Mengenal Fobia Takut Tidur, Seperti Apa Gejala dan Penyebabnya?
Kamu mungkin pernah melihat orang-orang terdekatmu mengalami ketakutan terhadap suatu hal yang orang lain anggap tidak berbahaya. Contohnya takut dengan serangga, benda-benda besar, jarum suntik, atau ketinggian. Ketakutan terhadap objek disebut fobia spesifik.
Namun, apa yang terjadi bila kamu mengalami fobia terhadap tidur? Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada rutinitas sehari-hari.
Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu sebanyak 7-8 jam setiap hari untuk tidur. Kekurangan tidur dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, mulai dari berkurangnya sistem kekebalan tubuh, perubahan mood, hilangnya konsentrasi, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan mengganggu metabolisme tubuh.
Lantas, bagaimana cara mengatasi ketakutan tidur? Yuk, simak penjelasannya!
Apa itu Somniphobia?
Ilustrasi Seorang wanita/Foto: freepik.com/freepik
Melansir dari Very Well Health, somniphobia disebut sebagai ketakutan tidur. Fobia ini sering digambarkan sebagai kombinasi antara insomnia dan anxiety disorder. Orang yang mengalami somniphobia biasanya memiliki ketakutan ekstrem dan serangan panik saat tidur atau beberapa jam menjelang tidur, merasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi ketika tidur. Somniphobia tentunya berdampak buruk pada kesehatan jika mengalaminya sepanjang malam.
Gejala Somniphobia
Ilustrasi Seorang wanita/Foto: freepik.com/jcomp
Gejala umum yang muncul saat mengalami somniphobia dapat meliputi:
- Merasa tertekan saat memikirkan atau mencoba tidur
- Jantung berdebar
- Sakit kepala ringan
- Nyeri di bagian dada
- Kesemutan
- Berkeringat
- Gemetar
- Mual
- Sesak napas
- Perubahan suasana hati
Gejala yang ditunjukkan sangat mirip dengan gejala anxiety disorder. Perbedaannya adalah anxiety disorder tidak berkaitan erat dengan suatu objek atau situasi tertentu, sedangkan somniphobia hanya dialami saat situasi terjadi atau hendak terjadi.
Apa Penyebabnya?
Ilustrasi Seorang wanita/Foto: freepik.com/wayhomestudio
Meskipun penyebabnya tidak diketahui secara jelas. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi risiko seseorang mengalami somniphobia:
- Sleep paralysis atau ketindihan merupakan kondisi ketika seseorang kehilangan kendali atas otot-otot tubuh yang membuatnya tidak bisa bergerak.
- Mimpi buruk yang terjadi secara berulang.
- Mengalami trauma atau gangguan stres pascatrauma (PTSD). Pengalaman trauma yang mengerikan dikaitkan dengan sejumlah gangguan tidur, salah satunya ketakutan tidur.
Penderita somniphobia perlu mendapatkan penanganan segera dari dokter untuk mendapatkan resep obat dan menjalani beberapa terapi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!