Satu Tanaman yang Subur di Indonesia Ini Ternyata Bisa Hasilkan 5 Gram Emas, Kamu Sudah Tahu?
Sebagai orang yang tumbuh dan besar di Indonesia, sudah sepatutnya kita untuk berbangga hati, Beauties. Sebab, Tanah Air tercinta ini tak hanya kaya akan keanekaragamannya saja, tapi juga kaya sumber daya alam (SDA), tak terkecuali kekayaan floranya.Â
Ada banyak tumbuhan langka, unik, dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di tanah surga Indonesia ini. Bahkan, tanaman yang bisa menghasilkan emas pun ada lho!
Tanaman Penghasil Emas, Ternyata Ada di Indonesia!
Ilustrasi Tanaman Rosemary/Pexels/lachlan ross
Hal ini diungkap oleh Prof. Hamim, Pakar Biologi Tumbuhan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada gelaran Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap IPB, beberapa waktu lalu. Menurutnya, logam mulia dapat diekstraksi dari tanaman penyerap logam berat.Â
Hamim menjelaskan, logam berat merupakan komponen yang tidak mudah terdegradasi. Ia mampu bertahan di dalam tanah hingga mencapai ratusan tahun. Namun, ada beberapa jenis tumbuhan yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya.Â
Berkat kemampuan tersebut, tumbuhan ini bisa digunakan sebagai bahan pembersih lingkungan yang dikenal dengan sebutan fitoremediasi.Â
"Beberapa jenis tumbuhan dapat menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya, yang disebut tumbuhan hiperakumulator," ujar Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini.
"Selain dapat digunakan dalam fitoremediasi, tanaman ini juga dapat digunakan untuk menambang logam-logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti nikel, perak, emas, platina dan thallium atau kegiatan yang dikenal dengan phytomining," tambahnya lagi.
Ilustrasi Kalimantan/ Foto: Rachman Haryanto |
Lebih lanjut, Hamim menjelaskan jika biasanya tanaman hiperakumulator biasanya ditemukan di daerah dengan kandungan logam tinggi, seperti tanah serpentin dan ultrabasa. Nah, Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan daratan ultrabasa terbesar di dunia, meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Hanya saja, Hamim menilai jika potensi tumbuhan hiperakumulator di sana belum tergarap optimal. Perlu adanya perhatian dari berbagai pihak agar potensi dapat digali dengan baik dan dimanfaatkan untuk fitoremediasi dan fitomining.Â
Lebih lengkap tentang informasinya, baca di sini.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi Kalimantan/ Foto: Rachman Haryanto