Bukan karena Pola Hidup, Satu Faktor Ini Jadi Penyebab Utama Masalah Perut Buncit Mendekati Usia 50!
Memiliki tampilan perut rata adalah impian banyak orang. Selain baik untuk kesehatan, menjaga berat badan dan menyingkirkan lemak perut berlebih juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Namun, hal ini mungkin agak sulit diwujudkan oleh perempuan kala mendekati usia 50 tahun.
Perempuan akan mengalami menopause sebagai bagian alami dari penuaan ketika mendekati usia 50. Selain berhentinya siklus menstruasi, menopause juga menyebabkan banyak perubahan lain pada tubuh, termasuk perubahan hormon, perubahan mood, hot flashes, hingga kenaikan berat badan di sekitar perut yang membuat perut buncit.
Bagi perempuan paruh baya, kecenderungan memiliki lemak perut berlebih selama menopause merupakan kondisi yang sangat umum.
Lantas, mengapa perempuan menopause gampang mengalami perut buncit?
Penyebab Munculnya Lemak Perut saat Menopause
Ilustrasi Perempuan Menopause/ Foto: pexels.com/Gustavo Fring |
Berikut penyebab umum masalah perut buncit di usia 50-an, dilansir via Better Health Channel dan Thais Aliabadi, MD, dokter praktik internasional perawatan ginekologi. Berikut deretan penyebabnya!
1. Penurunan Massa Otot karena Penuaan
Seiring bertambahnya usia, massa otot berkurang dan lemak tubuh bertambah. Kehilangan massa otot juga memperlambat laju metabolisme, sehingga sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat.Â
Makan terlalu banyak dan berolahraga terlalu sedikit bisa meningkatkan bertambahnya berat badan di usia paruh baya.
2. Perubahan Estrogen dan Distribusi Lemak di Tubuh
Mendekati usia 50, banyak perempuan mengalami peningkatan lemak perut yang menjadi penyebab perut buncit. Hal ini mungkin disebabkan oleh penurunan kadar estrogen yang mempengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh.
Saat pubertas, hormon estrogen memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak di pinggul dan paha sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Akan tetapi, ketika perempuan mulai menopause, kadar estrogennya akan turun drastis. Berkurangnya estrogen setelah menopause dapat menyebabkan lemak cenderung disimpan di sekitar perut, bukan di pinggul dan paha.
3. Efek Samping dari Gejala Menopause
Ketidakseimbangan hormon akan menimbulkan beberapa gejala menopause pada tubuh, mulai dari hot flushes, kurang tidur, suasana hati yang cepat berubah, hingga keinginan makan yang berlebih. Keadaan ini membuat beberapa orang lebih sulit untuk berolahraga dan makan makanan sehat, yang menyebabkan kenaikan berat badan.
4. Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran utama dalam kenaikan berat badan hingga risiko obesitas selama masa menopause.
Cara Menurunkan Berat Badan Berlebih pada Perempuan Menopause
Konsumsi diet sehat selama menopause untuk menghindari timbunan lemak di perut/Foto: rawpixe.com/Freepik
Cara Menurunkan Berat Badan Perempuan Menopause
Kelebihan berat badan akibat peningkatan lemak di perut dapat meningkatkan risiko kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu. Tapi tenang saja, kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi berat badan dan risiko penyakit selama menopause.
1. Makan Makanan yang Sehat
Konsumsi lemak, gula, dan garam yang tinggi bakal memicu kenaikan berat badan berlebih selama menopause. Jadi, fokuslah pada makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta pilih sumber protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak.
2. Jaga Porsi Makan dan Waktu Makan
Menurut Christine Palumbo, RD, pakar nutrisi di Chicago, metabolisme tubuh akan melambat pada saat mencapai menopause. Kalau kamu tidak membatasi porsi makanan dan menjaga jumlah kalori harian, berat badan bisa naik dengan cepat.
Lalu untuk membantu mengendalikan rasa ingin ngemil saat menopause, perhatikan ritme sirkadian tubuh. Batasi waktu makan selama 8-12 jam sehari, lalu jangan makan selama sisa waktu.
3. Batasi Konsumsi Karbohidrat
Ilustrasi makan/ Foto: Freepik/rawpixel.com |
Karbohidrat adalah musuh wanita paruh baya, karena karbohidrat akan berubah menjadi gula dalam tubuh. Penelitian dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa diet rendah karbohidrat dapat menurunkan risiko kenaikan berat badan pascamenopause.
4. Lakukan Aktivitas Fisik
Tetap aktif selama transisi menopause dapat membuat perbedaan besar bagi timbunan lemak yang tidak diinginkan di perut, mendekati usia 50 tahun.
5. Kelola Stres
Mengurangi stres dan kecemasan dapat mengekang beberapa kebiasaan makan yang tidak sehat. Terlebih lagi, stres kronis bisa meningkatkan kadar kortisol, yang merangsang pembentukan lemak perut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi Perempuan Menopause/ Foto: pexels.com/Gustavo Fring
Ilustrasi makan/ Foto: Freepik/rawpixel.com