Sangat wajar jika seseorang mengalami stres. Namun, jika kamu tahu gejalanya sejak awal, risiko dan dampak yang berkepanjangan bisa segera diantisipasi.
Apa itu Stres?
Melansir dari Help Guide, stres adalah mekanisme tubuh menanggapi segala jenis gangguan atau ancaman. Saat seseorang merasakan bahaya — baik itu nyata atau khayalan — pertahanan tubuh ini bekerja sangat cepat dalam proses otomatis yang cepat yang dikenal sebagai reaksi "fight-or-flight" atau "respons stres".
Bahaya Stres/ Sumber: Freepik.com |
Respons stres adalah cara tubuh melindungi dirimu. Saat bekerja dengan benar, ini membantu kamu tetap fokus, energik, dan waspada. Dalam situasi darurat, stres dapat menyelamatkan hidup kamu — memberi kamu kekuatan ekstra untuk membela diri, atau memacu melakukan tindakan spontan yang melindungi diri.
Stres juga dapat membantu kamu bangkit untuk menghadapi tantangan. Itulah yang membuat kamu tetap fokus selama presentasi di tempat kerja, mempertajam konsentrasi saat ujian, atau mendorong kamu belajar untuk ujian saat kamu sebenarnya ingin menonton TV.
Tetapi di luar titik tertentu, stres berisiko menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan, suasana hati, produktivitas, hubungan, dan kualitas hidup seseorang.
Stres/ Sumber: Freepik.com |
Respon Fight-or-Flight
Saat kamu merasa terancam, sistem sarafmu akan merespons dengan melepaskan hormon stres, termasuk adrenalin dan kortisol, yang membangkitkan tubuh untuk melakukan tindakan darurat. Jantungmu akan berdebar lebih cepat, otot menegang, tekanan darah naik, napas menjadi lebih cepat, dan indra menjadi lebih tajam.
Perubahan fisik ini meningkatkan kekuatan dan staminamu, mempercepat waktu reaksi, dan meningkatkan fokus. Dengan kata lain, ini akan mempersiapkan dirimu untuk melawan atau melarikan diri dari bahaya yang ada.
Tanda dan Gejala Stres
Hal yang paling berbahaya tentang stres adalah betapa mudahnya hal itu hinggap dan terjadi pada diri semua orang. Kondisi ini bisa terus menerus terjadi hingga seseorang menjadi terbiasa dengan itu. Jika stres sudah menjadi hal yang biasa, maka tanpa disadari itu akan merugikanmu.
Untuk itu, kenali beberapa tanda dan gejala stres berikut ini.
Gejala kognitif:
- Masalah memori
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Nilai yang buruk
- Hanya dapat melihat sisi negatif
- Pikiran cemas atau bersaing
- Kekhawatiran terus-menerus
Gejala emosional:
- Depresi
- Kecemasan
- Suasana hati mudah berubah
- Mudah tersinggung, atau marah
- Merasa kewalahan
- Kesepian dan isolasi
- Masalah kesehatan mental atau emosional lainnya
Gejala Stres/ Sumber: Freepik.com |
Gejala fisik:
- Sakit dan nyeri
- Diare atau sembelit
- Mual, pusing
- Nyeri dada, detak jantung cepat
- Kehilangan gairah seks
- Sering masuk angin atau flu
Gejala perilaku:
- Makan lebih banyak atau lebih sedikit
- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Menarik diri dari orang lain
- Menunda atau mengabaikan tanggung jawab
- Penggunaan alkohol, rokok, atau obat-obatan untuk bersantai
- Tampak gugup (misalnya menggigit kuku, mondar-mandir)
Jadi, itulah beberapa gejala yang dapat kamu alami saat stres. Semoga informasi ini dapat membantumu mengantisipasi stres agar bisa terhindar dari risiko serius yang berkelanjutan.