'Kaum Rebahan' Hati-hati, WHO Sebut Malas Berolahraga Bisa Picu Lonjakan Penyakit Kronis pada Tahun 2030!
Istilah 'kaum rebahan' sudah tidak asing lagi di masyarakat. Perkembangan teknologi hingga munculnya pandemi selama dua tahun membuat orang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berbaring atau duduk menonton tv, maupun bekerja di depan komputer seharian, tanpa banyak melakukan aktivitas fisik lainnya.
Padahal, kebiasaan kurang gerak ala kaum rebahan ini bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis yang berbahaya bagi kesehatan.
![]() Aktivitas kurang gerak yang berbahaya bagi kesehatan/Foto: Freepik/Primagefactory |
Melansir dari UN News, World Health Organization (WHO) memperingatkan bahwa akan terjadi lonjakan penyakit jantung, obesitas, diabetes dan penyakit-penyakit tidak menular lainnya pada hampir 500 juta orang di tahun 2030, yang disebabkan kurangnya aktivitas fisik.
Dalam laporan terbarunya, WHO menyebutkan saat ini lebih dari 80% remaja dan 27% orang dewasa tidak memenuhi standar aktivitas fisik yang direkomendasikan oleh WHO. Padahal, melakukan aktivitas fisik secara teratur tidak hanya bisa menurunkan risiko penyakit kronis, namun juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental.
Di antaranya, kebiasaan melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki dan berolahraga rutin bisa membantu memperbaiki mood, meningkatkan percaya diri hingga mengurangi rasa cemas dan stres.
![]() Melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental/Foto: Freepik/Jcomp |
Lantas, seberapa sering kita perlu berolahraga agar terhindar dari berbagai resiko penyakit dan gangguan kesehatan mental?
Mengutip dari CNN, WHO merilis pedoman aktivitas fisik terbaru pada tahun 2020 yang mengelompokkan individu berdasarkan usia dan kondisi medisnya:
- Anak-anak hingga remaja berusia 17 tahun: disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang setidaknya 60 menit setiap hari. Pilih aktivitas fisik yang menyenangkan sehingga tidak membuat anak bosan, seperti joging, berenang atau bersepeda.
- Orang dewasa dan lansia: disarankan melakukan aktivitas fisik yang bersifat aerobik sedang selama 150 - 300 menit per pekan, atau 75 - 150 menit untuk latihan aerobik berintensitas tinggi. Pedoman ini juga berlaku untuk orang dewasa yang memiliki kondisi medis kronis dan penyandang disabilitas.
- Ibu hamil dan menyusui: untuk ibu hamil dan menyusui yang tidak memiliki komplikasi atau kondisi medis tertentu, disarankan melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 menit per pekan. Pilih aktivitas fisik yang bersifat peregangan dan menenangkan untuk menurunkan resiko diabetes gestasional, komplikasi persalinan, hingga depresi postpartum.
--
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

