Berita Pandemi hingga Perang Rusia-Ukraina Bisa Bikin Stres, Ini Cara Tetap 'Waras' di Tengah Gempuran Informasi

Dari pandemi COVID-19 hingga perang Rusia-Ukraina, mengonsumsi berita di masa kini bisa terasa seperti siksaan mental. Ada begitu banyak informasi yang begitu mudahnya beredar yang bisa membuat seseorang menjadi takut, cemas, dan stres dalam waktu singkat. Kekhawatiran akan ketidakpastian dan keamanan dunia menjadi hal yang sering menghantui.

Jika kamu sedang stres, cemas, dan panik di tengah gempuran informasi tersebut, kamu tidak sendirian, Beauties. Tak sedikit yang mengeluhkan bahwa menerima informasi di era sekarang bisa begitu terasa berat. 

Ilustrasi stres/ Foto: Freepik.com/rawpixel

"Hidup di pandemi selama 2 tahun terakhir telah menguras emosi bagi kebanyakan orang di seluruh dunia, mengakibatkan peningkatan depresi dan kecemasan. Konflik yang lebih baru ini hanya memperburuk kesehatan mental orang," kata Dr. Ami Baxi, seorang psikiater di Lenox Hill Hospital di New York, kepada Healthline.

Stres ada di mana-mana dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Tetapi stres dapat meningkat secara khusus saat ini karena berbagai krisis, dan terus-menerus mengikuti berita serta informasi terkini juga bisa menjadi penyebab stres.

Hubungan Stres dan Berita yang Dikonsumsi

Ilustrasi stres/Foto: Pexels.com/Mikotoraw Photographer

Di tengah banyaknya peristiwa yang terjadi belakangan ini, tentu hal yang wajar jika kamu ingin terus up to date dan mengikuti perkembangan terbaru. Namun karena ada begitu banyak ketidakpastian di dunia saat ini, menonton atau membaca berita tanpa henti dapat memperburuk stres dan kecemasan.

Menurut Anxiety & Depression Association of America, memeriksa berita atau media sosial mungkin terasa nyaman dan 'melegakan' saat dilakukan, tetapi efeknya hanya sebentar.

"Karena akses yang hampir konstan ke berita 24/7, dapat menjadi tantangan untuk memoderasi konsumsi kita, terutama ketika ada peristiwa penting dunia besar yang terjadi yang diliput media," kata Dr. Amanda Spray, klinis profesor di Departemen Psikiatri dan direktur Pusat Keluarga Militer Steven A. Cohen di NYU Langone Health, dikutip dari Healthline.

Pandemi Covid-19/ Foto: Freepik.com/benzoix

"Ketika berita dikonsumsi secara berlebihan, itu bisa merusak kesehatan mental seseorang," tambah Spray.

Misalnya, jika seseorang terus-menerus mendapatkan informasi seputar perang yang sedang berlangsung dari media, hal ini dapat memicu gangguan kesehatan mental, seperti post traumatic stress disorder (PTSD). Spray juga menambahkan bahwa berita yang beredar mungkin membuat beberapa orang merasa putus asa.

"Pandemi masih berlangsung, dan masih belum diketahui akhirnya, dan menyebabkan orang merasa ragu. Ditambah pula berita perang saat ini, membuat orang merasa putus asa," kata Spray.

Cara Mengatasi Stres di Tengah Banjir Informasi

Ilustrasi me time/Foto: Freepik

Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi stres karena banyaknya pemberitaan negatif yang beredar adalah menjadikan diri sebagai prioritas utama. Hal terpenting yang bisa kamu lakukan adalah mengingat apa yang bisa kamu kendalikan. Misalnya, merawat diri adalah hal yang bisa kamu lakukan untuk merasa lebih baik.

Kemudian, batasi informasi yang kamu konsumsi dalam sehari. Memang mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia adalah hal yang normal, namun jika kamu merasa informasi tersebut membuatmu cemas, panik, stres, segera hentikan dan beralih ke aktivitas lain. Selain itu menurut Spray, penting untuk curhat atau berbicara dengan orang yang dipercaya soal keresahan yang dialami.

"Terlalu sering, kita duduk sendirian dengan ketidaknyamanan karena khawatir membebani orang lain. Namun, dalam kasus ini, kemungkinan besar kita mengalami kesulitan yang sama dan akan menyambut baik kesempatan untuk berbagi dengan orang lain," pungkasnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!