Benarkah Kebiasaan Makan Mie Instan Bisa Bikin Usus Buntu?

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Rabu, 11 Sep 2024 10:30 WIB
Mie Instan Sebabkan Usus Buntu, Fakta atau Hoaks?
Efek makan mie instan/Foto: Freepik.com/dvulikaia

Siapa tak suka mie instan? Mie instan menjadi salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi orang lantaran rasanya yang enak dan beragam, mudah dibuat, dan harganya terjangkau. Meski termasuk makanan tinggi kalori dan rendah gizi, tapi rasanya sulit lepas dari makanan olahan yang satu ini.

Namun, rupanya mie instan juga dikenal sebagai makanan yang tidak baik jika terlalu sering dikonsumsi. Bahkan, beredar kabar jika mie instan bisa menyebabkan radang usus atau usus buntu. Benarkah?

Penyakit Radang Usus Buntu

Usus buntu/Foto: Freepik.com/chormail

Usus buntu adalah kantong berbentuk jari yang menempel pada usus besar di sisi kanan bawah perut. Fungsi usus buntu belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa ilmuwan percaya bahwa usus buntu membantu menjaga bakteri usus yang sehat dan mendukung sistem kekebalan tubuh, merujuk laman NPR.

Mengutip Mayo Clinic, penyakit radang usus buntu terjadi ketika usus buntu tersumbat dan memicu infeksi bakteri, yang pada akhirnya mengakibatkan usus buntu meradang, bengkak, dan berisi nanah. Pada kebanyakan orang, gejala radang usus buntu ditandai dengan nyeri tiba-tiba di sekitar pusar lalu berpindah ke perut kanan bawah, dan kian memburuk saat batuk atau berjalan.

Jika tidak segera diobati, usus buntu bisa pecah, sehingga memerlukan pembedahan segera untuk mengangkat usus buntu yang pecah.

Mie Instan Sebabkan Usus Buntu, Fakta atau Hoaks?

Efek makan mie instan/Foto: Freepik.com/dvulikaia

Banyak orang meyakini bahwa kandungan pengawet dan bahan kimia dalam mie instan bisa menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan radang usus buntu. Meskipun terdengar masuk akal bagi orang awam, pernyataan tersebut ternyata tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Banyak ahli dan dokter yang membantah bahwa terlalu banyak makan mie instan bisa menyebabkan usus buntu. Mengutip dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyatakan bahwa tak mungkin mie instan membuat usus buntu. Walau mengonsumsinya setiap hari, tetapi mie instan tidak ada kaitannya dengan usus buntu atau radang usus. 

Dr. Dion Haryadi yang aktif berbagi informasi soal gizi juga meluruskan anggapan soal makan mie instan bikin usus buntu dalam unggahan di akun Instagramnya @dionharyadi, dikutip dari detikfood.

“Mitos ini kayaknya sudah ada dari zaman saya masih kecil sampai saya sudah punya anak kecil sekarang. Cuma memang agak di-update, (efek makan mie instan), nggak usus buntu lagi, tapi usus lengket atau kanker usus. Yang yah, namanya mitos, yah tidak berlandaskan fakta kesehatan sama sekali,” kata dr. Dion.

Mie Instan Rendah Kandungan Gizi

Mie instan rendah kandungan gizi/Foto: Freepik.com/makistock

Namun, tentu saja, mengonsumsi mie instan terlalu sering juga tidak bagus karena kandungan gizinya tidak seimbang. Lebih jauh, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Perlu diketahui bahwa satu paket mie instan bersama bumbunya mengandung karbohidrat, lemak, lemak jenuh, garam, dan bahan pengawet. Sementara, mie instan seringkali rendah kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh.

Dr. Dion juga menambahkan beberapa fakta terkait alasan konsumsi mie instan kebanyakan tidak baik bagi kesehatan. Pertama, mie instan tinggi kandungan garam atau sodium, yang mana dalam sebungkus mie instan mengandung lebih dari 50% kebutuhan garam harian. Kedua, mie instan tergolong makanan tinggi karbohidrat dengan kandungan sekitar 350-an kalori per bungkus.

“Ini setara dengan sekitar 200-300 gram nasi putih,” tulis dr. Dion.

Seperti banyak makanan olahan, mie instan mengandung zat tambahan makanan seperti garam, MSG dan pengawet TBHQ, dikutip dari Healthline. Jika sering mengonsumsinya, kamu berisiko lebih tinggi mengalami sindrom kardiometabolik, yaitu sekumpulan kelainan metabolisme yang dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan fatty liver.

Jurnal Nutrition Research and Practice (2017) menunjukkan hasil penelitian di Korea Selatan bahwa konsumsi mie instan yang sering dapat meningkatkan faktor risiko kardiometabolik di kalangan mahasiswa sehat berusia 18–29 tahun.

Mie instan dapat menjadi pilihan makanan yang praktis dan lezat, tapi penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan tidak berlebihan. Untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, tambahkan sayuran segar seperti sawi hijau, bayam, wortel, brokoli, atau taoge, dan juga sumber protein seperti telur atau ayam ke dalam mie instan untuk meningkatkan kandungan serat, vitamin, dan protein.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE