Sederet Alasan Mengapa Kita Harus Berhenti Melabeli Ibu Rumah Tangga dengan Kata 'Nggak Ngapa-Ngapain'
Beauties, kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan kalimat-kalimat seperti berikut ini, “Jadi ibu rumah tangga kan gampang!”, “Ibu rumah tangga kan enak, nggak ngapa-ngapain!”, “Kok pria yang mengerjakan? Itu kan pekerjaan perempuan atau ibu rumah tangga!”.
Kalimat di atas adalah contoh anggapan orang yang bernada menyepelekan ibu rumah tangga yang mungkin sering kamu dengar di kehidupan sehari-hari. Risih dan menyebalkan nggak, sih, pada pemahaman seperti itu?
Padahal, menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya. Hampir 24 jam dalam seminggu, ibu rumah tangga melakukan berbagai pekerjaan domestik, seperti: menyapu, mengepel, mencuci, memasak, dan membereskan rumah. Melihat betapa ibu rumah tangga rutin mengerjakan semua itu dengan dedikasi, semestinya kita tidak merendahkannya dengan melontarkan kalimat-kalimat di atas.
Apa saja, sih, alasan mengapa kita harus berhenti menghakimi ibu rumah tangga dan melabelinya dengan kata-kata 'nggak ngapa-ngapain'? Dirangkum dari berbagai sumber, yuk simak alasannya!
Berhenti Melabeli Ibu Rumah Tangga dengan Kata 'Nggak Ngapa-ngapain'
Seringnya, status “ibu rumah tangga” tidak dianggap sebagai pekerjaan, melainkan tanggung jawab perempuan. Selain itu, tugas-tugas domestik dianggap mudah karena tidak harus keluar rumah, tidak ada tekanan, dan tidak ada deadline untuk menyelesaikan tugasnya.
Padahal jika ditelaah, ibu rumah tangga melaksanakan tugasnya setiap hari tanpa dibayar dan digaji. Mengurus rumah tangga adalah pekerjaan seumur hidup di mana tidak bisa resign seperti yang dilakukan perempuan berkarier.
Lebih lanjut, ibu rumah tangga tidak punya hak cuti dan kelonggaran untuk sakit akibat kelelahan melakukan semua tugas rumah tangga tanpa henti. Meskipun disibukkan dengan segala pekerjaan rumah, namun Ibu rumah tangga adalah yang paling memahami selera makanan semua anggota keluarga; suami dan anak-anaknya.
![]() Ilustrasi ibu rumah tangga memasak/Unsplash/Jason Briscoe |
Ketika mencari barang yang hilang, ibu rumah tangga sangat hafal di mana barang tersebut disimpan karena dialah yang sehari-hari membereskan dan mengembalikan barang ke tempat yang seharusnya. Multitalenta, Ibu rumah tangga juga berperan sebagai pengatur keuangan keluarga tetapi hanya dianggap “memang sudah seharusnya demikian”.
Di sisi lain, perempuan berkarier kerap dianggap lebih keren dan modern. Padahal faktanya, ibu rumah tangga juga mampu multitasking (mengerjakan tugas memasak, mencuci, dan membereskan rumah dalam waktu bersamaan).
Ibu rumah tangga mendedikasikan seluruh waktu dan perhatiannya untuk anak sehingga sang anak tidak kehilangan perhatian. Tanpa peran ibu rumah tangga di rumah (misalnya sedang sakit atau pergi), anggota keluarga yang lain cenderung bingung dan tidak berdaya saking semua pekerjaan ditangani oleh ibu rumah tangga 100%.
![]() Ilustrasi perempuan berbelanja/Pixabay/19811900 |
Lalu, bagaimana cara termudah untuk mengapresiasi seorang ibu atau istri yang sudah sepenuh hati melakukan pekerjaan tanpa digaji ini? Hargailah usahanya dengan mengucapkan terima kasih untuk hal-hal yang dilakukannya demi keluarga, memuji hasil masakannya, mengajak istri berkencan, dan beri waktu me time sejenak dari aktivitasnya untuk berbelanja atau merawat diri (ke spa, salon atau mall).
Dan yang terpenting, berhentilah melabeli pekerjaan ibu rumah tangga dengan anggapan 'nggak ngapa-ngapain'!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |

