Bisa Memanipulasi Otak, Ini 4 Jenis Makanan 'Toksik' yang Bikin Kamu Terus Merasa Lapar

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Senin, 18 Sep 2023 09:30 WIB
Bisa Memanipulasi Otak, Ini 4 Jenis Makanan 'Toksik' yang Bikin Kamu Terus Merasa Lapar
Jenis Makanan Toksik yang Bikin Terus Merasa Lapar/Foto: Freepik.com/studioredcup

Tanpa disadari, makanan di sekitar kita ternyata mengandung zat aditif beracun. Dilansir dari CNBC Make It, banyak bahan asupan yang telah diubah sedemikian rupa sehingga mampu memanipulasi otak sehingga terus mengirimkan sinyal lapar. Jika dibiarkan, hal ini akan berdampak kurang baik untuk pola makanmu.

Untuk mencegah dampak buruk akibat zat aditif, ahli gizi lulusan Harvard University bernama Amy Shah selalu mengingatkan konsumen agar selalu membaca label makanan sebelum membeli asupan apapun.

Dia juga membeberkan deretan jenis makanan toksik yang bisa membuatmu terus merasa lapar sehingga berpotensi mengancam kesehatan. Apa saja?

1. Monosodium glutamate (MSG)

Monosodium glutamate (MSG)/Foto: Shutterstock
Monosodium glutamate (MSG)/Foto: Shutterstock

Himbauan untuk tidak menggunakan MSG pada makanan memang bukan tanpa alasan. Amy Shah, melalui CNBC Make It, memaparkan bahwa zat ini akan mendorong pankreas mengeluarkan lebih banyak insulin yang memicu rasa lapar dan mengacaukan pola makan.

MSG dianggap sebagai salah satu penyebab diabetes dan obesitas. Beberapa penelitian bahkan menyebutnya sebagai excitotoxin, yaitu sejenis zat yang merangsang reseptor neuron pada otak secara berlebihan sehingga bisa membuatnya terbakar dan mati.

2. Tepung Rafinasi

Tepung Rafinasi/Foto: Freepik.com/jcomp

Tepung Rafinasi/Foto: Freepik.com/jcomp

Proses rafinasi atau pemurnian mengacu pada proses modifikasi untuk menghilangkan kuman dan bakteri sehingga produk memiliki masa simpan lebih lama. Namun meski terlihat higienis, rafinasi sebenarnya adalah proses pengawetan yang sekaligus menghilangkan vitamin, mineral dan serat di dalamnya.

Terutama pada tepung putih, selain tidak memiliki gizi yang memadai, proses rafinasi ini akan membuat kadar gula darah dan insulin melesat naik. Reaksi ini akan membuatmu lebih cepat lapar. Itulah sebabnya seseorang merasa sudah lapar lagi tak lama setelah makan makanan seperti roti atau bagel.

3. Gula Rafinasi

Gula Rafinasi/Foto: Freepik.com/racool_studio

Gula Rafinasi/Foto: Freepik.com/racool_studio

Masyarakat modern hampir tak bisa hidup tanpa gula, baik yang dicampur dengan makanan dan minuman. Padahal, zat ini memberikan efek yang cukup “keji” jika dikonsumsi berlebihan. Gula rafinasi memberikan efek yang mirip dengan tepung rafinasi, yaitu memicu peningkatan kadar gula darah dan insulin yang memicu rasa lapar.

Hal yang lebih mengerikan, sebagaimana disampaikan oleh Amy Shah, gula memiliki efek seperti narkoba. Sekali mengonsumsi, siapa pun akan sulit berhenti. Kamu akan merasakan sensasi nikmat saat mengonsumsi, serta muncul percikan energi karena zat ini juga memicu munculnya dopamin pada otak.

Gula rafinasi yang paling jahat adalah sirup jagung fruktosa yang biasanya terletak dalam berbagai minuman seperti soda, jus kemasan, serta makanan dan minuman kemasan. Saat mengonsumsinya, metabolisme tubuh akan berantakan sehingga berdampak buruk pada tubuh. Zat ini juga memperlambat produksi leptin atau hormon rasa kenyang sehingga kamu tidak mudah kenyang walau makan banyak.

4. Gluten

Penderita tiroid perlu menghindari roti tawar dan produk gluten.

Ilustrasi/Foto: Pexels.com/catscoming

Penggunaan gluten pada makanan juga menjadi salah satu keprihatinan penggiat gizi selama beberapa tahun terakhir. Bagi yang belum tahu, gluten adalah sejenis protein dalam gandum yang biasanya juga digunakan dalam berbagai makanan olahan, termasuk roti.

Bagi beberapa kalangan, konsumsi gluten bisa menimbulkan alergi parah. Sedangkan pada orang normal, penggunaan dalam jangka panjang bisa mengiritasi usus. Karenanya, Amy Shah menyarankan agar gluten tidak menjadi makanan harian yang dikonsumsi setiap hari.

Makanan yang Direkomendasikan

Ilustrasi Makanan Sehat/Foto: Freepik.com/benzoix

Ilustrasi Makanan Sehat/Foto: Freepik.com/benzoix

Jenis makanan di atas sebaiknya dihindari karena berpotensi merusak metabolisme. Ketimbang makanan yang mengandung zat aditif, Amy Shah merekomendasikan polifenol, yaitu sejenis mikronutrien yang membantu memelihara kesehatan.

Polifenol membantu membersihkan pembuluh darah dari racun, serta membantu mengendalikan hormon lapar yang diproduksi otak. Berikut ini adalah daftar makanan yang mengandung polifenol:

  • Alpukat
  • Jenis buah berry
  • Brokoli
  • Ceri
  • Cabai
  • Buah sitrus
  • Kopi
  • Biji rami
  • Coklat hitam
  • Bawang merah dan putih
  • Kacang-kacangan
  • Mangga
  • Zaitun
  • Oregano
  • The hijau
  • Bayam
  • Labu

Selain bahan-bahan di atas, tentunya masih banyak lagi pilihan makanan yang lebih sehat dan membantu mengendalikan produksi hormon dalam tubuh. Meski demikian, sebenarnya kamu juga tak harus benar-benar meninggalkan jenis makanan 'toksik' yang dibahas di atas, namun cukup memantaunya agar tak mengonsumsi berlebihan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE