5 Bentuk Pelarian Emosional yang Tidak Disadari Dapat Merusak Tubuh, Salah Satunya Emotional Eating

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Rabu, 04 Jun 2025 22:30 WIB
1. Emotional Eating (Makan karena Emosi, Bukan Lapar)
Emotional Eating (Makan Karena Emosi, Bukan Lapar)/Foto:mPexels.com/Mikhail Nilov

Saat sedang menghadapi tekanan, kecewa, atau perasaan sedih yang sulit diungkapkan, banyak orang memilih untuk lari bukan secara fisik, tapi secara emosional. Pelarian emosional ini sering dilakukan tanpa sadar, dan meskipun terlihat seperti cara untuk menenangkan diri, dalam jangka panjang justru bisa merusak tubuh dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Untuk kamu yang sedang berusaha mengenal diri lebih dalam, penting untuk mengenali bentuk-bentuk pelarian emosional yang tampak sepele, tapi sebenarnya cukup berbahaya seperti yang telah dilansir dari Verywell Mind berikut ini.

1. Emotional Eating (Makan karena Emosi, Bukan Lapar)

Emotional Eating (Makan Karena Emosi, Bukan Lapar)/Foto:mPexels.com/Mikhail Nilov

Pernah nggak, sih, kamu merasa ingin makan manis atau gorengan saat lagi stres atau patah hati? Ini adalah salah satu bentuk pelarian emosional yang paling umum. Saat emosi tidak tersalurkan, tubuh mencari kenyamanan dari makanan. Padahal, kalau berlebihan, ini bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, kolesterol tinggi, bahkan gangguan pencernaan.

2. Terlalu Sibuk dan Nggak Mau Berhenti

Terlalu Sibuk dan Nggak Mau Berhenti/Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Beberapa orang menghindari perasaan tidak nyaman dengan terus-menerus menyibukkan diri. Padahal, tubuh dan pikiran juga butuh istirahat. Terlalu banyak aktivitas bisa menyebabkan kelelahan kronis, gangguan tidur, hingga burnout. Sibuk boleh, tapi jangan dijadikan alasan untuk menghindari emosi yang sebenarnya butuh kamu dengarkan.

3. Scrolling Media Sosial Tanpa Henti

Scrolling Media Sosial Tanpa Henti/Foto: Pexels.com/ RDNE Stock project

Mencari pelarian lewat layar ponsel juga sangat umum di era digital. Bermain media sosial bisa membuat kita seolah melupakan masalah sejenak. Tapi kalau kebiasaan ini membuat kamu susah tidur, membandingkan diri terus-menerus, atau merasa kosong setelahnya, ini tanda kamu sedang menumpuk masalah, bukan menyelesaikannya.

4. Belanja Impulsif (Retail Therapy)

Belanja Impulsif (Retail Therapy)/Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Sesekali belanja memang bisa menyenangkan, tapi kalau dilakukan setiap kali stres, ini bisa menjadi pelarian yang merugikan. Selain bikin dompet menipis, belanja impulsif bisa menimbulkan rasa bersalah atau penyesalan setelahnya, yang malah menambah beban emosional.

5. Menekan Emosi Terlalu Lama

Menekan Emosi Terlalu Lama/Foto: Pexels.com/ RDNE Stock project

Kadang kita diajarkan untuk kuat dan tidak menangis. Tapi emosi yang dipendam terus-menerus bisa menjadi racun bagi tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa stres yang tidak tersalurkan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan jantung, hingga menurunnya sistem imun.

Pelarian emosional bisa terasa nyaman sesaat, tapi bukan solusi jangka panjang. Daripada lari, coba latih diri untuk hadir dan menerima apa yang sedang kamu rasakan. Bicaralah dengan orang terdekat, journaling, atau cari bantuan profesional jika diperlukan. Merawat diri bukan hanya soal tubuh, tapi juga soal hati dan pikiran.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE