Viral di Medsos Ngerinya Tornado Rancaekek, Ini Bedanya dengan Puting Beliung
Viral di media sosial beberapa video yang memperlihatkan tornado yang terjadi Rancaekek, Jawa Barat, Rabu (21/2). Peneliti BRIN menyatakan fenomena di perbatasan Bandung-Sumedang tersebut bukan puting beliung, melainkan tornado pertama di Indonesia.
Erma Yulihastin, ahli klimatologi dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa angin yang merusak Rancaekek sangat mirip dengan tornado.
Ia menjelaskan tornado berbeda dengan puting beliung. Tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih kuat dengan radius dampak yang lebih luas.
Puting beliung juga tidak berdurasi lama. Biasanya, puting beliung di Indonesia hanya terjadi sekitar 5-10 menit. Berdasarkan data sejarah, menurutnya, hanya ada satu fenomena puting beliung tak biasa yang terjadi selama 20 menit di Cimenyan pada 2021.
Dampak kerusakan akibat tornado di Bandung-Sumedang./ Foto: Wisma Putra/detikJabar |
"Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam," katanya lewat akun X miliknya.
"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!" lanjutnya.
Erma mengatakan tim BRIN akan secepatnya melakukan investigasi dan rekonstruksi fenomena tornado Rancaekek.
"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," katanya.
Untuk informasi selengkapnya, lanjutkan membaca dengan KLIK DI SINI.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Dampak kerusakan akibat tornado di Bandung-Sumedang./ Foto: Wisma Putra/detikJabar