Unik, Pria di Jepang Ini Sukses Bangun Karier dengan Menyewakan Dirinya untuk Nggak Ngapa-ngapain! Ini Kisahnya

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 26 Aug 2022 20:18 WIB
Shoji Morimoto/Foto: Dok. CBS News

Salah satu cara untuk mendapatkan uang adalah dengan bekerja. Namun yang namanya hidup, ada kalanya kita pasti merasa jenuh dan lelah saat bekerja. Hal ini membuat orang-orang melontarkan komentar bernuansa candaan berselimut keluhan seperti 'ingin sekali dapat uang tanpa harus bersusah payah'. Bisa relate, Beauties?

Mungkin sekilas kalimat tersebut terdengar hanya sebatas impian. Namun siapa sangka, seorang pria di Jepang bisa mewujudkan impian tersebut. Namanya Shoji Morimoto, pria di Jepang yang terkenal dengan julukan "do-nothing guy" alias pria yang tidak ngapa-ngapain. Ia sukses membangun karier dengan 'menyewakan' dirinya untuk tidak melakukan apa-apa.

Selama 38 tahun, Shoji Morimoto telah terbiasa diberi tahu oleh keluarga, teman sekelas, dan rekan kerja bahwa dia "tidak melakukan apa-apa". Ia tergolong tipe pria yang mundur dan membiarkan orang lain mengambil inisiatif.

Setelah ia lulus kuliah dan berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang menurutnya membosankan, ia memutuskan untuk menganggur. Pada tahun 2018, ia pun iseng membuat akun Twitter dengan nama julukan "Do Nothing Rent-a-Man", di mana ia menawarkan jasa untuk menemani orang lain tanpa melakukan apapun.

"Saya menawarkan diri untuk disewa, sebagai orang yang tidak melakukan apa-apa. Apakah sulit bagi Anda untuk memasuki toko sendiri? Apakah Anda kehilangan pemain di tim Anda? Apakah Anda membutuhkan seseorang untuk menjaga tempat untuk Anda? Saya bisa' tidak melakukan apa pun kecuali hal-hal yang mudah," tulisnya di akun Twitternya saat itu.

Shoji Morimoto/ Foto: Dok. CBS News

"Saya meminjamkan diri untuk tidak melakukan apa-apa, yang berarti saya tidak melakukan upaya khusus. Saya tidak memulai percakapan. Saya hanya sebatas membalas obrolan saja," ungkapnya kepada CBS News.

Morimoto menolak permintaan untuk membantu membersihkan rumah, menjadi teman, mencuci pakaian, dan mengunjungi rumah hantu. Lantas, bagaimana bentuk jasa yang ia tawarkan?

Rupanya, Morimoto mau berdiri dalam cuaca dingin untuk menjadi penonton bagi musisi jalanan yang sedang berjuang mencari uang, menemani orang-orang jalan ke toko atau restoran, hingga menyantap kue bersama dengan seseorang yang kesepian saat berulang tahun.

"Orang-orang menggunakan saya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang kesepian. Beberapa merasa malu pergi ke suatu tempat (menarik) sendirian, mereka butuh seseorang untuk berbagi. Yang menakjubkan adalah keragaman kepribadian, keadaan, dan situasi yang sangat beragam. Itu mengejutkan saya hampir setiap hari," tuturnya.

Shoji Morimoto/ Foto: Dok. CBS News

Morimoto membagikan salah satu pengalaman kerjanya saat 'disewa' untuk tidak melakukan apapun. Dia bertemu dengan seorang perempuan berusia 30 tahun yang telah menjadi pelanggan tetapnya. Dia menemani perempuan itu untuk duduk sambil menyesap kopi dalam keheningan.

Menurut perempuan tersebut, Morimoto menawarkan jasa berupa ruang aman tanpa penilaian yang membebani, tanpa basa-basi, dan tanpa bicara.

"Perempuan Jepang cenderung khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain, dan tidak membebani orang lain. Ini melelahkan. Jadi, terbebas dari obsesi ini sangat berharga," ucap perempuan itu.

Shoji Morimoto/ Foto: Dok. CBS News

Lantas, berapa tarif untuk menyewa jasa Morimoto? Awalnya, dia mulai menawarkan layanannya secara gratis, tetapi sekarang dia mengenakan biaya untuk mengurangi volume permintaan yang dia dapatkan. Kini, dia mengenakan biaya 10 ribu yen (sekitar Rp1 juta) per sesi.

Biasanya, Morimoto paling sering disewa untuk menemani orang-orang yang sedang berada dalam titik balik di hidupnya dan menceritakan kenangan traumatis di hidup yang tidak bisa dibagikan ke teman atau keluarga. Morimoto akan menemani orang tersebut, tanpa menghakimi.

Misalnya, ada seorang perempuan yang menyewanya untuk menemaninya saat ia mengajukan surat gugatan cerai. Morimoto juga pernah menemani klien saat konsultasi operasi wasir. Ada pula yang menyewa Morimoto untuk melambaikan tangan saat klien pergi naik kereta dari Tokyo ke Osaka, tujuannya untuk menciptakan momen perpisahan yang dramatis. Ia juga pernah pergi ke rumah sakit untuk menghabiskan waktu dengan seseorang yang telah mencoba bunuh diri.

Namun ada pula kisah sedih-mengharukan yang ia dapatkan dari klien. Misalnya seorang klien anak muda yang terjebak dalam rutinitas kantor yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ia meminta Morimoto menemuinya sepulang kerja di sebuah ayunan di taman, tujuannya untuk menghidupkan kembali rasa bahagia di hidupnya secara singkat.

"Dengan seorang teman, Anda harus khawatir apakah mereka akan menyukai bar atau tidak," kata salah seorang klien Morimoto. "Tapi dengan Rental-san [Morimoto], dia hanya mengatakan langsung, 'ya' atau 'tidak.' Ini mengurangi drama daripada pergi keluar dengan seorang teman."

Shoji Morimoto/ Foto: Dok. CBS News

Dilansir dari The Washington Post, Morimoto tidak ingin membuat banyak asumsi mengapa bisnis yang ia jalankan viral. Namun, dari apa yang ia kerjakan, ia telah belajar untuk tidak menghakimi orang lain, dan memiliki empati untuk orang-orang yang mungkin mengalami tantangan pribadi yang dalam tetapi tidak menunjukkannya.

"Bahkan jika orang terlihat normal dan baik-baik saja di permukaan, mereka sering memiliki masa lalu atau rahasia yang mengejutkan, atau masalah yang mustahil. "Orang yang datang kepada saya dengan masalah luar biasa, mereka biasanya bukan orang yang terlihat menderita. Setiap orang, bahkan yang terlihat baik-baik saja, semuanya memiliki masalah dan rahasianya masing-masing," paparnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...