Foto dan Email Menumpuk di HP? Kenalan dengan Digital Hoarding dan Cara Mengatasinya
Beauties, pernah nggak, sih, kamu merasa ponselmu sudah penuh dengan ribuan foto, dan saat mencari gambar tertentu, kamu harus geser-geser berlama-lama? Atau mungkin penyimpanan ponselmu selalu penuh dan kamu merasa malas untuk menghapus apa pun, termasuk email yang belum dibaca atau aplikasi yang nggak terpakai?
Kalau kebiasaan buruk itu kamu lakukan, bisa jadi kamu mengalami yang namanya digital hoarding. Digital hoarding ternyata berhubungan erat dengan masalah kesehatan mental, lho! Dalam artikel yang dilansir dari New York Post ini, kita akan mengupas tuntas bagaimana perilaku menumpuk file digital bisa memengaruhi kesehatan mental kita dan apa saja cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya.
Hubungan antara Menumpuk Barang dan Masalah Kesehatan Mental
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik/wayhomestudio |
Hoarding disorder atau gangguan penimbunan adalah kondisi psikologis di mana seseorang kesulitan untuk melepaskan barang-barang, meskipun barang tersebut tidak lagi memiliki nilai guna. Ini berbeda dengan kecenderungan mengoleksi barang yang masih memiliki nilai sentimental atau fungsional.
Penderita hoarding disorder akan merasa cemas atau tertekan jika harus membuang barang atau file, meskipun barang tersebut tidak diperlukan lagi. Gangguan mental ini sering kali berhubungan dengan masalah psikologis lainnya, seperti stres, kecemasan, dan OCD.
Apa Itu Digital Hoarding?
Ilustrasi/Foto: Freepik/pvproductions
Digital hoarding adalah kebiasaan mengumpulkan dan menyimpan berbagai file digital yang tidak lagi berguna, seperti foto, surel, dokumen, bahkan pesan teks, dalam jumlah yang sangat banyak. Meskipun kita tahu file-file tersebut mungkin sudah tidak terpakai, ketidakrelaan untuk menghapusnya tetap ada.
Perbedaan utama antara digital hoarding dan physical hoarding (hoarding fisik) adalah dalam bentuknya. Hoarding fisik bisa terlihat jelas—misalnya tumpukan barang yang memenuhi rumah dan mengganggu ruang gerak kita. Sementara itu, digital hoarding terjadi secara tidak terlihat, yakni file-file menumpuk di perangkat kita yang sering kali tidak kita sadari.
Meskipun fisik kita tidak terpengaruh langsung oleh digital hoarding ini, tetapi sistem penyimpanan yang penuh bisa menyebabkan rasa stres. Pengguna akhirnya akan merasa kesulitan mencari file yang benar-benar diperlukan karena semuanya bercampur aduk sehingga membuat otak menjadi sumpek dan kewalahan.
Dr. Emanuel Maidenberg, seorang profesor di UCLA, menjelaskan bahwa alasan di balik perilaku digital hoarding sering kali berkaitan dengan rasa takut—khususnya ketakutan akan kehilangan informasi yang suatu hari bisa jadi penting. Rasa takut ini menciptakan kecemasan sehingga mereka terjebak dalam siklus menyimpan segala hal yang tidak perlu hanya untuk rasa aman. Ketakutan ini memperburuk masalah karena makin banyak file yang disimpan, makin sulit untuk mengatur dan menemukannya yang akhirnya justru meningkatkan stres dan kecemasan.
Jenis-Jenis Digital Hoarder
Ilustrasi/Foto: Freepik
Para peneliti mengidentifikasi empat tipe digital hoarder:
- Collectors: Mereka punya sistem penyimpanan rapi sehingga tidak mudah overload.
- Accidental Hoarders: Tidak sengaja menumpuk file karena tidak tahu cara mengelolanya.
- Hoarders by Instruction: Menyimpan data atas permintaan orang lain, biasanya untuk urusan pekerjaan.
- Anxious Hoarders: Tidak tega menghapus file karena takut akan membutuhkannya di masa depan.
Tips Mengatasi Digital Hoarding
Ilustrasi/Foto: Freepik/katemangostar
Digital hoarding memang kelihatannya sepele, tetapi dampaknya bisa besar kalau dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, kamu perlu mengatasi masalah ini dengan tips berikut:
- Hapus yang Tidak Penting: Bersihkan aplikasi yang jarang dipakai, berhenti berlangganan email yang tidak relevan, dan kurangi notifikasi spam.
- Batasi Penggunaan Media Digital: Batasi waktu untuk media sosial dan jadwalkan digital detoks agar otak lebih tenang.
- Membersihkan Sedikit-Sedikit Setiap Hari: Dr. Susan Albers, seorang psikolog klinis di Klinik Cleveland, menyarankan untuk menghapus file yang tidak penting setiap pagi. Menurutnya, dengan meluangkan waktu sedikit saja, kita bisa merasa lebih produktif dan bahagia.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
