Budaya dan tradisi masih mengikat erat masyarakat Korea Selatan. Kepercayaan turun menurun dari para leluhur dilestarikan dengan baik oleh masyarakat modern saat ini.
Sebagai salah satu negara yang terkenal akan kulinernya, Korea Selatan memiliki beberapa makanan simbolis yang wajib untuk dihidangkan di momen-momen tertentu, Beauties.
Contohnya adalah memakan sup rumput laut di hari ulang tahun yang sering direpresentasikan dalam drama. Sering mengundang rasa penasaran, ternyata inilah filosofi dari beberapa makanan simbolis di Korea Selatan. Simak yuk, Beauties!
1. Sup Rumput Laut - Hari Ulang Tahun
Potret sup rumput laut/ Foto: sbs.com.au |
Setiap memperingati ulang tahun, orang tua sering membuatkan sup rumput laut untuk putra dan putrinya. Hal ini ternyata telah diterapkan oleh masyarakat Korea sejak masa Kerajaan Goryeo, sebagaimana dilansir dari Koreaboo.
Penduduk di masa sejarah mengamati paus memakan rumput laut setelah melahirkan. Oleh karena itu, masyarakat mengikuti untuk makan makanan yang juga disebut miyeok guk tersebut sebagai bentuk peringatan kelahiran seorang anak dan penghormatan untuk seorang ibu yang telah melahirkan.
2. Yeot - Sebelum Melakukan Ujian
Potret Yeot/ Foto: instagram.com/jirisan.official |
Hari ujian di sekolah, perguruan tinggi, maupun tes melamar pekerjaan menjadi hal yang paling menegangkan. Mayoritas masyarakat Korea dikenal sangat menjunjung tinggi pendidikan akademis dan karir. Tak cukup dengan persiapan belajar, seseorang yang akan melakukan ujian akan memakan yeot.
Yeot merupakan permen tradisional berbentuk stik yang memiliki tekstur lengket dan keras. Melansir dari Gastro Tour Seoul, tekstur lengket dari yeot diharapkan dapat membuat materi yang telah dipelajari tetap melekat di memori selama mengerjakan ujian dan tekstur keras mengingatkan kegigihan selama belajar.
3. Tahu Putih - Bebas dari Penjara
Potret tahu putih/ Foto: instagram.com/ayaka_omakase |
Seorang keluarga, kerabat, maupun teman akan segera menyajikan potongan tahu putih setelah seorang yang mereka kenal dekat dibebaskan dari tahanan. Tradisi ini telah berkembang menjelang akhir dari dinasti Goryeo.
Para leluhur di Korea percaya bahwa tahu putih merupakan makanan yang sangat tepat untuk merayakan awalan baru. Warna putih mengandung makna kesucian serta proses kedelai yang diolah menjadi tahu menyimbolkan kesalahan yang telah dimaafkan dan diharapkan tidak terulang kembali.
Di samping itu harga tahu putih yang murah juga mudah dijangkau oleh masyarakat Goryeo yang saat itu mengalami krisis ekonomi.
4. Janchi Guksu - Hari Pernikahan
Potret Janchi Guksu/ Foto: koreanbapsang.com |
Janchi guksu merupakan makanan olahan mie yang disajikan dengan kaldu ikan teri, daging, dan sayuran segar. Hidangan ini termasuk ke dalam makanan tradisional Korea yang selalu disajikan di hari pernikahan.
Masyarakat Korea mempercayai bahwa janchi guksu membawa keberuntungan. Pasangan suami istri yang baru menikah dipercaya akan memiliki kehidupan langgeng dan penuh kebahagiaan apabila memakan janchi guksu tanpa memutus mie.
Beauties, itulah sederet makanan simbolis di Korea Selatan beserta filosofinya. Hal ini menunjukkan betapa kental tradisi yang dilestarikan oleh masyarakatnya. Menarik sekali, bukan?
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!