pergi bekerja hanya mengisolasi mereka dan menutupi rasa sakit mereka”, katanya.
Ilustrasi nyeri haid/Foto:freepik/diana.grytsku |
Di sisi lain, pendukung cuti haid berbayar mengatakan kebijakan ini akan membantu meningkatkan kesadaran akan penyakit seperti endometriosis, yaitu gangguan pada jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Gejala yang paling umum adalah nyeri dan menstruasi tidak teratur.
Selain Spanyol, hanya sejumlah kecil negara di dunia yang menawarkan cuti haid berbayar. Di antaranya adalah Jepang, Indonesia, dan Zambia.
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Kota Pertama di Paris yang Berlakukan Cuti Haid Berbayar/Foto: Freepik.com/User18526052
Ilustrasi nyeri haid/Foto:freepik/diana.grytsku