Kiat Mengontrol Asam Lambung di Musim Daging Kurban Hari Raya Idul Adha

Henny Alifah | Beautynesia
Jumat, 30 Jun 2023 17:30 WIB
Kiat Mengontrol Asam Lambung di Musim Daging Kurban Hari Raya Idul Adha
Foto: Getty Images/omersukrugoksu

Stok daging biasanya melimpah saat Hari Raya Idul Adha tiba. Saking banyaknya, daging kurban tidak bisa habis dalam sekali masak dan makan. Alhasil, daging disimpan dalam freezer supaya awet dan jadi menu makan untuk hari-hari selanjutnya.

Meski daging kurban menjadi berkah tersendiri, namun bagi penderita asam lambung bisa jadi 'bencana'. Bagaimana bisa? Simak rangkuman berbagai sumber ini ya!

Daging Kurban Banyak Mengandung Lemak

Daging Merah
Daging Merah/ Foto: pexels.com/Dana Sredojevic

Daging kurban yang berasal dari kambing dan sapi banyak mengandung lemak. Melansir laman Dummies, daging ini sulit digiling menjadi chyme sehingga bertahan lebih lama di perut.

Artinya, perut akan mengembang lebih lama dan lebih lama pula memberi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah atau LES (lower esophageal sphincter). Semakin lama LES ditekan, semakin besar kemungkinan sebagian isi lambung akan tergelincir ke kerongkongan.

Itulah mengapa makanan tinggi lemak seperti daging kambing dan sapi disebut kurang baik untuk penderita asam lambung. Konsumsi daging merah dapat memicu naiknya asam lambung hingga menjadi penyakit refluks gastroesofagus atau GERD (gastroesophageal reflux disease). Efeknya bisa jadi mulas, tidak nyaman di perut dan juga kerongkongan.

Nah, untuk membantu kamu menikmati daging di musim daging kurban Idul Adha kali ini, simak tips mengontrol asam lambung berikut ini.

Cara Mengontrol Asam Lambung Saat Konsumsi Daging Kurban Idul Adha

Man taking out frozen meat from freezer. Frozen food

Foto: Getty Images/iStockphoto/Qwart

Batasi Asupan hingga Dua Minggu Sekali

daging panggang
Daging Panggang/ Foto: pexels.com/Francesco Paggiaro

Mengeluarkan daging merah dari daftar menu makan sehari-hari memang ideal bagi penderita asam lambung. Namun kamu mungkin tidak sanggup jika harus hidup tanpa sate kambing, rawon, rendang, steak, maupun olahan daging merah yang lain.

Jika demikian, cobalah membatasi asupannya menjadi satu atau dua kali seminggu. Untuk kasus asam lambung yang parah, kurangi lebih banyak asupan daging, misalnya hanya sekali saja dalam dua minggu.

Selain itu, buatlah potongan daging yang lebih tipis. Serta makanlah sedikit saja, jangan makan porsi besar.

Hindari bumbu pedas dan asam

Cabai
Cabai/ Foto: pexels.com/Wendy Wei

Pemicu asam lambung mungkin berbeda-beda untuk setiap orang, namun yang paling umum adalah makanan pedas dan asam. Karena itu, cobalah bumbu dan topping yang lebih sehat untuk menikmati daging merah.

Mengutip Canadian Digestive Health Foundation, sebaiknya jangan menggunakan terlalu banyak cabai, santan, bawang, dan jeruk nipis. Demikian pula tomat, lada, keju. Kamu bisa menambahkan rasa pada makanan dengan bumbu seperti kayu manis bubuk, kemangi, dan seledri yang biasanya tidak menyebabkan gejala asam lambung. Bisa juga pakai mayones atau mustard rendah lemak.

Ada Sayur dan Buah dalam Menu Harian

asparagus dan brokoli
Asparagus/ Foto: pexels.com/Viktoria Slowikowska

Sayuran itu rendah lemak dan gula, bagus untuk menyeimbangkan asam di lambung. Ada banyak manfaat jika kamu menambahkan sayuran ke dalam menu makan sehari-hari, termasuk di musim daging kurban Idul Adha ini. Namun berhati-hatilah dengan beberapa jenis sayur seperti sawi dan kol.

Meskipun lemak jenuh tidak baik untuk tubuh, namun lemak sehat justru bermanfaat. Sebut saja alpukat, kacang-kacangan sehat, dan sedikit minyak zaitun.

Untuk asupan buah, pilih buah noncitrus. Misalnya pisang dan apel yang memang dapat membantu kontrol asam lambung.

Hal Lain yang Perlu Diperhatikan

daging matang
Daging Matang/ Foto: pexels.com/Sebastian Coman Photography

Lebih disarankan untuk mengolah daging kurban dengan cara dikukus atau dipanggang. Metode ini tidak memerlukan banyak minyak sehingga lemak tidak semakin menumpuk masuk ke dalam tubuh.

Gaya hidup yang sehat juga bisa meminimalkan kemungkinan asam lambung kambuh. Misalnya tidak langsung rebahan atau tidur setelah makan.

Sementara itu, konsumsi alkohol, jus, dan minuman berkarbonasi dapat memicu gejala refluks, jadi sebaiknya dihindari. Lebih baik pilih air mineral untuk pilihan minuman sehari-hari, atau es teh dingin tanpa pemanis.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE