Agar Tetap Langsing dan Awet Muda, Ini 5 Makanan yang Harus Dihindari di Usia 40-an
Menjadi tua adalah hal yang pasti terjadi. Setiap orang pasti akan melewati proses penuaan dalam hidupnya, dan menua adalah hal yang tidak bisa dihindari dan di luar kontrol. Namun, memiliki tubuh yang sehat adalah hal yang bisa diusahakan ketika menginjak usia 40-an.
Ada banyak cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat, salah satunya adalah memiliki pola hidup sehat dengan mengatur asupan makanan yang dikonsumsi. Seiring bertambahnya usia, tidak semua jenis makanan kini bisa dikonsumsi lagi seperti di usia 20-an. Ada beberapa jenis makanan yang seharusnya dikurangi atau bahkan dihindari di usia 40-an agar tubuh tetap sehat sekaligus terlihat ramping dan langsing.
Kira-kira makanan apa saja yang harus dihindari dikonsumsi di usia 40-an agar tetap langsing dan awet muda? Simak penjelasannya berikut ini.
Sup Kalengan
Praktis, instan, dan mudah; mungkin itulah alasan mengapa orang-orang gemar mengonsumsi makanan kalengan, termasuk sup kalengan. Namun, menginjak usia 40-an, sup kalengan harus dihindari karena cenderung mengandung banyak natrium.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa di usia 40-an tidak dapat menyaring kelebihan natrium seperti saat mereka masih muda.
"Tingkat natrium yang tinggi dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah, dan juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis," kata ahli diet terdaftar Erin Palinski-Wade, RD, CDE, penulis 2-Day Diabetes Diet kepada The Healthy.
Seiring bertambahnya usia, manusia lebih rentan terhadap retensi air, yakni kondisi ketika kelebihan cairan menumpuk dalam tubuh. Sehingga, mengurangi konsumsi natrium berlebih dapat mengurangi kembung. Jika ingin mengonsumsi sup, buatlah sup sendiri dengan bahan-bahan yang sehat.
Makanan Manis
Ilustrasi makanan manis/Foto: Pexels |
Makan camilan alias ngemil usai makan berat atau saat sore hari memang menyenangkan, terutama kudapan manis. Namun, mengonsumsi gula secara berlebihan adalah hal yang harus dihindari, terutama menginjak usia 40-an.
"Gula dalam bentuk apa pun menyebabkan banyak perubahan, dari membran sel dan arteri hingga hormon, sistem kekebalan, kesehatan usus, dan bahkan mikrobioma kita [bakteri baik di usus dan kulit kita]," kata dokter kulit Whitney Bowe, MD.
Selain meningkatkan insulin dan peradangan, terlalu banyak gula dapat menyebabkan kulit menua lebih cepat melalui proses glikasi.
"Glikasi adalah istilah biokimia untuk ikatan molekul gula dengan protein, lemak, dan asam amino, yang merupakan ciri utama penuaan," kata Dr Bowe.
Sebagai gantinya, pilihlah buah-buahan yang kaya akan serat sebagai camilan.
Minuman Elektrolit
Ilustrasi minuman berenergi/ Foto: Freepik/Racool_studio |
Selain soda, minuman olahraga (sport drinks) atau dikenal dengan minuman elektrolit juga menjadi jenis minuman yang harus dihindari di usia 40-an. Sebab, jenis minuman satu ini mengandung banyak gula. Selain tidak baik untuk kesehatan, minuman ini juga dapat menaikkan berat badan.
"Gula tidak hanya meningkatkan berat badan, tetapi juga mempercepat penuaan, meningkatkan peradangan, dan berdampak negatif pada memori dan pembelajaran," ungkap Palinski-Wade.
Penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata orang dewasa tidak membutuhkan minuman olahraga ketika berolahraga. Mengonsumsi air putih adalah pilihan terbaik.
Karbohidrat Olahan
Ilustrasi pasta/Foto: Pexels.com/Klaus Nielsen |
Karbohidrat olahan seperti pastam, pretzel, bagel, dan sereal, memiliki tingkat indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemik sendiri adalah ukuran untuk menentukan seberapa cepat makanan diubah menjadi gula darah. Semakin tinggi skornya, semakin tinggi gula darah. Gula darah tinggi dapat menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.
Tidak hanya untuk kesehatan tubuh, karbohidrat olahan juga tidak baik untuk kulit.
"Efek yang dimiliki karbohidrat olahan pada lonjakan gula darah juga dapat meningkatkan hormon yang merangsang produksi minyak," ujar Dr Bowe. Hormon-hormon tersebut dapat mengubah komposisi minyak di kulit, membuatnya lebih rentan terhadap jerawat.
Kentang Goreng
Ilustrasi kentang goreng/Foto: Unsplash/Pixzolo Photography |
Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh melambat dan tidak lagi dapat menangani kalori ekstra yang berasal dari makanan berminyak, contohnya seperti kentang goreng. Penelitian menunjukkan bahwa pemrosesan energi pada orang di usia 40-an akan lebih efisien dengan kalori yang lebih sedikit per harinya.
Lemak makanan sehat tentu diperlukan untuk kulit yang sehat dan tampak awet muda, namun kentang goreng akan memberikan efek yang sebaliknya.
"Tidak semua lemak diciptakan sama, dan lemak dalam kentang goreng tidak baik untuk kulit Anda," ungkap Dr Bowe.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi makanan manis/Foto: Pexels
Ilustrasi minuman berenergi/ Foto: Freepik/Racool_studio
Ilustrasi pasta/Foto: Pexels.com/Klaus Nielsen
Ilustrasi kentang goreng/Foto: Unsplash/Pixzolo Photography