Kelumpuhan pada Salah Satu Sisi Wajah, Pahami Soal Bell's Palsy dan Gejalanya
Beauties, apakah kamu pernah mendengar istilah Bell's Palsy? Bell’s Palsy atau yang dapat juga disebut sebagai Antoni’s Palsy, Facial Paralysis, Refrigeration Paralysis, Facial Nerve Palsy, atau Idiopathis Facial Palsy ini adalah sebuah kondisi di mana salah satu sisi wajah menjadi terkulai atau kaku secara mendadak. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya trauma pada saraf karnial ketujuh.
![]() Ilustrasi Bells Palsy/Tangkapan Layar/topdoctors.co.uk |
Semua orang dapat mengalami Bell’s Palsy. Baik pada perempuan maupun pria dan sering kali terjadi pada rentang usia 15 sampai 60 tahun. Namun, kondisi ini lebih mungkin dialami oleh ibu hamil (trimester akhir atau minggu pertama pasca melahirkan), penderita diabetes, penyakit imun, infeksi saluran pernapasan, tekanan darah tinggi, mononukleosis, herpes, dan infeksi yang disebabkan oleh kondisi dingin.
Penyebab Bell's Palsy
![]() Ilustrasi Perempuan Sakit Flu/Pexels/Andrea Piacquadio |
Sampai saat ini belum ada studi yang dapat menunjukkan penyebab pasti dari kondisi ini. Namun, dilansir dari Web MD, para peneliti mempercayai bahwa infeksi virus bisa menjadi penyebab Bell’s Palsy. Virus herpes simpleks 1, yaitu sebagai penyebab luka dingin kemungkinan memberikan andil besar pada kebanyakan terjadinya kondisi ini.
Selain itu, beberapa virus pun dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
- Influenza B (flu)
- Herpes zoster (cacar air)
- Epstein-Barr (mononukleosis menular)
- Cytomegalovirus (herpes)
- Coxsackievirus (infeksi pada tangan, kaki, dan mulut)
- Adenovirus (infeksi saluran pernapasan)
Gejala Bell's Palsy
![]() Ilustrasi Perempuan Sakit/Freepik/karlyukav |
Bell’s Palsy dapat menyebabkan kelemahan satu sisi wajah secara tiba-tiba sehingga penderitanya akan merasa kaku, sulit berbicara, tersenyum, dan menutup mata. Namun, kondisi ini tidak termasuk ke dalam stroke. Hal ini dikarenakan stroke yang menyerang otot wajah akan membuat otot pada beberapa bagian tubuh lainnya mengalami kelumpuhan juga.
Sementara itu, Bell’s Palsy hanya menyerang bagian wajah. Umumnya hanya pada satu sisi, walaupun dalam beberapa kasus terjadi pula pada kedua sisi wajah.
Selain beberapa gejala umum yang sudah disebutkan di atas, berikut ini beberapa gejala lainnya yang kemungkinan juga dialami oleh penderita Bell’s Palsy:
- Mengeluarkan air liur
- Sakit kepala
- Kemampuan indra perasa berkurang
- Mata dan mulut kering
- Kesulitan dalam makan dan minum
- Lebih sensitif kepada suara di sisi yang mengalami kondisi ini
- Demam ringan
- Rasa sakit di belakang telinga
- Kaku pada leher
Pencegahan dan Pengobatan Bell's Palsy
![]() Ilustrasi Dokter dan Pasiean/Pexels/MART PRODUCTION |
Penyebab Bell’s Palsy sampai saat ini belum diketahui secara pasti, sehingga belum diketahui juga cara pencegahannya. Namun, apabila kamu sudah mengalami gejala-gejala yang sudah dijelaskan tersebut, ada beberapa tahap pengobatan yang dilakukan oleh para ahli medis.
Tahap pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala-gejala yang timbul. Lalu, melakukan pemeriksaan fisik yang biasanya meliputi memeriksa wajah dengan meminta pasien membuat ekspresi yang berbeda-beda dan memeriksa apakah kelopak mata bisa menutup atau tidak. Lebih jauh lagi, dokter bisa pula memeriksa keadaan indra pendengaran.
Dalam beberapa kasus, penderita Bell’s Palsy dapat sembuh dengan atau tanpa melakukan treatment. Namun, treatment lebih baik dilakukan agar kondisi ini lebih cepat tertangani. Salah satu yang biasanya dilakukan adalah dengan pijat dan stimulasi ringan pada otot yang mengalami kelumpuhan.
Beauties, semoga dengan mengenal Bell's Palsy dan memahami penjelasan di atas dapat membantu kamu lebih aware pada kondisi tubuh, sehingga bisa terhindar dari kemungkinan terburuk, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



