Mengenal Diet Volumetrik, dari Cara Kerja hingga Membangun Kebiasaan Makan Sehat
Salah satu keluhan umum bagi kamu yang menjalankan diet adalah pembatasan makan yang menyebabkan kurangnya rasa kenyang. Ini sangat masuk akal karena ketika kamu membatasi jumlah makanan, tubuh kamu tidak akan merasa puas dibandingkan ketika kamu memakan semua makanan yang kamu inginkan, berapa pun jumlahnya. Ada banyak penemuan dalam beberapa tahun terakhir tentang diet yang secara umum memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.
Daripada melakukan diet jangka pendek, jauh lebih sehat melakukan diet jangka panjang. Salah satu contoh lain dari pendekatan diet jangka panjang yang moderat dan tidak terlalu ketat adalah diet volumetrik. Yuk, cari tahu lebih lanjut seputar diet volumetrik berikut ini, sebagaimana dilansir dari Byrdie!
Volume adalah Kunci
![]() Diet volumetrik/Foto: Freepik.com/Holiak |
Diet volumetrik didasarkan pada anggapan bahwa makan lebih banyak membuat kamu merasa lebih kenyang dan puas. Diciptakan oleh Barbara Rolls, Ph.D, diet ini berfokus pada mengonsumsi makanan dalam jumlah terbesar dengan kepadatan energi terendah, dan jumlah terkecil makanan dengan kepadatan tertinggi.
Kepadatan energi berkaitan dengan jumlah energi dalam berat makanan tertentu yang diukur dalam kalori. Ini bekerja untuk menurunkan berat badan karena ketika kamu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, perut kamu secara fisik menjadi kenyang. Ini bisa memicu pelepasan hormon kenyang meskipun faktanya kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Diet ini tidak membatasi makanan tertentu sama sekali. Hal ini juga yang membuat diet volumetrik dianggap aman karena tidak perlu menghilangkan nutrisi penting atau kelompok nutrisi.
Empat Kategori Makanan
![]() Kategori makanan diet volumetrik/Foto: Freepik.com/jcomp |
Diet volumetrik memecah makanan menjadi empat kategori. Ini bertujuan untuk makan paling banyak dari kategori pertama dan paling sedikit dari yang terakhir.
Kategori Pertama
Makanan yang kepadatan energinya paling rendah adalah makanan yang paling banyak mengandung air. Semakin banyak air yang dimiliki makanan, semakin banyak yang bisa kamu makan. Makanan dengan kandungan air yang tinggi antara lain sayuran tanpa tepung, buah-buahan, dan sup berbahan dasar kaldu.
Kategori Dua
Kategori makanan ini memiliki kepadatan kalori yang lebih banyak daripada kategori pertama, tapi juga menawarkan serat yang menyebabkan rasa kenyang. Makanan ini termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, dan protein tanpa lemak.
Kategori Tiga
Ilustrasi susu/Foto: Freepik |
Banyak bahan umum yang disukai masuk ke dalam kategori ketiga yang kamu konsumsi lebih sedikit dari kategori dua, tapi masih bisa masuk ke dalam makanan jumlah sedang. Ini termasuk susu penuh lemak, daging tinggi lemak, dan roti.
Kategori Empat
Ini adalah kategori di mana kamu makan paling sedikit. Di kategori ini, kamu membatasi asupan makanan yang digoreng, makanan yang dipanggang seperti kue dan biskuit, alkohol, serta permen. Satu-satunya makanan yang termasuk dalam kategori makan hemat dianggap sehat oleh kebanyakan orang adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.
Diet Volumetrik Jadi Diet yang Cocok untuk Pemula
Pengertian diet volumetrik dan cara kerjanya/Foto: Freepik.com/luis_molinero
Batas Kalori
Premis numerik untuk kalori yang dikonsumsi dalam diet ini adalah jika kamu mengurangi asupan harian sebanyak 500 hingga 1.000 kalori per hari, kamu akan kehilangan satu hingga dua pon seminggu. Pada akhirnya, kamu dapat menyesuaikan kalori yang kamu konsumsi tergantung pada tujuan kamu dan apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Diet volumetrik akan membuat kamu menemukan keseimbangan yang memastikan kamu merasa cukup bergizi.
Dukungan Sains
![]() Penjelasan ilmiah diet volumetrik/Foto: Freepik.com |
Penelitian telah menunjukkan hubungan langsung antara kepadatan energi makanan yang dikonsumsi orang dan berapa berat badan mereka. Meta-analisis yang mengamati berbagai penelitian mencatat bahwa mengatur kepadatan energi makanan dapat digunakan sebagai pendekatan baru untuk keberhasilan penurunan berat badan dalam praktik klinis.
Studi individu lain tentang topik tersebut menyatakan bahwa mengonsumsi sayuran dan biji-bijian yang lebih banyak, dapat membantu pemeliharaan penurunan berat badan dan harus diuji lebih lanjut dalam uji coba. Dengan mengadopsi diet seimbang, kamu telah menyiapkan diri untuk sukses baik dalam mempertahankan kebiasaan baru maupun seberapa kuat dan sehat penampilan dan perasaan kamu.
Tetap Membutuhkan Lemak
![]() Alpukat, sumber lemak sehat/Foto: Freepik.com/jcomp |
Karena diet ini berfokus pada mengonsumsi makanan dalam jumlah tertinggi dengan kepadatan terendah, kamu pasti ingin memastikan bahwa kamu masih mendapatkan cukup lemak. Lemak sendiri mengandung kalori yang sama padatnya dengan makanan. Jadi, kamu mungkin tergoda untuk menghindarinya demi bisa mengonsumsi lebih banyak makanan.
Asupan lemak yang cukup sangat penting untuk segala hal, mulai dari fungsi otak hingga kemampuan kulit untuk tetap terhidrasi. Jadi, pastikan kamu mengonsumsi lemak sehat yang bisa kamu dapatkan dari sumber sehat seperti alpukat dan minyak zaitun.
Untuk memulai diet volumetrik, kamu hanya perlu mengatur ulang jumlah makanan yang kamu konsumsi. Tidak ada persediaan khusus yang harus dibeli. Jadi jika kamu baru pertama kali melakukan diet, ini adalah diet yang tepat. Selamat mencoba!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


Ilustrasi susu/Foto: Freepik

