Perempuan Bisa Hidup Lebih Lama Dibanding Laki-laki, Apa Alasannya?
Menurut data dunia PBB, perempuan hidup rata-rata 4,5 tahun lebih lama daripada laik-laki. Hampir di seluruh belahan dunia, perempuan dapat hidup 5 sampai 10 tahun lebih lama daripada laki-laki yang mempunyai peluang meninggal lebih cepat dibandingkan perempuan.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, angka harapan hidup perempuan Indonesia pada tahun 2020 yaitu 73,4 tahun, sementara harapan hidup laki-laki yaitu 69,59 tahun.
Namun, apa aja sih alasan di balik umur panjang seorang perempuan?
Faktor Biologis
![]() pengaruh gen / freepik.com / benzoix |
DNA atau kromosom di dalam setiap sel merupakan salah satu hal yang menyebabkan adanya kesenjangan antara harapan hidup perempuan dan laki-laki. Perempuan mempunyai dua kromosom X dan laki-laki memiliki kromosom X dan Y.
Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan cara sel menua. Perempuan dengan dua kromosom X, menyimpan salinan ganda dari setiap gen, sedangkan laki-laki hanya mempunyai satu kromosom X. Sehingga, seiring berjalannya waktu laki-laki memiliki kemungkinan kerusakan sel lebih tinggi dan dapat menempatkannya terhadap risiko penyakit yang lebih besar.
Perbedaan Hormon
![]() perbedaan hormon / freepik.com / benzoix |
Selama masa pubertas, laki-laki tiga kali lebih mungkin meninggal daripada perempuan, terutama karena perilaku sembrono dan agresif yang mungkin terkait dengan produksi testosteron yang lebih tinggi. Testosteron memuncak selama masa remaja dan awal masa dewasa, dan mulai turun setelah usia 30 tahun.
Antara usia 15 dan 24 tahun, ketika produksi testosteron mencapai puncak, ada juga lonjakan kematian laki-laki secara tiba-tiba. Penyebab paling umum kematian laki-laki dalam kelompok usia ini termasuk kecelakaan lalu lintas, kekerasan dan tenggelam.
Kebiasaan dan Gaya Hidup
![]() gaya hidup / freepik.com / tirachardz |
Pria cenderung lebih kompetitif dan terlibat dalam kebiasaan yang lebih berisiko yang dapat menyebabkan tingkat stres dan kematian yang lebih tinggi. Pria juga lebih cenderung mengambil pekerjaan berisiko tinggi yang dapat berkontribusi pada kematian dini. Tingkat merokok dan konsumsi alkohol yang lebih tinggi membuat pria, berisiko tinggi terkena stroke, hipertensi, dan penyakit jantung.
Dalam hal pola makan, pria umumnya lebih menyukai daging merah dan cenderung mengurangi konsumsi sayuran dan serat makanan. Kebiasaan makan ini telah dikaitkan dengan kolesterol tinggi, penyakit jantung dan bahkan kanker.


