Yakin Tahu Bedanya Pemanasan Global dan Perubahan Iklim? Tambah Ilmu Seputar Krisis Iklim Ini Yuk!
Beauties mungkin sudah tidak asing dengan kata pemanasan global dan krisis iklim. Dua kata tersebut semakin sering terdengar seiring dengan parahnya kerusakan lingkungan dan dampak yang kian kita rasakan. Sebut saja gelombang panas yang merajalela di banyak negara, tak terbatas di Amerika Serikat dan Eropa, tapi juga di Asia.
Namun, tahukah kamu apa yang membedakan pemanasan global dan perubahan iklim itu? Apa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya masing-masing peristiwa tersebut? Tentu kita wajib tahu jawabannya mengingat ini adalah masalah genting yang melibatkan eksistensial makhluk hidup, Beauties.
Cari tahu dalam rangkuman berbagai sumber berikut ini yuk!
Pemanasan Global
Pemanasan global/ Foto: Getty Images |
Seperti namanya, pemanasan global berarti peristiwa peningkatan suhu permukaan bumi jangka panjang yang sudah dimulai sejak periode pra-industrial, yakni sekitar tahun 1850-1900), seperti yang dijelaskan dalam situs NASA Global Climate Change. Peningkatan suhu disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam) yang meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang terperangkap di atmosfer bumi.
Melansir laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), gas rumah kaca di antaranya adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Wah, banyak ya, Beauties!
Emisi gas rumah kaca ini membalut permukaan bumi layaknya selimut sehingga panas matahari yang masuk ke bumi tidak dapat keluar dan menyebabkan suhu bumi naik.
Perubahan Iklim
Perubahan Iklim/ Foto: DW (News) |
Lain halnya dengan perubahan iklim yang berdasarkan situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang. Jadi dalam perubahan iklim, tak hanya terjadi peningkatan suhu, tapi juga pola cuaca yang berubah dari biasanya dan akan mempengaruhi iklim global.
Disebabkan oleh hal yang sama dengan pemanasan global, dampak yang terekstensi pada perubahan iklim semakin parah. NASA Global Climate Change menyebutkan sejumlah contohnya, seperti siklus laut seperti El Nino, La Nina, dan Pacific Decadal Oscillation.
Peristiwa pemanasan global dan perubahan iklim inilah yang berakhir disebut krisis iklim.
Bumi adalah sebuah sistem yang saling berketergantungan. Jika suhu semakin panas, maka dampaknya pun akan ikut merambat, berimbas pada berbagai aspek kehidupan.
Dampak Peningkatan Suhu Bumi
Foto: AP/Vincent Thian
Dampak Peningkatan Suhu Bumi
Bencana kekeringan/ Foto: AFP via Getty Images/LUIS ACOSTA |
Para pemimpin negara melalui UN Climate Change Conference berusaha menetapkan kebijakan apa pun demi mencegah kenaikan suhu bumi lebih dari 1,5 derajat Celcius––suhu yang dinilai dapat mencegah dampak terburuk perubahan iklim dan di mana makhluk hidup masih dapat bertahan hidup.
Sayangnya pada laporan emisi tahun 2022Â oleh United Nation Environment Programme (UNEP), kebijakan yang diterapkan oleh tiap negara masih memungkinkan kenaikan sebesar 2,4-2,6 derajat Celcius pada akhir abad 21.
Jika dibandingkan dengan kondisi bumi saat ini di mana es di Kutub Utara dan Antartika kian mencair, naiknya permukaan air laut, bencana kekeringan dan banjir yang melanda berbagai kawasan, cuaca ekstrem seperti gelombang panas yang turut berimbas pada kekeringan di sejumlah negara semua akibat dari krisis iklim, kira-kira apa yang akan terjadi pada bumi di masa depan nanti ya, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pemanasan global/ Foto: Getty Images
Perubahan Iklim/ Foto: DW (News)
Bencana kekeringan/ Foto: AFP via Getty Images/LUIS ACOSTA