Mulai merasakan pertambahan berat badan, Beauties? Jika ya, boleh jadi pertambahan berat badan itu memang sesuatu hal yang sedang kamu harapkan atau malah sebaliknya. Namun apapun keinginan untuk pertambahan atau pengurangan berat badan, perlu Beauties ketahui bahwa tidak sedikit orang yang bertanya-tanya tentang alasan penambahan berat badan yang mereka alami.
Terlebih lagi mereka yang merasa melakukan aktivitas dan mengonsumsi makanan yang sama namun pada periode waktu yang berbeda mengalami penambahan berat badan. Untuk menjelaskan hal ini, sebagaimana dikutip dari Eatthis, para ahli memberikan beberapa alasan bertambahnya berat badan seseorang. Simak selengkapnya di bawah ini.
Umur yang Semakin Tua
![]() Ilustrasi usia menua/ Foto: Freepik.com |
Tahukah kamu Beauties bahwa pertambahan usia tidak hanya soal perubahan angka tetapi juga soal perubahan kondisi tubuh. Hal ini menyangkut pada hilangnya massa otot yang erat kaitannya dengan metabolisme tubuh. Ahli gizi Cheryl Forberg, RD menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia maka metabolisme tubuh pun akan melambat secara alami. Ketika metabolisme tubuh melambat maka berat badan pun lebih mudah untuk bertambah.
Ini pula lah yang menjadi alasan sekaligus jawaban dari pertanyaan mengapa di usia yang lebih tua, berat badan lebih mudah untuk naik daripada waktu muda. Padahal, makanan maupun aktivitas yang dilakukan mungkin saja hampir sama seperti biasanya. Dengan kata lain, metabolisme setiap orang bisa saja berbeda karena dipengaruhi oleh faktor umur.
Tidak Mengontrol Kalori yang Dikonsumsi
![]() Ilustrasi asupan kalori/ Foto: Freepik.com |
Kalori memang sering dikaitkan dengan penambahan berat badan. Tidak heran jika banyak proses diet yang pada akhirnya berujung pada upaya untuk defisit kalori. Oleh sebab itu, apabila ingin mengendalikan berat badan, maka diperlukan tracking terhadap jumlah kalori harian yang dikonsumsi.
Menurut Theresa Gentile, MS, RDN selaku pemilik Full Plate Nutrition and Dietetics, ada dua aplikasi pelacakan kalor online yang bisa digunakan, pertama menggunakan algoritma generik untuk menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan setiap hari agar bisa menurunkan berat badan dan kedua aplikasi pelacak kalori yang sering berganti setiap hari sesuai dengan kalori yang sudah dibakar saat olahraga.
Namun dalam hal ini dijelaskan bahwa aplikasi ini tidak bisa memperhitungkan metabolisme secara pribadi. Oleh karenanya, fokus aplikasi hanya pada tracking jumlah kalori yang dikonsumsi.
Terlalu Banyak Makan Makanan Sehat
![]() Ilustrasi memakan makanan sehat/ Foto: Freepik.com |
Mungkin Beauties sedikit bingung dengan alasan yang satuĀ ini. Ya, penulis 'The Sports Nutrition Playbook' dan Amy Goodson, MS, RD, CSSDĀ LD menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman bahwa jika makanan dianggap sehat maka kamu bisa makan sebanyak yang kamu mau. Padahal, kenyataannya hal itu tidak tepat.
Makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, selai kacang dan lainnya pastinya kaya akan nutrisi tetapi dapat memberikan kalori yang lebih banyak pada tubuh. Oleh karena itu tetap penting untuk mengontrol asupan kalori setiap harinya, termasuk kalori yang bersumber dari makanan makanan sehat. Bukankah segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?
Meminum Minuman yang Berkalori
![]() Ilustrasi meminum minuman berkalori/ Foto: Freepik.com |
Banyak yang tidak menyadari bahwa jus segar dan caramel macchiato misalnya dapat memberikan jumlah kalori tanpa membuat rasa kenyang. Lebih lanjut, hal yang sama juga bisa terjadi saat meminum minuman seperti teh manis, soda dan minuman lainnya.
Saat itu dilupakan, maka kamu akan mengabaikan hitungan kalori yang berasal dari minuman ke dalam asupan kalori harian yang kamu konsumsi. Jika hal ini terjadi, kamu mungkin akan kebingungan ketika berat badan mulai bertambah.
Terlalu Banyak Berolahraga
![]() Ilustrasi berolahraga/ Foto: Freepik.com |
Mengapa alasan yang satu ini bisa masuk dalam deretan penyebab kenaikan berat badan menurut ahli? Menurut meta analysis obesity review, orang cenderung melebih-lebihkan banyaknya kalori yang terbakar ketika berolahraga. Pada akhirnya, bisa saja terjadi kecenderungan dan munculnya pemikiran bahwa mereka bisa makan lebih banyak pada hari dimana mereka berolahraga.
Tidak sampai di situ saja, dalam studi terpisah juga turut mendukung penemuan tersebut di mana hasil ini menunjukkan bahwa orang cenderung meningkatkan asupan makan mereka setelah berolahraga dan akhirnya makan lebih banyak kalori daripada yang mereka bakar.
-------------
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!