Beauties, bagaimana puasa kamu sejauh ini di bulan Ramadan? Semoga kamu masih tetap konsisten menjalani hari untuk mendapatkan manfaat spiritual, mental dan juga fisik di bulan penuh berkah ini. Tidak asing lagi, banyak informasi yang telah mengungkapkan manfaat luar biasa dari menjalankan puasa Ramadan.
Tapi, ternyata ada banyak jenis puasa yang mungkin bisa kamu lakukan setelah bulan Ramadan berakhir untuk mendapatkan tubuh sehat ataupun menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badanmu, lho. Dirangkum dari Bullet Proof, yuk simak beberapa puasa selain puasa di bulan Ramadan yang baik untuk kesehatanmu!
Spontaneous Meal Skipping
Spontaneous Meal Skipping/Foto: pexels.com/Ready Made |
Diet puasa ini menggunakan pendekatan intuitif dan sangat cocok untuk siapa saja yang menginginkan fleksibilitas secara penuh. Puasa ini bukan hanya mengedepankan manfaat untuk menjaga berat badan yang sehat, tetapi juga gula darah agar tetap stabil.
Makanan yang disarankan pada puasa ini adalah makanan yang rendah karbohidrat dan lemak berkualitas tinggi selama periode non-puasa. Metode yang membedakan dari jenis metode puasa lainnya adalah lewati waktu makan saat tidak merasa lapar.
One Meal Day (OMAD)
One Meal Day/Foto: pexels.com/Cats Coming |
OMAD memberikan semua manfaat puasa dengan cara yang sederhana, karena OMAD hanya melibatkan pembatasan kalori dengan makan satu kali saja. OMAD juga dapat memaksimalkan manfaat penurunan berat badan.
Caranya, kamu perlu berpuasa selama 23 jam dan makan kalori harian selama dalam rentang waktu satu jam. Untuk memberikan cukup waktu untuk makan, pertimbangkan untuk makan antara jam 4-7 malam setiap hari. Saat makan, makanlah makanan yang seimbang dan bergizi.
Puasa 16:8
16:8/ Foto: pexels.com/Antoni Shkraba |
Diet 16:8 adalah salah satu diet puasa yang paling populer. Metode ini membuat transisi yang sempurna bagi siapa pun yang baru berpuasa. 16:8 tidak membatasi pilihan makanan selama waktu makan.
Makan seseorang akan dibatasi setiap 8 jam dalam sehari yang biasanya antara tengah hari dan pukul 8 malam. Untuk hasil terbaik, batasi karbohidrat untuk makan malam dan tetap terhidrasi sepanjang hari dengan mengonsumsi banyak air. Setelah beradaptasi dengan puasa 16 jam, cobalah puasa 18 jam dengan waktu makan enam jam setiap harinya untuk mendapatkan manfaat puasa yang lebih banyak lagi.
Puasa 5:2
5:2/Foto: pexels.com/Los Muertos Crew |
Studi menunjukkan bahwa puasa 5:2 dapat menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan resistensi insulin yang dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 dibandingkan dengan pembatasan kalori saja.
Cara melakukan puasa ini adalah makan seperti biasa selama lima hari per minggu. Lalu dua hari dalam seminggu, batasi kalori hingga maksimum 500-600 kalori. Kemudian, nikmati tiga kali makan dengan porsi kecil atau dua kali makan yang sedikit lebih besar saat hari dengan pembatasan kalori. Untuk mengurangi rasa lapar, beri jarak antara hari-hari puasa di antara hari-hari makan.
Bagi pemula, puasa mungkin terasa sulit pada awalnya. Namun, dengan diet puasa yang tepat, seseorang dapat mengendalikan kebiasaan makan dan menuai manfaat besar. Jangan lupa, berkonsultasilah secara rutin dengan praktisi kesehatan sebelum mencoba diet dengan metode puasa. Semangat, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!