Perayaan Imlek Selalu Identik dengan Kue Bulan dan Kue Keranjang, Apa Bedanya?
Selain angpau dan barongsai, perayaan Imlek juga identik dengan makanan khasnya. Dua di antaranya ialah kue bulan atau yang lebih dikenal dengan mooncake dan kue keranjang.
Kedua kue ini memang sangat populer di kala perayaan Imlek dan menjadi kudapan turun temurun. Kue keranjang menjadi makanan penutup populer sepanjang Tahun Baru China. Pada awalnya kue keranjang digunakan sebagai persembahan upacara ritual yang nantinya menjadi makanan Festival Musim Semi. Sajian tersebut dianggap sebagai lambang keberuntungan selama perayaan Imlek.
Sementara itu, kue bulan mempunyai sejarah panjang tersendiri yakni tiga ribu tahun di Negeri Tirai Bambu. Melansir Travel China Guide, kue bulan dibuat dan dijadikan sebagai persembahan untuk Festival Pertengahan Musim Gugur. Hal ini sudah dimulai dari Dinasti Tang (618-907M) hingga menyebar luas pada masyarakat di Dinasti Qing (1644-1911M). Bahkan menu ini juga masuk ke dalam kategori menu diet umum orang China.
Lantas, apa yang membedakan antara kue bulan dengan kue keranjang? Simak penjelasan lengkapnya.
Kue Keranjang Menjadi Sesaji Upacara Sembayang Leluhur
Kue Keranjang/Foto: Freepik
Di Indonesia, kue keranjang dikenal juga dengan sebutan kue ranjang atau kue bakul. Identik dengan perayaan Tahun Baru China atau Imlek, kue keranjang yang wajib tersedia ini memang memiliki arti dan sejarahnya tersendiri.
Mengutip situs Jakarta Tourism, dalam bahasa Mandarin kue keranjang disebut nian gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian dikenal dengan nama ti kwe (甜棵). Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula sehingga memiliki tekstur yang kenyal serta lengket. Penamaannta sendiri berasal dari wadah cetakannya yang berbentuk keranjang.
Kue keranjang menjadi sesaji untuk upacara sembahyang leluhur tujuh hari menjelang Tahun Baru China atau Imlek. Puncaknya sendiri terjadi pada malam menjelang Imlek. Biasanya kue keranjang tidak dimakan hingga Cap Go Meh di mana perayaan itu dilaksanakan pada malam ke-15 usai Imlek.
Berdasarkan detikNews, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kue keranjang ini awalnya ditujukan sebagai hidangan agar bisa menyenangkan Dewa Tungku (Cau Cun Kong) yang nantinya bisa membawa laporan menyenangkan pada Raja Surga (Giok Hong Siang Te).
Di samping itu, kue keranjang juga mempunyai makna yang mendalam. Dengan bentuknya yang bulat melambangkan agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus rukun, bersatu, serta mempunyai tekad bulat untuk menghadapi tahun yang akan datang.
Kue Bulan sebagai Simbol Keabadian dan Makanan Keluarga
Kue Bulan/Foto: Pexels/Marie Martin
Kue bulan atau mooncake merupakan salah satu kue tradisional China. Kue ini diyakini sebagai simbol keabadian dan sering dikaitkan dengan Chang’e atau Dewi Bulan Tiongkok.
Oleh karena itu, kue bulan kerap dijadikan sebagai persembahan untuk Dewi Bulan. Dengan menyantap kue bulan, masyarakat berharap bisa mendapatkan umur panjang.
Di sisi lain, kue bulan memang selalu berkaitan dengan festival pertengahan musim gugur di China. Festival ini biasanya jatuh pada hari ke-15 pada bulan kedelapan kalender China tepatnya pada akhir September atau awal Oktober setiap tahunnya.
Warga China menganggap festival ini sebagai waktu untuk berkumpul dengan keluarga, kerabat, maupun teman-teman sembari menikmati kue bulan. Oleh karena itu, kue bulan dijadikan sebagai makanan keluarga. Apalagi kue ini melambangkan kebahagiaan. Sekarang ini kue bulan sangat mudah ditemukan dan banyak dijual di toko kue ataupun bakery.
Melansir detikFood, kue bulan dalam versi klasiknya disebut dengan gaya Kanton. Berdiameter sekitar 10 sentimeter dan tebal sekitar 4 sentimeter, kue bulat ini memiliki hiasan karakter dan tulisan China di atas permukaannya. Umumnya, tulisan di atas kue tersebut bertuliskan “kesejahteraan”, “hidup bahagia”, dan “umur panjang”.
Kue bulan tradisional berisi pasta padat yang terbuat dari kacang merah, kacang biji teratai, dan jujube atau manisan kurma China. Kini, kue bulan mempunyai banyak varian isi seperti potongan buah, aneka kacang, telur asin, hingga daging ham. Selain itu, ada juga kue bulan kekinian dengan rasa charcoal, red velvet, hingga matcha.
Perbedaan Kue Keranjang dengan Kue Bulan
Perbedaan Kue Keranjang dan Kue Bulan/Foto: Pinterest
Meskipun keduanya berbentuk bulat dan memiliki rasa manis, Beauties bisa membedakan kue keranjang dan kue bulan. Kue keranjang disajikan dalam keranjang anyaman, sedangkan kue bulan disajikan dalam kotak khusus.
Dari segi pembuatannya, kue keranjang terbuat dari tepung beras ketan, air, dan gula yang nantinya penampakannya seperti dodol. Sementara itu, kue bulan memiliki dua bagian tersendiri yakni kulit dan isinya. Kulitnya terbuat dari tepung gandum, minyak, gula, serta sirup glukosa, sedangkan isinya terbuat dari daging asin, telur asin, pasta kacang, dan pasta lotus.
Kemudian kue keranjang mempunyai makna kue manis yang disusun tinggi bertingkat dengan penyusunan dari bawah hingga ke atas semakin mengecil. Di sisi lain kue bulan melambangkan kebahagiaan dan reuni keluarga yang bersatu dan harmonis.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!