Studi: Indonesia Bisa Terancam Cuaca Panas Ekstrim, Bikin Populasi Manusia Sulit Berkembang-Tidak Bisa Punya Anak

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 09 Jun 2023 12:00 WIB
Studi: Indonesia Bisa Terancam Cuaca Panas Ekstrim, Bikin Populasi Manusia Sulit Berkembang-Tidak Bisa Punya Anak
Studi: Indonesia Bisa Terancam Cuaca Panas Ekstrim, Bikin Populasi Manusia Sulit Berkembang-Tidak Bisa Punya Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790

Beauties, cuaca panas akhir-akhir ini mungkin membuat kamu tidak nyaman dan kesulitan beraktivitas. Namun, tidak hanya menghambat aktivitas dan berdampak pada kesehatan, sebuah studi baru-baru ini mengungkap bahwa cuaca panas ekstrim dapat mengancam populasi manusia. Duh, bagaimana bisa?

Beauties, kamu tentu tahu bahwa climate crisis atau krisis iklim adalah salah satu masalah serius yang sedang dihadapi umat manusia saat ini. Menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability, jika pemanasan global terus tidak terkendali, maka akan membuat membuat manusia sulit berkembang hingga terancam tidak bisa punya anak.

Jika hal ini terjadi, maka ada lima negara yang punya tingkat keparahan paling signifikan, salah satunya termasuk Indonesia, nih, Beauties!

Cuaca Panas Ekstrim Bikin Populasi Manusia Sulit Berkembang hingga Terancam Tidak Bisa Punya Anak

Women use an umbrella to shelter from the sun amid hot weather in Shanghai on May 29, 2023. Shanghai on May 29 recorded its hottest May day in 100 years, the city's meteorological service announced, shattering the previous high by a full degree. (Photo by AFP) / China OUT (Photo by STR/AFP via Getty Images)Ilustrasi/ Foto: AFP via Getty Images/STR

Jika laju pemanasan global saat ini tidak terkendali, hal ini akan mendorong miliaran manusia keluar dari yang namanya 'climate niche', yaitu suhu di mana manusia dapat berkembang. 

Dilansir dari CNN, studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability mengevaluasi dampak cuaca panas ekstrim pada manusia. Suhu bumi rata-rata normalnya berkisar antara 13 hingga 27 derajat celsius.

Namun, berdasarkan studi terbaru, bumi diprediksi akan menghadapi suhu rata-rata 29 derajat celsius pada tahun 2030. Ini akan membuat manusia terdorong keluar dari 'climate niche' yang bisa mengancam populasi. Di luar kondisi tersebut, bumi akan cenderung terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu kering.

A woman riding the back of a motorbike taxi shelters herself from the sun with paper during heatwave conditions in Bangkok on April 20, 2023. - Sweltering under a blistering sun, people across South and Southeast Asia have been taking cover beneath any shelter they can find as they pray for cooling rains with record temperatures hitting the region. (Photo by Jack TAYLOR / AFP) (Photo by JACK TAYLOR/AFP via Getty Images)Ilustrasi/ Foto: AFP via Getty Images/JACK TAYLOR

Timothy Lenton, salah satu dari dua penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa sepertiga dari populasi global dapat mendapati diri mereka hidup dalam kondisi iklim yang tidak mendukung "perkembangan manusia".

"Itu adalah pembentukan kembali yang mendalam dari kelayakhunian permukaan planet dan berpotensi menyebabkan reorganisasi skala besar di mana orang tinggal," kata Lenton, direktur Institut Sistem Global di Universitas Exeter.

Indonesia Menjadi Negara yang Terdampak Signifikan

Ilustrasi global warming

Studi: Indonesia Bisa Terancam Cuaca Panas Ekstrim, Bikin Populasi Manusia Sulit Berkembang-Tidak Bisa Punya Anak/Foto: Freepik/Freepik

Indonesia Menjadi Negara yang Terdampak Signifikan

Studi tersebut memaparkan bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini telah menempatkan lebih dari 600 juta orang hidup dalam kondisi iklim yang tidak normal.

“Sebagian besar dari orang-orang ini tinggal di dekat puncak ceruk bersuhu 13 derajat Celcius yang lebih dingin dan sekarang berada di 'jalan tengah' di antara dua puncak. Meskipun tidak terlalu panas, kondisi ini cenderung jauh lebih kering dan secara historis tidak mendukung populasi manusia yang padat,” kata rekan penulis studi Chi Xu, seorang profesor di Universitas Nanjing.

Jika bumi mengalami peningkatan suhu 2,7 derajat celsius sehingga dunia akan menjadi lebih panas, maka ada beberapa negara yang diprediksi terdampak paling signifikan. Negara tersebut adalah India, Nigeria, Indonesia, Filipina, dan Pakistan.

Seluruh penduduk beberapa negara, seperti Burkina Faso dan Mali, serta pulau-pulau kecil yang sudah terancam kenaikan permukaan laut, akan menghadapi suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BIJIE, CHINA - FEBRUARY 9, 2023 - Aerial photo shows the falling water level of the Biyang River Reservoir in Qixingguan district of Bijie City, Southwest China's Guizhou Province, Feb 9, 2023. At present, the water supply of central city of Qixingguan is insufficient because of the drought. (Photo credit should read CFOTO/Future Publishing via Getty Images)Ilustrasi/ Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing

Dalam skenario terburuk, jika Bumi menghangat 3,6 atau bahkan 4,4 derajat Celcius pada akhir abad ini, setengah dari populasi dunia akan berada di luar 'climate niche'.

Menurut laporan tersebut, kehidupan di luar 'climate niche' akan menyebabkan peningkatan angka kematian, karena paparan suhu di atas 40 derajat Celcius dapat mematikan, terutama jika kelembapan sangat tinggi sehingga tubuh tidak dapat lagi mendinginkan diri hingga mencapai suhu yang dapat mempertahankan fungsi normal.

Panas yang ekstrim juga diperkirakan akan menurunkan hasil panen, dan meningkatkan konflik serta penyebaran penyakit.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa pemanasan melebihi 1,5 derajat Celcius akan mengakibatkan bencana dan perubahan yang berpotensi tidak dapat diubah. Karena area dalam 'climate niche' menyusut seiring dengan kenaikan suhu global, populasi yang lebih besar juga akan lebih sering terkena peristiwa cuaca ekstrem termasuk kekeringan, badai, kebakaran hutan, dan gelombang panas.

 “Untuk setiap 0,1 derajat Celcius pemanasan di atas tingkat saat ini, sekitar 140 juta orang lagi akan terpapar panas yang berbahaya," ungkap Lenton.

Awal bulan ini, Organisasi Meteorologi Dunia mengumumkan bahwa dalam lima tahun ke depan, ada kemungkinan 66 persen suhu planet akan lebih dari 1,5 derajat Celcius lebih hangat daripada tingkat pra-industri selama setidaknya satu tahun.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE