Awas Keracunan! Kenali 5 Tanda Makanan Rebus yang Tidak Boleh Dimakan Lagi

Nazwa Yuliana | Beautynesia
Kamis, 04 Dec 2025 20:15 WIB
2. Tekstur Berubah, Lebih Lembek atau Berlendir
Tekstur berubah, lebih lembek atau berlendir/ Foto: Pexels.com/ Katerina Holmes

Beauties, makanan rebus sering dianggap lebih sehat karena rendah minyak dan lebih mudah dicerna. Tapi banyak yang tidak sadar bahwa makanan rebus ternyata juga cepat basi jika tidak disimpan dengan benar. Bahkan, beberapa jenis makanan rebus bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri berbahaya hanya dalam hitungan jam, terutama jika dibiarkan di suhu ruang terlalu lama.

Keracunan makanan bukan hal sepele. Gejalanya dapat berupa mual, muntah, diare, demam, hingga dehidrasi berat. Dilansir dari SoYummy dan SafeOrExpired, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan untuk memastikan makanan rebus tetap aman.

Jangan tunggu sampai tubuhmu memberi sinyal bahaya, lebih baik waspada sejak awal. Yuk, kenali 5 tanda makanan rebus yang sudah tidak boleh dimakan lagi berikut ini!

1. Aroma Mencurigakan atau Berbau Asam

Aroma mencurigakan atau berbau asam/ Foto: Pexels.com/ Katerina Holmes

Indra penciuman adalah alarm pertama yang paling mudah kamu andalkan. Ketika makanan rebus mulai mengeluarkan aroma asam, busuk, atau tidak seperti biasanya, itu pertanda kuat bahwa bakteri mulai berkembang. Misalnya, sayuran rebus yang awalnya beraroma segar bisa berubah menjadi bau agak menyengat dalam 24 jam jika dibiarkan di luar lemari es.

Proses fermentasi alami dari bakteri menyebabkan perubahan aroma ini. Jadi, kalau kamu merasa bau makanan sudah aneh meski hanya sedikit, jangan nekat mencicipinya. Selain tidak enak, makanan seperti ini masuk kategori makanan tidak boleh dimakan karena berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan.

Aroma adalah indikator paling jelas dalam tanda-tanda makanan yang sudah basi dan tubuhmu akan berterima kasih kalau kamu mendengarkan alarm alami ini.

2. Tekstur Berubah, Lebih Lembek atau Berlendir

Tekstur berubah, lebih lembek atau berlendir/ Foto: Pexels.com/ Katerina Holmes

Selain bau, perubahan tekstur juga harus kamu perhatikan. Makanan rebus seperti telur, kentang, wortel, atau brokoli biasanya memiliki tekstur yang konsisten. Tetapi jika tiba-tiba terasa lebih lembek, terlalu basah, atau bahkan berlendir, itu tanda pasti bahwa bakteri sudah berkembang biak.

Sayuran rebus misalnya, bisa mengeluarkan lapisan licin setelah disimpan terlalu lama. Kondisi ini terjadi akibat aktivitas mikroorganisme yang mengurai makanan, sehingga teksturnya berubah drastis.

Jika teksturnya tidak normal, jangan dilema, langsung buang. Ini sudah termasuk makanan tidak boleh dimakan, karena risiko keracunan meningkat cukup tinggi. Tanda makanan basi, tekstur memberikan petunjuk yang tidak boleh diabaikan.

3. Warna Makanan Berubah atau Tampak Kusam

Warna makanan berubah atau tampak kusam/ Foto: Pexels.com/ AMANDA LIM

Makanan rebus biasanya menunjukkan warna alami yang cerah, misalnya warna hijau pada sayuran atau kuning pada telur. Namun, ketika warnanya mulai memudar, menggelap, atau berubah menjadi keabu-abuan, ini adalah sinyal penting. Perubahan warna adalah indikator awal dari proses oksidasi atau pertumbuhan bakteri.

Brokoli rebus yang awalnya hijau cerah bisa berubah menjadi hijau gelap kecokelatan setelah terlalu lama disimpan. Begitu juga dengan ayam rebus atau daging yang bisa berubah menjadi abu pucat saat mulai membusuk.

Perubahan warna adalah salah satu yang paling mudah terlihat. Jika warnanya tidak lagi seperti ketika pertama dimasak, itu pertanda bahwa makanan tersebut sudah menjadi makanan tidak boleh dimakan karena tidak lagi aman.

4. Muncul Busa atau Gelembung di Permukaan

Muncul busa atau gelembung di permukaan/ Foto: Pexels.com/ vian photography

Beauties, kamu harus ekstra waspada jika menemukan busa atau gelembung kecil di permukaan makanan rebus yang disimpan, terutama makanan berkuah seperti sup, sayur asem, atau kaldu. Ini bukan fenomena normal, busa menandakan bahwa makanan sudah mengalami fermentasi alami karena pertumbuhan bakteri.

Proses ini sangat umum terjadi jika makanan dibiarkan di suhu ruang lebih dari 6–8 jam. Bakteri seperti Bacillus cereus dapat berkembang pesat pada makanan rebus dan menghasilkan gas yang kemudian membuat permukaan kuah menjadi berbuih.

Jika sudah terlihat busa, jangan coba-coba menghangatkannya. Meski dipanaskan kembali, toksin yang dihasilkan bakteri tetap berbahaya. Makanan ini jelas masuk kategori makanan tidak boleh dimakan dan menjadi alarm besar dalam daftar tanda-tanda makanan basi.

5. Rasa Aneh, Asam, atau Tidak Seperti Biasanya

Rasa aneh, asam, atau tidak seperti biasanya/ Foto: Pexels.com/ Annushka Ahuja

Kadang, makanan rebus tidak menunjukkan perubahan bau atau warna, tetapi rasanya sudah berubah. Rasa yang tiba-tiba asam, getir, atau bahkan pahit merupakan pertanda jelas bahwa makanan mulai mengalami pembusukan internal.

Perubahan rasa adalah hasil dari reaksi kimia yang terjadi ketika bakteri mengurai nutrisi dalam makanan. Ini sering terjadi pada makanan berkuah atau makanan rebus berbahan hewani seperti ayam atau telur.

Jika kamu merasakan ada yang janggal, jangan dilanjutkan. Walaupun tampak baik-baik saja dari luar, makanan dengan rasa aneh tetap termasuk makanan tidak boleh dimakan. Dalam daftar tanda-tanda makanan yang basi, rasa sering menjadi indikator terakhir yang muncul tetapi sangat menentukan keamanan konsumsi.

Beauties, menjaga keamanan makanan adalah hal penting yang sering kita abaikan dalam kehidupan sehari-hari. Makanan rebus memang lebih sehat, tetapi juga lebih cepat basi. Ingat, jika ada satu saja tanda mencurigakan, lebih baik buang daripada mempertaruhkan kesehatan. Rebus makanan memang menyehatkan, tapi hanya jika disimpan dan dikonsumsi dengan benar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE