
Permohonan Legalisasi Ganja Medis Ditolak MK, Apa Manfaatnya untuk Pengobatan?

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terkait penggunaan ganja medis untuk kesehatan.
Menurut MK, pengesahan penggunaan ganja medis bukanlah wewenang dari lembaga ini, melainkan merupakan bagian dari kebijakan DPR dan pemerintah. Selain itu, diperlukan juga kajian tentang kebenaran ganja dapat dipakai untuk medis.
Ramainya pembahasan tentang pemanfaatan ganja untuk kebutuhan medis belakangan ini, bermula dari aksi seorang ibu yang viral di media sosial sewaktu Car Free Day, Minggu (26/6).
![]() Ibu yang viral saat memperjuangkan ganja medis untuk pengobatan anaknya/Foto: Instagram.com/budhesomplak |
Ibu itu membawa tulisan tuntutan kepada MK supaya melegalkan ganja medis demi pengobatan sang anak yang mengidap lumpuh otak atau cerebral palsy. Meski demikian, perjalanan pengakuan ganja medis di Indonesia belum menemui jalan buntu.
Untuk menindaklanjuti putusan MK, pemerintah kini tengah melakukan penelitian terhadap ganja untuk kebutuhan medis. Kemudian, Kementerian Kesehatan juga tetap akan mengizinkan penelitian manfaat ganja medis untuk pengobatan demi mendapatkan bukti ilmiah.
Apa Itu Ganja Medis?
![]() Tanaman Cannabis sativa/Foto: Freepik.com/Dolores Preciado |
Ganja medis adalah istilah untuk turunan dari tanaman ganja atau Cannabis sativa. Tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit atau kondisi medis tertentu. Istilah ganja medis juga dikenal sebagai cannabis medis atau marijuana medis. Pada dasarnya, ini adalah produk yang sama dengan ganja rekreasional, tetapi pemakaiannya diambil untuk tujuan medis.
Ganja medis mengandung lebih dari 100 senyawa aktif. Dua bahan utamanya yang terkenal adalah THC (tetrahydrocannabinol), zat yang bisa membuat orang “high” alias melayang-layang dan CBD (cannabidiol), komponen non-euforia yang tidak memabukkan.
Kegunaan Ganja Medis untuk Pengobatan
![]() Manfaat ganja medis/Foto:; Freepik.com/jcomp |
Hingga saat ini, legalisasi ganja medis di Indonesia mau pun dunia masih menimbulkan pro dan kontra.
Marcel Bonn-Miller, PhD, spesialis penyalahgunaan zat di University of Pennsylvania Perelman School of Medicine mengatakan, sejumlah besar bukti mengklaim bahwa efek terapeutik ganja mampu mengurangi rasa sakit kronis, mual dan muntah karena kemoterapi, dan tegang otot pada penderita multiple sclerosis.
Kemudian mengutip WebMD, FDA pada tahun 2018 menyetujui penggunaan Cannabidiol Epidiolex, sebagai terapi untuk mengobati kejang yang sangat parah atau sulit diobati, seperti epilepsi.
Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional di Washington, DC pada tahun 2017 mempublikasikan sebuah laporan berjudul “Efek Kesehatan Ganja dan Cannabinoid: Keadaan Bukti Saat Ini dan Rekomendasi Untuk Penelitian”.
Kesimpulan berdasarkan sejumlah penelitian dalam laporan tersebut menunjukkan, ada bukti kuat bahwa ganja efektif untuk mengobati:
- Nyeri kronis pada orang dewasa
- Mual dan muntah akibat kemoterapi
- Meningkatkan nafsu makan dan penurunan berat badan yang terkait dengan HIV/AIDS
- Spastisitas (tegang otot) pada multiple sclerosis
- Sindrom Tourette Gangguan tidur pada penderita sindrom apnea, fibromyalgia, nyeri kronis, dan multiple sclerosis
![]() |
Sementara itu, ditemukan bukti terbatas atau tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung atau menyangkal kesimpulan bahwa ganja medis efektif dapat mengobati:
- Kanker, termasuk glioma
- Epilepsi
- Anoreksia
- Glaukoma
- Sindrom iritasi usus besar
- Spastisitas pada cedera tulang belakang
- Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)
- Gejala neuropsikiatri pada penyakit Huntington
- Parkinson
- Distonia
- Demensia
- Cedera otak traumatis
- Penahanan nafsu terhadap penggunaan zat adiktif
- Gejala depresi berkaitan dengan nyeri kronis atau multiple sclerosis
- Gangguan kecemasan Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
- Skizofrenia
Sejauh ini, para peneliti pun berpendapat, dibutuhkan bukti penelitian yang lebih banyak perihal kebenaran pemanfaatan ganja medis bagi kesehatan.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!