
Jangan Sampai Ibadah Terganggu, Ini 9 Cara Mencegah Asam Lambung Naik Saat Puasa Ramadan

Asam lambung atau GERD adalah penyakit yang membuat penderitanya merasakan ketidaknyamanan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala utama GERD adalah refluks asam.
Melansir Healthline, refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada, yang dapat naik ke leher dan tenggorokan. Perasaan ini sering disebut dengan heartburn atau sensasi terbakar. Jika kamu mengalami refluks asam, kamu mungkin akan merasakan rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut.
Salah satu penyebab asam lambung naik saat puasa bisa terjadi karena kurangnya asupan makanan harian atau memiliki kondisi perut kosong. Namun ada 9 cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah asam lambung naik kala berpuasa di bulan Ramadan. Dilansir dari Very Well Health, berikut ulasannya!
1. Jangan Makan Berlebihan
![]() Ilustrasi Tidak Makan Berlebihan/foto:freepik/lookstudio |
Jika kamu makan dalam jumlah besar saat sahur dan berbuka puasa, maka akan meningkatkan tekanan terhadap Lower Esophageal Sphincter (LES). LES adalah katup antara kerongkongan dan perut. Peningkatan tekanan terhadap LES dapat menyebabkan mulas.
Alih-alih makan dengan porsi besar, cobalah makan dengan porsi kecil dan camilan yang tidak terlalu banyak. Hal ini akan membantu menjaga perut kamu agar tidak terlalu kenyang sehingga membantu mencegah produksi asam lambung yang berlebihan.
2. Jangan Makan Terlalu Cepat
Saat kamu makan terlalu cepat, sistem pencernaan akan lebih sulit berfungsi dengan baik. Pencernaan yang buruk akan meningkatkan kemungkinan kamu merasa mulas.
Hal yang bisa kamu lakukan agar memperlambat tempo makan kamu saat sahur dan berbuka adalah letakkan garpu dan sendok kamu di antara gigitan, lalu kunyah makananmu secara menyeluruh sebelum menelannya. Kunyahlah 20 kali atau hitung sampai 20 sebelum gigitan berikutnya.
3. Hindari Makanan Pemicu Asam Lambung
![]() |
Beberapa makanan tertentu dapat memicu asam lambung naik. Makanan yang digoreng atau berminyak, daging tinggi lemak, saus krim, produk susu murni, cokelat, permen, minuman berkafein, minuman bersoda, makanan pedas, dan buah yang memiliki rasa asam sebaiknya dihindari saat sahur atau berbuka puasa.
4. Menyeleksi Makanan yang Tepat
Mungkin akan lebih sulit untuk membuat pilihan yang tepat saat makan di luar rumah, terlebih saat sedang buka bersama dengan keluarga atau kerabat. Itulah sebabnya penting bagi kamu untuk menyeleksi makanan apa yang tepat kamu konsumsi. Penting juga untuk memeriksa ukuran porsi makanan yang ada di tempat tersebut.
Maka dari itu, pilihan yang baik saat makan di luar adalah daging putih, potongan daging tanpa lemak, makanan yang dipanggang, sayuran, hingga dressing salad rendah lemak. Untuk makanan penutup kamu bisa memilih yang lebih ringan dan tidak banyak mengandung gula.
5. Jangan Langsung Tidur Setelah Sahur
![]() Ilustrasi Sedang Tidur/foto:freepik/freepik |
Jika kamu langsung tertidur setelah sahur, maka akan memicu asam lambung naik dengan cepat serta menekan katup kerongkongan. Lebih baik kamu menunggu dua hingga tiga jam setelah makan kemudian baru pergi untuk tidur. Selain itu, hindarilah kebiasaan ngemil menjelang tidur dan cobalah untuk membuat makan sahur kamu tidak terlalu banyak.