
Stres dan Serangan Jantung, Benarkah Ada Hubungannya?

Berdasarkan data dari WHO, penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di berbagai negara dunia, tak terkecuali Indonesia. Adapun serangan jantung itu sendiri biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Tanpa memandang usia, ada banyak faktor yang memicu terjadinya serangan jantung, dan kerap disebut salah satunya adalah stres. Benarkah?
Faktanya, stres dan serangan jantung ternyata dua hal yang memiliki keterkaitan. Pikiran negatif terbukti berpengaruh pada kondisi tubuh, tak terkecuali jantung. Bagaimana korelasi antara keduanya, simak ulasan berikut ini!
Pengaruh Stres pada Tubuh
![]() Hubungan Stress dan Serangan Jantung/Foto: Pexels.com/Kat Smith |
Dilansir dari Healtline, stres sebenarnya tidak selalu bersifat negatif. Tekanan yang dirasakan dalam jangka pendek akan memotivasi seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin dan menampilkan kinerja terbaik. Stres bahkan kadang muncul pada momen bahagia, misalnya dalam bentuk emosi atau rasa gugup ketika baru menikah, bertemu orang baru, atau menghadapi kehidupan baru.
Meski demikian, stres akan memicu masalah jika berlangsung secara terus-menerus. Rasa gelisah dan tekanan jangka panjang dalam hal hubungan, kondisi kesehatan, keadaan ekonomi, dan masalah pekerjaan akan berdampak negatif pada kesehatan psikologis seseorang. Dalam hal ini, gejala yang seringkali muncul antara lain adalah sikap mudah tersinggung, gangguan kecemasan, bahkan depresi.
Faktanya, masalah kesehatan psikologi juga akan berdampak pada kinerja organ tubuh. Stres yang kronis akan mempengaruhi keseimbangan produksi hormon yang pada akhirnya juga akan mengacaukan metabolisme. Berikut ini beberapa kondisi yang muncul saat mengalami stress berat.
- Ketegangan otot
- Lesu dan kurang enerjik
- Gangguan pola tidur
- Sakit kepala
- Masalah pencernaan
- Tekanan darah meningkat
- Penurunan aliran darah ke jantung
Stres akan mempengaruhi bagian amygdala otak dan mengaktifkan "tombol" rasa takut, bahkan saat kamu sedang menjalani aktivitas, seperti bekerja atau menyetir. Hormon kortisol akan membanjiri otak sehingga menimbulkan berbagai kekacauan pada tubuh. Karena itulah kebanyakan penderita depresi sukar berkonsentrasi sehingga berisiko mengalami hal buruk.
Benarkah Stres Bisa Memicu Serangan Jantung?
![]() Hubungan Stress dan Serangan Jantung/Foto: Pixabay.com/HASTYWORDS |
Sebagaimana dijelaskan di atas, stres dapat memberikan pengaruh signifikan pada kinerja organ tubuh. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2021, dilansir dari Healtline, terhadap 900 pasien yang mengalami masalah jantung namun memiliki kondisi stabil.
Dalam penelitian tersebut, mereka menjalani tes tekanan fisik dan mental standar. Hasil penelitian mengungkap bahwa stres ternyata mempengaruhi aliran darah menuju jantung. Beberapa tahun setelah tes, sebagian besar partisipan mengalami serangan jantung ringan atau meninggal dunia akibat masalah kardiovaskuler.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa stres memang memberikan pengaruh pada kesehatan jantung. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dipublikasikan oleh PubMed Central, yang menguji 24.000 pasien dari 52 negara.
Hasil studi mengungkapkan bahwa partisipan yang mendapat tekanan psikologis tinggi memiliki potensi mengalami serangan jantung setidaknya 5 tahun setelah tes.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
![]() Hubungan Stress dan Serangan Jantung/Foto: Pexels.com/Louis Bauer |
Mengingat seriusnya dampak stres pada kesehatan jantung, maka kamu perlu melakukan antisipasi dan pencegahan. Manajemen stres sangat diperlukan agar tidak merusak kinerja tubuh. Sebelum semuanya terlambat, coba ikuti langkah-langkah berikut:
1. Perbanyak berolahraga
Tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan darah, menjaga berat badan, dan menangkal berbagai faktor yang memicu masalah jantung.
2. Perbaiki kualitas tidur
Kurang tidur akan membuat kinerja otak dan organ tubuh menjadi kurang maksimal. Hal ini akan memicu masalah lain, misalnya mood swing, mudah tersinggung, sukar berkonsentrasi, dan mudah mengalami stres.
3. Pertahankan circle pertemanan yang positif
Bergaul adalah salah satu cara untuk mengurangi stress. Pastikan kamu tetap berada dalam lingkaran yang supportive sehingga memberikan dampak baik dalam kehidupanmu.
4. Lakukan hal yang menenangkan
Kegiatan seperti meditasi, yoga, latihan pernapasan, dan lain-lain akan membuat pikiranmu tenang dan tidak mudah tertekan.
5. Jauhi pikiran negatif
Saat mengalami stres yang kronis dan tidak mampu menghadapi, coba sejenak tenangkan pikiran dan lakukan hal-hal yang bisa mengalihkan perhatianmu dari pemikiran negatif.
Berdasarkan ulasan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa stres dan serangan jantung memiliki keterkaitan yang sangat erat. Perasaan tertekan yang berkepanjangan akan mempengaruhi kinerja organ, termasuk otak dan jantung. Karenanya, sayangi dirimu mulai sekarang!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!