6 Hal Ini Ternyata Gampang Bikin Perut Buncit, Salah Satunya Kurang Tidur!

Kita pasti sering bingung, kenapa tiba-tiba perut buncit dan berat badan naik padahal tidak banyak makan? Kamu harus tau, ada dua jenis lemak perut yang tersimpan di dalam tubuh.

Melansir healthline.com, dua jenis lemak itu adalah visceral dan subkutan. Visceral adalah lemak yang mengelilingi hati dan organ perut lainnya. Memiliki kadar lemak visceral yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.

Sementara subkutan adalah lapisan lemak yang berada tepat di bawah kulit. Jenis ini kurang berbahaya bagi kesehatan dan berfungsi sebagai lapisan perlindungan bagi organ serta sebagai penyekat untuk mengatur suhu tubuh. 

Oleh karena itu, kita bisa mencegah bertambahnya jumlah lemak tubuh dengan menghindari penyebab perut buncit berikut!

Makanan dan Minuman Manis

Kurangi makanan dan minuman dengan pemanis buatan / Foto: pexels.com/Alexander Grey

Makanan dan minuman manis terutama kemasan seringkali ditambahkan pemanis buatan. Jika mengonsumsi dengan jumlah banyak, akibatnya kamu mengalami asupan kalori dan gula yang besar dengan sedikit atau tanpa nilai gizi, sehingga menyebabkan kelebihan lemak visceral.

Sebaiknya batasi makanan dan minuman yang dimaniskan dengan gula, terutama pemanis buatan. Pilihlah air putih, kopi atau teh tanpa pemanis, dan makanan tanpa proses.

Tidak Banyak Bergerak

Bergerak sesekali dapat mengurangi penyebab perut buncit / Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak adalah salah satu faktor risiko terbesar yang berpengaruh pada kesehatan, seperti duduk lama sepanjang hari saat menonton TV, duduk di meja kerja, perjalanan panjang, bermain game, dll.

Dalam sebuah penelitian, orang yang melakukan latihan resistensi atau aerobik selama 1 tahun setelah menurunkan berat badan dapat mencegah kembalinya lemak visceral, sedangkan mereka yang tidak berolahraga mengalami peningkatan lemak perut sebesar 25–38%.

Sebagian besar orang dewasa disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit olahraga aerobik sedang atau 75 menit untuk olahraga berat setiap minggunya.

Jika duduk adalah bagian dari pekerjaan, cobalah untuk sesekali berdiri setiap 30–90 menit dengan berdiri selama 5–10 menit, atau berjalan cepat di sekitar kantor, rumah, dan lingkunganmu.

Hal-hal Ini Ternyata Gampang Bikin Perut Buncit

6 hal yang gampang bikin perut jadi buncit/ Foto: pexels.com

Stres dan Kortisol

Kelola stress mencegah perut buncit / Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio

Kortisol adalah hormon penting yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan dikenal sebagai "hormon stres" karena membantu tubuh merespons ancaman atau pemicu stres fisik dan psikologis.

Saat ini, kebanyakan orang mengalami stres kronis tingkat rendah yang dapat menyebabkan penumpukan lemak visceral, dan membuatnya sulit hilang akibat produksi kortisol meningkat secara berlebihan. 

Selain itu, stres kronis dapat memengaruhi perilaku gaya hidup lain yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, seperti kualitas tidur yang buruk, tidak banyak bergerak, kurangnya aktivitas fisik, serta memilih makanan dan minuman yang serba instan.

Oleh karena itu, kelola stres kamu melalui perilaku gaya hidup yang sehat, seperti diet padat nutrisi, olahraga teratur, meditasi, dan konsultasi dengan profesional.

Genetika

Genetika berpengaruh dalam penyebab perut buncit / Foto: pixabay.com/geralt

Gen memainkan peran utama dalam risiko obesitas, dan sepertinya kecenderungan untuk menyimpan lemak di perut sebagian dipengaruhi oleh genetika. Penelitian terbaru mulai mengidentifikasi gen tunggal yang terkait dengan obesitas.

Misalnya, gen tertentu yang dapat memengaruhi pelepasan dan aksi leptin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur nafsu makan dan mengatur berat badan. 

Kurang Tidur

Perbaiki kualitas tidur / Foto: pexels.com/cottonbro studio

Ada banyak kemungkinan penyebab kenaikan berat badan akibat kurang tidur, seperti konsumsi makanan dengan jumlah banyak untuk mengimbangi kekurangan energi, perubahan hormon kelaparan, peradangan, dan kurangnya aktivitas fisik karena kelelahan.

Misalnya, mereka yang kurang tidur lebih cenderung memilih pilihan rendah nutrisi, seperti makanan tinggi gula dan lemak, serta mengonsumsi lebih banyak kalori setiap hari daripada mereka yang tidur cukup.

Jangan Diet Rendah Protein dan Rendah Serat

Perbanyak protein dan serat untuk program diet / Foto: pexels.com/Malidate Van

Diet protein tinggi dapat mendorong penurunan berat badan dan mencegah penambahan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, karena protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan makronutrien lainnya. 

Protein juga mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot, yang berkontribusi pada metabolisme yang lebih tinggi, serta lebih banyak kalori yang dibakar saat istirahat.

Sementara konsumsi tinggi serat dapat membantumu merasa kenyang, menstabilkan hormon lapar, dan mengatur rasa lapar. Satu penelitian besar yang melibatkan 2.854 orang dewasa menemukan bahwa biji-bijian berserat tinggi dikaitkan dengan penurunan lemak perut, sedangkan biji-bijian olahan dikaitkan dengan peningkatan lemak perut.

Untuk menambah asupan protein dan serat, cobalah untuk konsumsi daging tanpa lemak, unggas, tahu, telur, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah, dan sebagainya.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!