Tidak Perlu Cepat-cepat Terima Lamaran Pria, Ini 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Lebih Dulu

Dilamar oleh pria yang kita cintai dan mencintai kita merupakan hal yang paling indah. Apalagi, jika kedekatan hubunganmu dengannya masih belum begitu lama. Sebagai perempuan, perasaan tidak ditarik ulur oleh pria adalah hal yang menyenangkan karena dengan cepat kamu mendapat kepastian.

Tapi, sebaiknya tidak usah terburu-buru mengiyakan niatnya mengajakmu ke jenjang pernikahan ya, Beauties! Kamu perlu memperhatikan dan mempertimbangkan 6 hal ini terlebih dulu agar tidak salah memilih pasangan.

1. Sikap terhadap Ibunya

Dilansir dari Your Tango, Beauties perlu melihat bagaimana sikap dan perilaku pria tersebut kepada ibunya. Karena dari situlah tergambar bagaimana kepribadiannya dan seperti apa dia menyikapi pasangan romantisnya.

Apakah menghindari, suka membentak dan menyindir ibunya, tidak sopan, melawan, kasar, agresif, berjarak, dan tidak menggambarkan hubungan yang baik antara seorang anak lelaki pada ibunya? Kalau sudah ada tanda-tanda tersebut, tampaknya Beauties perlu mempertimbangkan lagi keputusanmu agar tidak salah memilih pasangan hidup.

2. Sikapnya saat Marah

Mengutip dari Psycom, Beauties perlu memperhatikan bagaimana sikap pasanganmu saat marah. Ketika terjadi cekcok dengannya, coba lihat bagaimana cara dia bersikap padamu.

Apakah dia melampiaskan amarahnya dengan kekerasan fisik, membanting barang, atau mendiamkanmu selama beberapa waktu sampai emosinya stabil? Sejauh mana dirimu mampu menerima dan menoleransi sikap marahnya adalah poin penting untuk kelanggengan hubungan pernikahan kalian ke depannya?

3. Tanggung Jawabnya Mencari Nafkah

Dilansir dari Economic Times,  di antara pasangan yang sudah menikah seringkali ada ketidakcocokan dalam hal keuangan.  Jadi, sebaiknya Beauties bisa melihat dulu seberapa keras dia berjuang untuk mencari nafkah untuk dirinya sendiri sebelum menikah.

Dari situ, kamu bisa mendapati apakah dia sudah mandiri secara finansial dan seberapa semangatnya untuk mendapatkan penghasilan. Jangan sampai, dia harus selalu diingatkan untuk mencari penghasilan dan bekerja demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

4. Kemauannya Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Melakukan pekerjaan rumah tangga tampaknya masih kerap dianggap sebagai tanggung jawab istri. Dilansir dari Marriage, calon suamimu harus paham bahwa mengerjakan tugas rumah tangga seperti beberes dan bebersih merupakan tanggung jawab bersama, bukan tugas istri saja.

Calon suamimu perlu bersedia untuk berperan dalam tugas domestik nantinya. Kalaupun tidak membantu menyapu atau mencuci, paling tidak suamimu bisa dan mau mengganti tabung gas, mengantarmu ke pasar, mengganti galon air minum, mengganti bohlam, dan pekerjaan lainnya yang membutuhkan tenaga lebih.

5. Sifat dan Sikap yang Bisa Ditoleransi

Dilansir dari Psychology Today, Beauties berhak memperhatikan karakter dan kebiasaannya yang sudah terlihat sejak menjalin hubungan denganmu. Nyamankah kamu bila dia hanya bisa dihubungi setelah setelah jam kerja? Atau bayangkan apabila dia orang yang sangat berantakan dan malas merapikan barang di rumah?

Hal-hal tersebut harus sama-sama bisa dibicarakan dan dimengerti antara dirimu dan kekasih. Agar setelah menikah, kamu dan suamimu tidak kaget dengan kebiasaan asli masing-masing.

6. Rencana Mempunyai Keturunan

Dilansir dari Marriage, ini juga poin penting, Beauties! Supaya sama-sama tahu keinginan memiliki keturunan atau tidak. Sehingga, misalnya karena kondisi tertentu membuat kamu sulit hamil, dia tidak menjadikannya sebagai alasan selingkuh, pemicu pertengkaran dan perceraian.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk membantu pertimbanganmu menerima lamarannya ya, Beauties!

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!