8 Tips Menjalankan Puasa bagi Ibu Hamil agar Tetap Sehat dan Bertenaga

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Jumat, 07 Mar 2025 04:00 WIB
4. Jangan Lupakan Asupan Cairan
Jangan Lupakan Asupan Cairan/Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang istimewa, termasuk bagi ibu hamil yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa. Namun, kondisi kehamilan tentu memerlukan perhatian ekstra agar tetap sehat, baik bagi ibu maupun janin yang sedang berkembang.

Melansir dari Fakih Fertility Center, sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, kamu harus membuat keputusan tentang apakah kamu cukup sehat untuk berpuasa dengan dokter. Dokter kandungan harus menjadi orang pertama yang kamu konsultasikan tentang apakah aman bagimu untuk berpuasa atau tidak. Pada kehamilan berisiko tinggi, biasanya tidak disarankan untuk berpuasa.

Pada tahap awal kehamilan, perubahan dan perkembangan paling dramatis terjadi selama trimester pertama. Beberapa perempuan juga menderita mual dan morning sickness yang dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi yang diperlukan, dan puasa mungkin tidak direkomendasikan.

Jika kamu sedang hamil dan ingin berpuasa, berikut beberapa tips yang bisa membantu agar tetap kuat, sehat, dan nyaman selama menjalani ibadah ini.

1. Konsultasikan dengan Dokter Sebelum Berpuasa

Konsultasikan dengan Dokter Sebelum Berpuasa/Foto: Pexels.com/MART PRODUCTION

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga penting untuk memastikan apakah tubuhmu mampu menjalani puasa tanpa risiko bagi janin.

Jika dokter memberikan lampu hijau, maka kamu bisa mencoba berpuasa dengan tetap memperhatikan tanda-tanda yang diberikan tubuh. Namun, jika dokter menyarankan untuk tidak berpuasa karena kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya jangan memaksakan diri.

2. Pastikan Asupan Nutrisi Tetap Terjaga

Pastikan Asupan Nutrisi Tetap Terjaga/Foto: Pexels.com/Amina Filkins

Saat berpuasa, ibu hamil tetap harus memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup untuk dirinya dan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.

Saat sahur, pilihlah makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, telur, daging, serta buah dan sayur. Makanan dengan kandungan serat tinggi akan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama dan mencegah sembelit yang sering dialami ibu hamil.

Saat berbuka, mulailah dengan makanan ringan seperti kurma atau buah segar agar gula darah naik secara perlahan, lalu lanjutkan dengan makanan bergizi seimbang. Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau tinggi gula karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

3. Tetap Tenang dan Hindari Situasi yang Membuat Stres

Tetap Tenang dan Hindari Situasi yang Membuat Stres/Foto: Pexels.com/Gustavo Fring

Perubahan rutinitas, kurangnya konsumsi makanan dan minuman, serta makan dan minum pada waktu yang berbeda dapat menyebabkan stres. Ibu hamil yang berpuasa selama bulan Ramadan bisa memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi dalam darah mereka dibandingkan ibu hamil yang tidak berpuasa.

4. Jangan Lupakan Asupan Cairan

Jangan Lupakan Asupan Cairan/Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Dehidrasi bisa menjadi salah satu tantangan terbesar bagi ibu hamil yang berpuasa. Oleh karena itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air putih yang cukup. Kamu bisa menerapkan pola "2-4-2", yaitu:

  • 2 gelas saat berbuka
  • 4 gelas setelah tarawih hingga sebelum tidur
  • 2 gelas saat sahur

Selain air putih, kamu juga bisa mengonsumsi jus buah tanpa gula atau susu untuk menambah asupan cairan. Hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh dalam jumlah berlebihan karena bisa menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan.

5. Dengarkan Sinyal Tubuh

Dengarkan Sinyal Tubuh/Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Setiap ibu hamil memiliki kondisi tubuh yang berbeda, jadi penting untuk selalu memperhatikan tanda-tanda yang diberikan tubuh. Jika merasa pusing, lemas berlebihan, mual, atau mengalami kontraksi, jangan ragu untuk membatalkan puasa.

Jika mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, urine berwarna pekat, atau jantung berdebar lebih cepat, segera minum air dan istirahat. Kesehatan ibu dan janin harus tetap menjadi prioritas utama.

6. Istirahat yang Cukup dan Kurangi Aktivitas Berat

Istirahat yang Cukup dan Kurangi Aktivitas Berat/Foto: Pexels.com/Eddson Lens

Puasa bisa membuat energi ibu hamil lebih cepat terkuras, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas yang menguras tenaga. Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk tidur siang atau beristirahat sejenak agar tubuh tetap bertenaga.

Kurangi aktivitas yang terlalu berat, seperti berdiri terlalu lama, mengangkat benda berat, atau berjalan jauh. Jika bekerja, usahakan untuk mengatur jadwal agar tidak terlalu kelelahan.

7. Jangan Memaksakan Diri

Jangan Memaksakan Diri/Foto: Pexels.com/Amina Filkins

Meskipun puasa adalah ibadah yang sangat dianjurkan, Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil yang merasa kesulitan menjalankannya. Jika setelah mencoba ternyata tubuh merasa sangat lemah, ada baiknya mempertimbangkan untuk membatalkan puasa dan menggantinya di lain waktu atau membayar fidyah sesuai aturan yang berlaku.

Keselamatan dan kesehatan ibu serta janin jauh lebih penting. Jangan merasa bersalah jika memang harus membatalkan puasa, karena agama pun memberikan kemudahan bagi ibu hamil dalam hal ini.

8. Nikmati Ramadan dengan Hati yang Tenang

Nikmati Ramadan dengan Hati yang Tenang/Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk

Jika kamu memutuskan untuk berpuasa, jalani dengan hati yang tenang dan penuh syukur. Jangan terlalu khawatir atau stres karena kondisi tersebut juga bisa berpengaruh pada kesehatan janin.

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan merasakan ketenangan batin. Jika fisik tidak mampu berpuasa, kamu tetap bisa mendapatkan pahala dengan memperbanyak doa, membaca Al-Qur'an, atau berbagi dengan sesama.

Berpuasa saat hamil memang memerlukan persiapan ekstra, mulai dari menjaga asupan nutrisi, mengatur pola istirahat, hingga selalu memperhatikan kondisi tubuh. Jika tubuh terasa kuat dan dokter mengizinkan, puasa bisa dijalani dengan nyaman. Namun, jika terasa terlalu berat, jangan ragu untuk membatalkannya demi kesehatan ibu dan janin.

Semoga Ramadan tahun ini tetap penuh berkah dan menjadi momen yang indah bagi kamu yang sedang menanti kehadiran sang buah hati!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE