7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat, Perut Menjadi Tidak Nyaman-Timbul Masalah Kulit

Ayu Novita Sari | Beautynesia
Senin, 22 Jan 2024 07:30 WIB
1. Merasa Lelah
Kelelahan/Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dalam sehari dapat menyebabkan beberapa masalah pada tubuh. Food and Drug Adeministration (FDA) menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat sekitar 45 hingga 65 persen dari total kalori harian. 

Namun, kebiasaan makan orang Indonesia adalah merasa belum makan jika belum mengonsumsi nasi. Nah, kebiasaan ini bisa memicu kelebihan karbohidrat, karena memang mungkin kamu belum makan nasi, tapi sudah makan mie atau roti yang juga merupakan karbohidrat.

Kelebihan karbohidrat bisa menimbulkan beberapa masalah yang mengganggu fungsi tubuh. Ini tanda-tanda jika tubuh kelebihan karbohidrat. Simak rangkumannya dilansir dari Eat This Not That!

1. Merasa Lelah

Kelelahan/Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio

Menurut National Sleep Foundation, tubuh akan merasakan kelelahan ketika kamu mengonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat.

Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah dan memberikan energi pada tubuh. Namun, hal ini  sering kali menyebabkan penurunan gula darah secara cepat dan mengurangi aktivitas neuron. Sehingga, kelebihan karbohidrat di siang hari dapat menyebabkan tidur terganggu ketika di malam hari. 

2. Pertambahan Berat Badan

Berat badan bertambah/Foto: freepik.com/Jcomp

Mengonsumsi terlalu banyak makanan mengandung karbohidrat dapat menyebabkan kamu kelebihan kalori. Ketika tubuh mendapatkan asupan karbohidrat olahan terlalu banyak, tubuh akan mengalami lonjakan insulin.

Saat tubuh mendapatkan terlalu banyak karbohidrat, tubuh akan mengubah kelebihan glukosa menjadi lemak. 

Studi dalam jurnal Clinical Chemistry dari para peneliti di Harvard Medical School menemukan, orang yang mengonsumsi karbohidrat mengalami insulin yang tinggi dan juga massa tubuh yang lebih tinggi. 

3. Perut Kembung

Perut terasa kembung/Foto:freepik.com/benzoix

Mengonsumsi banyak karbohidrat akan membuat tubuh menahan air yang terlalu banyak, sehingga membuat perut terasa kembung. Makanan manis dan minuman bersoda dapat menyebabkan gas di perut.

Makanan yang paling banyak menghasilkan gas adalah karbohidrat pendek atau disebut juga dengan makanan FODMAP (Fermentable Oligosakarida Disakarida, Monosakarida, dan Poliol).

 

4. Nafsu Makan Bertambah

Nafsu makan bertambah/Foto: freepik.com/jcomp

Menurut penelitian di Archives of General Psychiatry, mengonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat seperti makanan manis, dapat menyebabkan ketergantungan seperti halnya kecanduan alkohol.

Dengan mengonsumsi karbohidrat yang berlebih dapat menimbulkan pelepasan dopamin yang merupakan hormon kesenangan. Sehingga dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis yang mengandung karbohidrat akan membuat seseorang ingin terus makan. 

5. Gigi Berlubang

Gigi berlubang/Foto: freepik.com/bearfotos

Menurut The American Journal of Clinical Nutrition, karbohidrat yang mengandung tepung, seperti roti, keripik, dan pasta dipecah oleh air liur menjadi gula sederhana. 

Bakteri di mulut akan memakan gula tersebut dan menghasilkan asam yang memengaruhi pH plak, sehingga menyebabkan demineralisasi gigi dan memicu kerusakan. Sebaiknya sikat gigi setiap habis makan, terutama makanan yang tinggi karbohidrat. 

6. Otak Melambat

Kemampuan otak yang melambat/Foto: freepik.com/wayhomestudio

Kandungan glukosa dalam karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk otak. Namun, terlalu banyak asupan karbohidrat bisa menjadi bumerang yang bisa merugikan tubuh kamu.

Studi dari National Institutes of Aging menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, seperti gula, memiliki risiko empat kali lipat terkena penyakit gangguan kognitif ringan. 

 

7. Jerawat

Kulit yang berjerawat/Foto: freepik.com/wayhomestudio

Orang yang banyak mengonsumsi makanan manis, terutama yang berasal dari karbohidrat olahan dengan tambahan gula dan susu, dapat menyebabkan jerawat bahkan memperparah jerawat yang sudah ada.

Dalam Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan, tingkat keparahan jerawat berasal dari kebiasaan makan makanan yang mengandung tambahan gula, susu, dan lemak jenuh. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE