Beberapa perempuan beranggapan membeli sesuatu untuk diri sendiri adalah suatu reward demi menyenangkan diri sendiri. Tidak hanya itu, pernahkah kamu merasa lebih bahagia dan bersemangat ketika berbelanja untuk diri sendiri?
Orang lain mungkin melihatmu sebagai pribadi yang menghambur-hamburkan uang, padahal bisa jadi menurutmu, berbelanja adalah salah satu cara kamu dalam menjaga kewarasan. Dengan catatan kamu tidak berbelanja secara berlebihan ya, Beauties.
Lalu benarkah berbelanja menjadi salah satu cara untuk meredakan stres? Bagi kamu yang belum tahu, simak penjelasannya berikut ini ya.
Tahukah Kamu Mengenai 'Retail Therapy'?
Bahagia berbelanja/ Foto: freepik.com/lookstudio |
Berbelanja untuk meredakan stres memang benar adanya. Istilah yang sering digunakan adalah retail therapy. Melansir dari laman Verywell Mind, retail therapy adalah salah satu metode penghilang stres yang digunakan banyak orang secara sadar atau tidak, yakni berupa tindakan membeli barang untuk diri sendiri. Tujuannya, untuk meningkatkan suasana hati saat merasa sedih atau saat stres.
Kamu mungkin salah satu yang sering, baik secara sengaja atau tidak melakukan retail therapy. Sekadar membeli camilan atau teh kekinian untuk diri sendiri biasanya membuatmu lebih good mood, bukan?
Cara Kerja 'Retail Therapy' dalam Menurunkan Stres
Membeli minuman/ Foto: freepik.com/Lifestylememory |
Lalu bagaimana bisa retail therapy mempengaruhi tingkat stres? Ketika kamu sedang penat, terkadang ada dorongan untuk berbelanja. Dorongan tersebut biasanya mengikuti suasana hati yang ingin sedikit mencari 'pelampiasan'. Dampaknya, ketika kamu berhasil membeli sesuatu yang kamu inginkan, maka kamu akan merasa lebih bahagia dan tingkat stres akan menurun. Tidak hanya secara psikologi, berbelanja juga dikatakan bisa memicu pelepasan hormon dopamin yang berfungsi meningkatkan suasana hati.
Namun bedakan retail therapy dengan pembelian yang kompulsif ya, Beauties. Pembelian yang kompulsif lebih cenderung membuatmu tidak memiliki kontrol dalam berbelanja, termasuk ketika kamu berbelanja dengan kondisi uang sedang menipis atau berbelanja secara berlebihan. Pembelian kompulsif justru membuat kamu semakin stres karena bisa membuat kondisi keuangan amburadul.
Apakah Retail Therapy Secara Online Memiliki Efek yang Sama?
Online shopping/ Foto: freepik.com/tirachardz |
Yang terbayang di benak ketika mendengar kata shopping, mungkin adalah berjalan di deretan toko atau mall dan keluar masuk gerainya. Namun apakah berbelanja secara online juga memiliki efek seperti halnya retail therapy secara offline? Cleveland Clinic menjawab, ketika kamu berbelanja secara online pun juga memiliki efek yang sama.
Bahkan ketika kamu hanya browsing, scrolling, atau melihat-lihat barang yang dipajang secara online dan berakhir tidak membeli apapun tetap bisa melepaskan hormon dopamin. Yang berdampak pada meningkatnya suasana hati yang positif dan membuatmu merasa lebih baik.
Jadi Beauties, jangan salahkan diri sendiri ketika membelanjakan uang untuk menyenangkan diri sendiri. Asalkan tidak berlebihan sehingga membuatmu dompetmu kering seketika.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!