Bulan Ramadan memang memiliki kurun waktu yang sama di berbagai negara di belahan dunia manapun, yaitu selama satu bulan penuh alias 30 hari. Namun, pada kenyataannya durasi berpuasa tiap Muslim di berbagai negara berbeda lamanya dalam sehari.
Dilansir dari NDTV, salah satu negara yang terkenal memiliki waktu puasa terlama di dunia ini adalah Greenland. Umat Muslim di Greenland bahkan pernah berpuasa selama kurang lebih 20 jam pada bulan Ramadan di tahun 2021.
80% area di Greenland tertutup lapisan es dan gletser/Foto: Pexels/Francesco Ungaro |
Jadi, daripada mengeluhkan waktu berbuka yang tak kunjung datang, lebih baik kita belajar yuk tentang Greenland dan umat Muslim yang berpuasa di salah satu negara yang terletak di bagian Bumi paling utara ini.
Terletak di Lintang Utara
Perbedaan waktu puasa yang dijalani oleh Muslim di Greenland dibandingkan dengan umat Muslim di negara lain disebabkan oleh letak negara Greenland yang berada di bagian Bumi paling utara.
Hal tersebut membuat Greenland dan negara-negara lain yang berada di Lingkaran Arktik memiliki rentang waktu yang cukup panjang antara matahari terbit dan matahari tenggelam. Sementara itu, kita tahu bahwa kedua poin tersebut merupakan penanda waktu puasa dimulai dan berakhir.
Titik Balik Matahari di Musim Panas
Saat titik balik panas terjadi, hari tidak pernah malam/Foto: Pexels/Lukas |
Tidak hanya mengalami waktu siang hari yang lebih lama daripada malam harinya, umat Islam yang berpuasa di Greenland juga berpotensi menjalani puasa selama hampir seharian ketika fenomena titik balik matahari terjadi.
Biasanya, fenomena titik balik matahari terjadi di musim panas. Saat fenomena ini terjadi, maka matahari tidak akan terbenam selama 24 jam. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang memberatkan bagi para Muslim di Greenland.
Malam Kutub di Musim Dingin
Bukan hanya fenomena titik balik matahari yang dikhawatirkan oleh Muslim yang tinggal di negara Greenland dan lingkaran Arktik lainnya, melainkan juga fenomena malam kutub.
Ilustrasi malam kutub, saat matahari tidak pernah terbit/Foto: Pexels/eberhard grossgasteiger |
Jika titik balik matahari berlangsung di musim panas, maka malam kutub berlangsung pada musim dingin. Saat malam kutub terjadi, matahari tidak pernah terbit di langit sehingga suasana akan terlihat sepanjang hari bahkan sepanjang bulan.
Lagi-lagi ketiadaan matahari menjadi hal yang cukup memusingkan bagi para Muslim yang tinggal di Greenland dan sekitarnya.
Oleh karena itu, otoritas keagamaan telah memberikan fatwa bahwa Muslim di Greenland boleh mengikuti waktu berpuasa dari negara Islam terdekat yang tidak mengalami fenomena titik balik matahari maupun malam kutub atau bisa mengikuti waktu yang ditetapkan oleh kota suci Makkah.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!