3 Mitos Kesehatan yang Seharusnya Tidak Dipercaya Menurut Ahli Kesehatan, Ada Soal Perut Buncit!

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Jumat, 19 Dec 2025 12:00 WIB
3 Mitos Kesehatan yang Seharusnya Tidak Dipercaya Menurut Ahli Kesehatan, Ada Soal Perut Buncit!
Mitos kesehatan yang masih sering dipercaya orang/freepik.com/KamranAydinov

Bicara tentang mitos kesehatan, masih banyak segelintir orang yang mempercayainya. Misalnya, tentang aturan 5 detik makanan yang jatuh ke tanah atau lantai hingga penanganan luka bakar menggunakan pasta gigi. Apakah Beauties salah satu penganutnya?

Setelah ditelusuri, ternyata semua itu tidak sepenuhnya benar, loh. Hal itu diungkapkan langsung oleh pakar kesehatan seperti yang dilansir dari beberapa sumber kesehatan terpercaya. Berikut ini mitos dan fakta tentang kesehatan yang harus dipahami biar nggak salah arah!

1. Aturan 5 Detik: Makanan yang Jatuh ke Lantai Masih Aman untuk Dikonsumsi

Ilustrasi makanan yang jatuh ke lantai/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Mitos kesehatan satu ini pasti sudah mendarah daging dengan masyarakat Indonesia. Kalau melihat makanan jatuh ke lantai, otak langsung merespon "belum lima detik, masih aman buat dimakan."

Meskipun hanya sepersekian detik berada di lantai dan dirasa aman untuk dikonsumsi, beberapa ahli kesehatan mengatakan sebaiknya jangan pernah makan makanan yang telah jatuh ke lantai.

"Setidaknya, dicuci dulu (makanan yang jatuh itu)," kata Ruth Frechman, MA., RD., juru bicara American Dietetic Association pada WebMD. Tapi sayangnya, opsi ini tidak berlaku untuk semua jenis makanan.

Kita tahu, bakteri ada di mana-mana, termasuk di lantai. Ketika makanan menyentuh lantai, bakteri dapat menempel pada makanan sesegera mungkin.

"Semakin lama makanan itu di berada di sana (lantai), semakin banyak bakteri yang mungkin menempel," ujar Thomas Murray, MD., PhD., selaku dokter spesialis penyakit menular anak dan Profesor Madya Pediatri di Yale Medicine, menilik Every Health.

Ruth Frechman juga mengimbuhkan, ada 10 jenis bakteri termasuk E. coli yang bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan seperti demam, diare, dan gejala flu. Penyakit bawaan makanan memiliki waktu onset, yakni istilah untuk menandai mulainya gejala penyakit- yang bervariasi, mulai dari 24 jam hingga satu minggu.

Jadi, kita tidak bisa langsung berasumsi bahwa jika makanan diambil dalam waktu lima detik, berarti makanan itu tidak terkontaminasi oleh bakteri yang ada di lantai.

2. Minum Air Dingin atau Es Bikin Perut Buncit

Ilustrasi orang minum air putih dingin/Foto: Freepik.com/freepik

Masih ada yang mempertanyakan tentang minum air dingin atau es, apakah benar-benar membuat perut menjadi buncit? Jawabannya, mitos karena itu tidak sepenuhnya benar. Selagi minuman dingin yang dikonsumsi tidak mengandung gula, maka minuman tersebut tidak akan memicu perut buncit.

Seorang ahli nutrisi bernama Pooja Makhija dalam Instagramnya @poojamakhija, mengungkapkan bahwa air adalah cairan yang tidak mengandung kalori. Jadi, tidak mungkin minum air, baik pada suhu ruangan atau dingin dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Seperti yang kita tahu, asupan kalori berlebih dari karbohidrat, lemak, gula, dan minuman manis adalah penyebab utama perut buncit. Apalagi jika tubuh tidak diimbangi dengan olahraga rutin. 

3. Mengoleskan Pasta Gigi untuk Luka Bakar

Ilustrasi orang yang sedang mengoleskan pasta gigi untuk luka bakar/Foto: Freepik.com/freepik

Beberapa orang percaya bahwa mengoleskan pasta gigi ke luka bakar dapat membantu luka bakar tidak semakin parah. Apakah Beauties salah satu penganut ini? Jika iya, lain waktu jangan diulangi lagi.

Melansir laman Kemenkes Ditjen Keslan, pasta gigi mengandung bahan kimia abrasif seperti calcium carbonate, potassium citrate atau zat pemutih yang dapat menutup pori-pori kulit sehingga memperparah kondisi kulit yang terbakar.

Kandungan di dalam pasta gigi mampu menimbulkan iritasi, memperluas area luka, memicu infeksi hingga dapat menjadikan kulit melepuh.

Lantas, penanganan seperti apakah yang bisa dilakukan untuk mengatasi luka bakar yang cenderung ringan? Medical News Today menyarankan untuk menerapkan tips ini:

  1. Mengalirkan air dingin ke luka bakar selama 5-20 menit. Tindakan ini dapat mendinginkan kulit, meredakan luka bakar, dan mencegah cedera lebih lanjut.
  2. Membersihkan luka bakar.
  3. Mengoleskan area yang terkena luka bakar dengan shooting gel atau lotion yang mengandung lidah buaya untuk membantu meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  4. Setelah mengoleskan gel atau lotion, tutup lepuhan yang terbuka untuk melindungi luka dari infeksi.

Tanaman lidah buaya adalah anti-inflamasi alami, yang meningkatkan sirkulasi darah yang baik. Selain itu, juga memiliki sifat antibakteri yang menghentikan pertumbuhan bakteri.

Itulah mitos kesehatan yang masih sering digaungkan oleh masyarakat. Sekarang sudah tahu kan, kebenarannya. Sebelum mempercayai sesuatu, alangkah baiknya jangan ditelan mentah-mentah. Cari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE