Sering Disalahartikan Sebagai Cinta, Ini 6 Tanda Kamu Terjebak pada Trauma Bonding dalam Hubungan
Tetap bertahan pada hubungan yang tidak sehat bukanlah sebuah bukti cinta melainkan bentuk dari trauma bonding.
Ikatan trauma atau trauma bonding merupakan kedekatan emosional yang intens akibat kekerasan dalam hubungan, atau ketika kamu memilih bertahan meski pasangan sudah melakukan tindak kekerasan. Kasih sayang yang semula wajar berubah menjadi obsesi, sekalipun hal tersebut menyakitkan.
Sebelum kamu mengorbankan diri terlalu jauh, berikut ada beberapa tanda dari trauma bonding yang seringkali disalahartikan dalam hubungan.
Meragukan Persepsi Diri Sendiri
![]() Kebingungan akan diri kamu sendiri/Foto:Freepik.com/Timeimage |
Manipulasi yang dilakukan pasangan lambat laun akan mengendalikan hidupmu. Seorang psikolog, Nadine Macaluso dari laman Mind Body Green mengungkap kontrol pelaku dapat membuat korban merasa kebingungan dan jauh dari dirinya sendiri.
Akibatnya, sekalipun kamu paham bahwa hal ini menyakitkan, kamu akan terus mengelak dan meyakinkan diri bahwa ini hanyalah firasat buruk yang kamu ciptakan sendiri.
Kehilangan Banyak Ruang Pribadi
![]() Menghabiskan banyak waktu hanya untuk bersamanya/Foto:Freepik.com/Mego-studio |
Pikiran yang telah dipermainkan membuat kamu cemas ketika tidak bersama dengannya. Setiap kali mencoba pergi, rasa takut serta kerinduan terus kamu rasakan sehingga akhirnya memilih untuk kembali.
Melansir dari laman Medium, ikatan trauma ditandai oleh adanya ketergantungan sehingga korban secara tidak sadar mengisolasi dirinya sendiri dan terus merasa harus bersama dengan pelaku.
Merasa Harus Melindungi Pelaku
![]() Kamu akan membela dirinya dari siapapun/Foto:Freepik.com/Vgstockstudio |
Segala cara rela dilakukan untuk mempertahankan hubungan dengan dirinya. Nasihat dari orang-orang terdekat tidak lagi kamu dengar karena keinginan untuk selalu melindungi dirinya.
Selain ketergantungan, kondisi ini juga dipengaruhi oleh tidak stabilnya emosi dari pasangan di mana kamu yang terlanjur terhubung akan merasa bertanggungjawab untuk selalu menjaga perasaannya.
Terlalu Berhati-hati untuk Menunjukkan Perasaan
![]() Menutupi emosi serta perasaanmu yang sebenarnya/Foto:Freepik.com/Freepik |
Dilansir dari laman Psych Central, trauma bonding membuat korban berhati-hati bahkan menutupi emosi perasaannya hanya untuk mempertahankan pasangan.
Perasaan yang kamu tunjukkan hanyalah untuk menyenangkan pasangan dan tidak lagi atas kemauan pribadi. Ketika dia sedang tidak baik maka kamu akan merasa begitu sedih begitu pula sebaliknya.
Melupakan Kebahagiaanmu Sendiri
![]() Mengorbankan kebahagiaan sendiri/Foto:Freepik.com/Freepik |
Sesering apapun perlakuan buruk diterima, kamu selalu memaafkan dirinya yang tidak baik. Rasa tidak mampu membuatmu rela melakukan hal apapun tak terkecuali mengorbankan kebahagiaanmu sendiri.
Menjadi sebuah perbedaan antara tulus atas cinta dengan bahagia yang sebenarnya dilandasi oleh tekanan dan manipulasi.
Kewalahan untuk Melindungi Diri Sendiri
![]() Tidak mampu melawan dia yang menyakitimu/Foto:Freepik.com/Freepik |
Hubungan yang terbangun atas ikatan trauma bukanlah sebuah ikatan timbal balik, Beauties. Pasangan sebagai pemegang kontrol hanya akan memanfaatkan kamu untuk memenuhi ego pribadi miliknya.
Sifat utama dari trauma bonding yakni ketergantungan membuat korban merasa tidak mampu untuk melawan sehingga tetap bertahan sekalipun sadar hubungan tidak lagi sehat.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





