Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, tentunya harus didukung dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat juga. Ada berbagai macam pola diet yang bisa kamu ikuti sesuai dengan kebutuhan. Namun hati-hati, ya, Beauties! Ada satu pola diet yang rupanya tidak hanya berdampak buruk bagi tubuh, tapi juga bagi lingkungan.
Para peneliti di Universitas Tulane memberi peringkat enam pola diet yang populer berdasarkan nilai gizi rata-rata dan dampak lingkungannya. Salah satunya adalah diet keto. Temuan mereka yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, menunjukkan korelasi antara makan sehat dan emisi karbon rendah, sebagaimana dilansir dari Insider.
Mereka menemukan bahwa pelaku diet keto rata-rata menghasilkan hampir 3 kilogram karbon dioksida untuk setiap 1.000 kalori yang dikonsumsi. Jumlah ini setara dengan empat kali jejak karbon yang dihasilkan dari pelaku diet nabati.
"Perubahan iklim bisa dibilang salah satu masalah paling mendesak di zaman kita dan banyak orang tertarik untuk beralih ke pola makan nabati," kata Diego Rose, penulis senior sekaligus direktur program nutrisi di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Universitas Tulane.
Pola Makan Nabati Miliki Jejak Karbon yang Lebih Kecil
Menu vegan/Foto: Freepik.com/timolina |
Sistem pangan menyumbang lebih dari sepertiga emisi gas rumah kaca global. Menganut pola diet keto mengharuskan pelaku diet untuk mengonsumsi sekitar 70 persen kalori dari lemak dan hampir tanpa karbohidrat, sehingga banyak pengikut diet memilih produk hewani dengan lemak dan protein dalam jumlah tinggi.
Produksi daging sapi merupakan pendorong utama emisi karbon, sehingga para peneliti tidak terkejut bahwa diet keto memiliki jejak karbon terbesar dari diet yang dipelajari.
Cara Makan Sehat untuk Tubuh dan Lingkungan
Menu vegan/Foto: Freepik.com/atlascompany |
Sebagian besar orang yang disurvei dalam penelitian tersebut digambarkan sebagai omnivora, artinya mereka memakan beberapa kombinasi tumbuhan dan hewan. Kategori omnivora akhirnya diberi peringkat sebagai pilihan jalan tengah untuk nutrisi dan keberlanjutan. Tapi, tidak semua pola makan omnivora diciptakan sama.
Omnivora yang mengikuti diet Mediterania memiliki peringkat kualitas nutrisi yang lebih tinggi dan memiliki jejak karbon yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Hal yang sama berlaku untuk diet DASH, rencana kesehatan jantung yang membatasi konsumsi daging merah.
Menu makanan pescetarian/Foto: Freepik.com/rawpixel.com |
Pescetarian, yang mengonsumsi ikan tapi tidak mengonsumi daging merah atau putih, mendapat skor tertinggi pada Indeks Makan Sehat, sebuah pengukuran yang menilai nilai gizi keseluruhan dari makanan sehari-hari. Namun, dampak lingkungan dari pemotongan daging dan ikan sama sekali tidak dapat diremehkan, menurut penelitian tersebut.
Meskipun pilihan pola makan pribadi tidak berdampak pada lingkungan pada tingkat individu, peralihan massal ke pola makan tanpa daging akan baik untuk planet ini. Para peneliti menyimpulkan bahwa jika hanya sepertiga dari studi omnivora mulai mengikuti diet vegetarian, itu akan setara dengan menghilangkan 340 juta mil kendaraan penumpang rata-rata setiap hari.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |