Mengenal Filosofi dan Makna Ketupat yang Selalu Dihidangkan saat Lebaran

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Kamis, 27 Mar 2025 15:30 WIB
Mengenal Filosofi dan Makna Ketupat yang Selalu Dihidangkan saat Lebaran
Mengenal Filosofi dan Makna Ketupat yang Selalu Dihidangkan saat Lebaran/Foto: Unsplash.com/Mufid Majnun

Lebaran selalu identik dengan berbagai tradisi khas yang penuh makna, salah satunya adalah kehadiran ketupat. Hidangan berbentuk unik ini hampir selalu ada di meja makan saat Idulfitri, menjadi teman setia bagi opor ayam, rendang, dan berbagai lauk lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa ketupat bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki filosofi yang mendalam?

Seperti yang dilansir dari detikcom, di balik bentuk anyaman daun kelapa yang khas dan rasanya yang lembut, ketupat menyimpan berbagai makna yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan spiritualitas dalam budaya masyarakat Indonesia. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang filosofi dan makna ketupat saat lebaran!

1. Ketupat sebagai Simbol Kesucian dan Pengampunan

Mengenal Filosofi dan Makna Ketupat yang Selalu Dihidangkan saat Lebaran/Foto: Pexels.com/Din Aziz

Ketupat sebagai Simbol Kesucian dan Pengampunan/Foto: Pexels.com/Din Aziz

Salah satu makna ketupat yang paling sering dikaitkan dengan Idulfitri adalah simbol kesucian dan pengampunan. Dalam bahasa Jawa, ketupat disebut "kupat," yang merupakan kependekan dari ngaku lepat, yang berarti "mengakui kesalahan."

Makna ini selaras dengan esensi Idulfitri itu sendiri, di mana setelah sebulan berpuasa, kita kembali kepada fitrah, seperti bayi yang baru lahir, bersih dari dosa. Ketupat mengingatkan kita untuk selalu meminta maaf atas kesalahan dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadan berakhir.

2. Anyaman Daun Kelapa sebagai Lambang Rumitnya Kehidupan

Anyaman Daun Kelapa sebagai Lambang Rumitnya Kehidupan/Foto: Unsplash.com/Mufid Majnun

Ketupat dibuat dari daun kelapa muda atau janur yang dianyam dengan pola yang cukup rumit sebelum diisi beras dan direbus. Filosofi dari anyaman ini adalah simbol dari kehidupan manusia yang penuh dengan lika-liku, kesalahan, dan ujian.

Namun, setelah ketupat selesai dibuat dan dimasak, kita bisa melihat hasil akhirnya yang rapi dan indah. Ini menggambarkan bahwa jika kita sabar dan berusaha menghadapi setiap tantangan, pada akhirnya kita akan mencapai kebahagiaan dan ketenangan.

3. Butiran Beras dalam Ketupat sebagai Lambang Kebersamaan

Butiran Beras dalam Ketupat sebagai Lambang Kebersamaan/Foto: Pexels.com/Bilguun Bayarmagnai

Ketika ketupat dibelah, kita bisa melihat butiran beras yang saling menyatu dengan rapat. Ini melambangkan kebersamaan dan persaudaraan dalam kehidupan.

Lebaran adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga dan menjalin silaturahmi dengan sanak saudara, teman, serta tetangga. Ketupat mengingatkan kita bahwa hidup akan lebih bermakna jika dijalani bersama-sama, saling mendukung, dan menjaga hubungan baik satu sama lain.

4. Bentuk Ketupat sebagai Simbol Hati yang Bersih

Bentuk Ketupat sebagai Simbol Hati yang Bersih/Foto: Unsplash.com/Mufid Majnun

Jika diperhatikan, bentuk ketupat menyerupai belah ketupat atau segi empat yang simetris. Filosofi dari bentuk ini adalah lambang hati yang bersih dan jujur.

Idulfitri adalah waktu yang tepat untuk membersihkan hati dari rasa iri, dengki, atau dendam, serta menggantinya dengan ketulusan dan keikhlasan. Dengan hati yang bersih, kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai dan bahagia.

5. Proses Memasak Ketupat sebagai Cerminan Perjuangan

Proses Memasak Ketupat sebagai Cerminan Perjuangan/Foto: Pixabay.com/ignartonosbg

Ketupat tidak dibuat dalam waktu singkat. Mulai dari menganyam janur, mengisi beras, hingga merebusnya selama beberapa jam, semuanya membutuhkan kesabaran dan ketelatenan.

Hal ini mencerminkan bahwa dalam hidup, segala sesuatu membutuhkan proses dan perjuangan. Kesuksesan dan kebahagiaan tidak datang secara instan, tetapi harus diraih dengan usaha dan kerja keras.

Ketupat bukan hanya sekadar makanan khas lebaran, tetapi juga mengandung filosofi yang dalam tentang kehidupan, kebersamaan, dan kesucian hati. Tradisi menyajikan ketupat saat Idulfitri mengingatkan kita untuk selalu memaafkan, memperbaiki diri, dan menjalin hubungan baik dengan sesama.

Jadi, saat kamu menikmati ketupat di hari lebaran, ingatlah bahwa di balik kelezatannya, ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE