Benarkah Musim Hujan Bisa Bikin Seseorang Lebih Mudah Merasa Sedih? Ini Penjelasan Ahli!
Beauties, pernahkah kamu memperhatikan bahwa saat hujan turun dari langit, suasana hati juga bisa berubah? Tiba-tiba saja kamu cenderung merasa sedih, dan ingin mendengar lagu-lagu yang sedih pula. Jika itu yang kamu rasakan, kamu tidak sendiri.
Melansir dari Web MD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hampir 9 persen orang tergolong dalam kategori orang-orang yang membenci hujan. Sekelompok orang ini merasa marah dan kurang bahagia saat memasuki musim hujan.
Penjelasan Ahli
![]() Hujan/foto: pexels.com/khoa-võ- |
Tecsia Evans, Ph.D., seorang psikolog klinis menyatakan bahwa ketika hari sudah memasuki musim hujan, beberapa orang merasa lebih rentan untuk merasa kesepian atau sedih. Sangat umum untuk melihat perubahan suasana hati seperti kesedihan atau harga diri yang rendah saat hujan turun. Jika kamu ingin mematikan lampu dan menarik selimut saat hujan turun, cobalah untuk menyalakannya kembali agar suasana hatimu menjadi lebih baik.
Seorang psikiater bernama Juloa Samton, MD., menawarkan terapi cahaya dalam prakteknya. Cahaya dianggap mampu meningkatkan serotonin. Itulah mengapa saat hujan turun orang-orang mudah merasa sedih, karena kurangnya cahaya yang dapat diserap oleh tubuh.
Hindari mengisolasi diri saat turun hujan, karena hal tersebut dapat membuatmu merasa lebih buruk daripada yang seharusnya.
Terdengar Seperti Musik Relaksasi
![]() Hujan/foto: pexels.com/thắng-văn |
Melansir dari You Me Mind Body, suara hujan yang menghantam atap atau jendela dapat terdengar seperti musik relaksasi atau instrumen pengantar tidur alami, yang bisa membuat kamu merasa rileks dan ingin bersantai atau tidur. Suasana tersebut juga bisa membuatmu merasa lebih lelah karena kamu mengingat bahwa banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini.
Perasaan depresi dan kelelahan juga bisa terjadi karena munculnya memori-memori yang menyertai saat hujan. Misalnya seperti ketidakmampuanmu mencapai tujuan saat hujan tiba. Memori sederhana seperti itu juga bisa mempengaruhi, lho!
Seasonal Affective Disorder
![]() Hujan/foto: pexels.com/pixabay |
Jika kondisi hujan atau cuaca yang terasa suram seperti musim dingin dan musim salju, bisa jadi lebih dari sekadar kondisi biasa, melainkan bisa dipengaruhi oleh Seasonal Affective-Disorder. Gangguan afektif musiman ini paling sering muncul saat memasuki bulan-bulan musim dingin, musim hujan dengan kondisi cuaca mendung, serta musim salju bagi negara yang memiliki 4 musim.
Melansir dari Mayo Clinic, gejala yang muncul pada seasonal affective disorder dapat berupa perasaan sedih, lesu, kehilangan minat, adanya masalah pada pola tidur dan pola makan. Gejala tersebut muncul dan terlihat saat sudah memasuki musim hujan, musim dingin, atau musim salju.
Hal ini normal jika dalam beberapa hari kamu merasakan gejala tersebut. Tetapi jika kondisi ini berlangsung dalam kurun waktu lama dan kamu menyadari penyebabnya memang benar-benar karena cuaca, beberapa aktivitasmu terganggu serta kamu kehilangan motivasi untuk melakukan banyak hal, maka kamu perlu untuk berkonsultasi kepada profesional mengenai kondisimu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


