Ternyata Ini Kepanjangan Kata "Oke" yang Nggak Banyak Orang Tahu
Beauties, seberapa sering kamu ucap kata "oke" dalam keseharian? Kata "OK" atau "oke" tak hanya dikenal di Indonesia saja, tapi cukup universal karena masyarakat dunia mengucap dan mengenal maknanya juga.
Biasanya, kata ini digunakan sebagai kata kerja, kata sifat, atau pun kata benda sekaligus. Apa pun bentuk kalimatnya, umumnya "oke" digunakan untuk menunjukkan persetujuan, penerimaan, kebenaran, atau ungkapan tidak ada sesuatu yang salah. Walaupun sering digunakan, sayangnya belum banyak orang tahu bahwa "OK" merupakan singkatan yang punya sejarah.
Kepanjangan Kata “OK”
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Miguel A. Padrinan
Kata “OK” merupakan singkatan dari dua kata, yaitu “oll korrect”, ubahan kata dari “all correct”. Artinya sesuai dengan makna “OK” itu sendiri, yakni mengonfirmasi kebenaran atas apa pun yang terjadi. Berdasarkan sejarahnya, “OK” dipopulerkan oleh Charles Gordon Greene, Beauties.
Sejarah Kata “OK”
Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/benzoix
Pada tahun 1960-an, ahli bahasa Allen Walker Read menelusuri asal-usul kata “OK”. Dalam bukunya yang berjudul The First Stage in The History of “OK” (1963), ia menguak bahwa kata “OK” sudah eksis sejak tahun 1839.
Surat kabar Boston Post yang beredar di AS menjadi yang pertama yang mempopulerkan kata “OK”, tepatnya pada tanggal 23 Maret 1839. Redaktur Boston Post, Charles Gordon Greene, menulis kata “OK” di judul berita untuk mengikuti tren menyingkat kata yang digandrungi kalangan penutur bahasa Inggris di AS tahun 1830-an. Pada era yang sama, terkenal pula singkatan ‘RTBS’ (Remains to be Seen), OMG (Oh My God), dan sebagainya.
Kata “OK” juga menjadi populer di Indonesia dengan penulisan “Oke”. Baca selengkapnya di sini, yuk!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!