Unik! Masyarakat Jepang Pawai dengan Kostum untuk Menghormati Arwah Kucing di Festival Bakeneko
Hai, Beauties! Kucing menjadi salah satu hewan yang digemari sebagian besar orang dan kerap dipilih sebagai peliharaan di rumah.
Tidak hanya itu saja, kucing juga digunakan sebagai 'simbol' keberuntungan yang dikenal sebagai 'Maneki-Neko', figur populer Jepang yang dipercaya membawa keberuntungan bagi para pemiliknya.
Patung kucing tersebut identik dengan makna keberuntungan, mendatangkan rezeki, sebagai bentuk sambutan selamat datang, dan masih banyak lagi. Banyak pencinta kucing yang juga menyalurkan kasih sayang mereka kepada hewan berbulu tersebut dengan berbagai cara, tak terkecuali di kalangan masyarakat Jepang.
Di negeri Sakura tersebut, ada sebuah tradisi yang disebut sebagai festival Bakeneko. Masyarakat Jepang akan menggunakan kostum bernuansa kucing dan melakukan pawai dalam rangka menghormati arwah kucing.
Simak lebih detail tentang festival Bakeneko di Jepang berikut ini, yuk!
Apa Itu Festival Bakeneko?
Ilustrasi festival Bakeneko di Jepang/ Foto: Getty Images/JianGang Wang
Melansir dari Times of India, festival Bakeneko merupakan acara Halloween tahunan di Jepang yang diadakan pada setiap bulan Oktober.
Acara ini berpusat pada ‘Bakeneko’, sosok kucing supernatural terkenal dari cerita rakyat Jepang. Sejak tahun 2010, festival Bakeneko diadakan secara rutin setiap tahunnya dan berlokasi di Kagurazaka yang merupakan bagian dari kawasan Shinjuku yang populer di Tokyo, Jepang.
Melansir dari Matcha, sejak zaman kuno, budaya di seluruh dunia percaya bahwa kucing memiliki kekuatan mistik dan Jepang pun demikian.
Bakeneko adalah salah satu yokai (makhluk gaib) Jepang. Secara harfiah diterjemahkan menjadi “kucing iblis” atau “kucing yang berubah” dan mengacu pada makhluk gaib dalam bentuk kucing.
Ada beragam kisah berbeda mengenai para Bakeneko, Beauties. Beberapa cerita mengatakan mereka adalah hantu yang berubah menjadi kucing rumahan untuk melindungi atau menyihir orang yang tinggal bersama mereka.
Kemudian, cerita lain mengatakan bahwa beberapa kucing rumahan yang lebih tua berubah menjadi Bakeneko untuk mengambil alih tubuh manusia atau berbicara bahasa manusia. Hal menarik lainnya dari festival Bakeneko ini tentu masyarakat yang berdandan dengan tema kucing dalam pawai.
Selain itu, alasan kenapa parade bertema kucing diadakan di Kagurazaka adalah karena Natsume Soseki, penulis novel Jepang terkenal yakni I Am a Cat tinggal di daerah tersebut, Beauties.
Masyarakat Bebas Berkreasi di Festival Bertemakan Kucing
Ilustrasi festival Bakeneko di Jepang/ Foto: pexels.com/David Dibert
Dalam festival Bakeneko, masyarakat yang berpartisipasi pun bebas berkreasi dengan berbagai konsep dan gaya bertemakan kucing, Beauties. Masyarakat yang berdandan dalam berbagai kostum mencerminkan ekspresi pribadi dan tema budaya, mengubah parade menjadi tontonan penuh warna yang memikat imajinasi penonton.
Pada tahun 2024 ini, festival Bakeneko sendiri telah diadakan pada 13 Oktober 2024 lalu.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!