4 Cara Bedakan Telur Segar dan Telur Busuk, Buang Kalau Ada Tanda Ini!
Banyak orang sengaja menyimpan telur ayam dalam jumlah banyak saat bulan Ramadan. Alasannya, telur ayam merupakan bahan makanan yang serbaguna untuk dijadikan menu pembuka, menu utama, menu penutup, maupun camilan. Pembelian telur pun cenderung meningkat di bulan Ramadan karena telur dibutuhkan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan kue kering lebaran.
Telur ayam yang dipakai dalam membuat kue kering haruslah dipilih yang segar. Namun, sudahkah kamu tahu cara membedakan mana telur segar dan telur busuk? Simak 3Â cara memilih telur berkualitas baik dan menguji kesegaran telur berikut ini.
1. Perhatikan Cangkang Telur
Cangkang berlendir menandakan telur busuk/Foto: Freepik.com/user16679917
Hal pertama yang harus diperhatikan saat memilih telur adalah cangkangnya. Mengutip Southern Living, pastikan tidak ada retakan, lendir, atau tepung pada cangkang telur.
Retakan pada cangkang telur, betapapun kecilnya, membuka jalan bagi bakteri untuk masuk ke dalam telur, sehingga mempercepat proses pembusukan. Bentuk telur yang retak atau berlendir artinya telur telah terpapar bakteri, sementara tampilan tepung pada cangkang dapat mengindikasikan tumbuhnya jamur.
2. Cium Aroma Telur
Cium aroma telur/Foto: Freepik.com/freepik
Tes mengendus adalah metode paling sederhana untuk mengetahui apakah telur sudah busuk. Telur yang sudah busuk akan mengeluarkan bau yang khas, baik mentah atau dimasak.
Jika kamu belum bisa mengetahui apakah telur sudah busuk atau belum dari cangkangnya, pecahkan telur ke wadah bersih dan cium aromanya. Jika baunya normal, artinya tidak ada bau sama sekali, itu pertanda telur masih aman digunakan. Namun, jika ada aroma belerang, mengandung gas, atau asam, buang telurnya.
3. Cek Tampilan Kuning dan Putih Telur
Ciri telur segar/Foto: Freepik.com/fordeno
Kamu juga bisa memeriksa kesegaran telur dari tampilan putih dan kuning telurnya. Telur segar harus memiliki kuning telur berwarna kuning cerah atau oranye dan putih telur dengan konsistensi kental. Di sisi lain, telur yang sudah tua maka kuning telurnya lebih mudah pecah dan putihnya lebih encer. Telur seperti ini masih bisa dikonsumsi hanya saja kualitasnya menurun, sehingga kurang baik untuk bahan kue.
Selanjutnya, kuning maupun putih telur yang berubah warna menjadi merah muda, biru, hijau, atau hitam, merupakan tanda kontaminasi jamur atau bakteri dan harus dibuang, menurut Egg Safety Center. Namun, jika kamu melihat bercak darah pada kuning telur, itu adalah hal yang normal, karena hal itu disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.
4. Lakukan Tes Apung
Tes apung telur/Foto: Freepik.com/Atlantist studio
Dikutip dari Healthline, ini merupakan metode yang paling populer. Untuk melakukan tes ini, masukkan telur secara perlahan ke dalam mangkuk atau gelas berisi air. Jika telur tenggelam dalam posisi mendatar itu artinya telur dalam kondisi segar. Jika telurnya tenggelam tetapi berdiri miring ke atas di dasar wadah, berarti telurnya sudah tidak segar tetapi masih bisa dimakan.
Sebaliknya, telur yang mengapung ke atas berarti sudah tidak segar dan mungkin rusak. Itu karena semakin lama telur disimpan, maka cangkangnya semakin berpori yang membuat udara bisa dengan mudah menembus cangkangnya, sehingga telur bisa mengapung. Kalau sudah begitu, sebaiknya sebelum dimasak pecahkan dulu telur yang berusia sudah lama tersebut di mangkuk. Bila benar tercium bau busuk, sebaiknya jangan mengonsumsinya.
Sebagai catatan, biasanya yang menyebabkan telur ayam terlihat atau berbau tidak sedap bukanlah bakteri Salmonella, melainkan organisme pembusuk, merujuk laman Bon Appètit. Organisme itu tidak akan membuatmu sakit, tapi membuat makanan menjadi kurang sedap. Bahaya sebenarnya terletak pada bakteri Salmonella, penyebab beragam penyakit hingga keracunan, yang tidak terlihat dari rasa, bau, atau penampilannya.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!