Bukan karena Pola Hidup, Satu Faktor Ini Jadi Penyebab Utama Masalah Perut Buncit Mendekati Usia 50!

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Minggu, 29 Jan 2023 10:30 WIB
Penyebab Utama Masalah Perut Buncit Mendekati Usia 50 Tahun!/Foto: asier-relampagoestudio/Freepik

Memiliki tampilan perut rata adalah impian banyak orang. Selain baik untuk kesehatan, menjaga berat badan dan menyingkirkan lemak perut berlebih juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Namun, hal ini mungkin agak sulit diwujudkan oleh perempuan kala mendekati usia 50 tahun.

Perempuan akan mengalami menopause sebagai bagian alami dari penuaan ketika mendekati usia 50. Selain berhentinya siklus menstruasi, menopause juga menyebabkan banyak perubahan lain pada tubuh, termasuk perubahan hormon, perubahan mood, hot flashes, hingga kenaikan berat badan di sekitar perut yang membuat perut buncit.

Bagi perempuan paruh baya, kecenderungan memiliki lemak perut berlebih selama menopause merupakan kondisi yang sangat umum.

Lantas, mengapa perempuan menopause gampang mengalami perut buncit?

Penyebab Munculnya Lemak Perut saat Menopause

Ilustrasi Perempuan Menopause/ Foto: pexels.com/Gustavo Fring

Berikut penyebab umum masalah perut buncit di usia 50-an, dilansir via Better Health Channel dan Thais Aliabadi, MD, dokter praktik internasional perawatan ginekologi. Berikut deretan penyebabnya!

1. Penurunan Massa Otot karena Penuaan

Seiring bertambahnya usia, massa otot berkurang dan lemak tubuh bertambah. Kehilangan massa otot juga memperlambat laju metabolisme, sehingga sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat. 

Makan terlalu banyak dan berolahraga terlalu sedikit bisa meningkatkan bertambahnya berat badan di usia paruh baya.

2. Perubahan Estrogen dan Distribusi Lemak di Tubuh

Mendekati usia 50, banyak perempuan mengalami peningkatan lemak perut yang menjadi penyebab perut buncit. Hal ini mungkin disebabkan oleh penurunan kadar estrogen yang mempengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh.

Saat pubertas, hormon estrogen memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak di pinggul dan paha sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Akan tetapi, ketika perempuan mulai menopause, kadar estrogennya akan turun drastis. Berkurangnya estrogen setelah menopause dapat menyebabkan lemak cenderung disimpan di sekitar perut, bukan di pinggul dan paha.

3. Efek Samping dari Gejala Menopause

Ketidakseimbangan hormon akan menimbulkan beberapa gejala menopause pada tubuh, mulai dari hot flushes, kurang tidur, suasana hati yang cepat berubah, hingga keinginan makan yang berlebih. Keadaan ini membuat beberapa orang lebih sulit untuk berolahraga dan makan makanan sehat, yang menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Faktor Genetik

Faktor genetik juga memainkan peran utama dalam kenaikan berat badan hingga risiko obesitas selama masa menopause.

(ria/ria)