Sering Dikira Sama, Ketahui Perbedaan Selasih dan Chia Seed Biar Nggak Salah Pakai

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Sabtu, 26 Oct 2024 10:30 WIB
Sering Dikira Sama, Ketahui Perbedaan Selasih dan Chia Seed Biar Nggak Salah Pakai
Perbedaan selasih dan chia seed/Foto: Freepik.com/thanthima

Chia seed dan selasih ialah dua jenis biji-bijian yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Bagi orang-orang yang belum mengenal baik tentang chia seed dan selasih, tentu akan sedikit sulit untuk membedakannya dan sering menganggap keduanya sama saja. Wajar saja, chia seed dan selasih memiliki warna dan bentuk yang hampir mirip namun tak sama.

Biji chia (chia seed) dan selasih (basil seed) umum dikonsumsi sebagai makanan bernutrisi tinggi. Keduanya juga sanggup membantu menurunkan berat badan, karena mengandung tinggi serat yang bisa mengendalikan rasa lapar. 

Supaya kamu tidak keliru, simak beberapa perbedaan antara chia seed dan selasih yang dirangkum dari beberapa sumber.

1. Tampilan Fisik Chia Seed dan Selasih

Chia seed/Foto: Freepik.com/freepik

Jika dilihat sekilas, tampilan fisik chia seed dan selasih hampir mirip. Keduanya pun cenderung tidak memiliki rasa atau bau yang khas. Namun, ketika diperhatikan, chia seed memiliki bentuk oval dengan perpaduan warna antara hitam, abu-abu, dan putih.

Sementara itu, selasih memiliki bentuk bulat dan berwarna hitam pekat. Ukuran selasih juga cenderung lebih kecil dibandingkan dengan chia seed. 

2. Berasal dari Tanaman yang Berbeda

Selasih dari biji tumbuhan basil/Foto: Freepik.com/thanthima

Berdasarkan tempat asalnya, mengutip laman ZenBasil, chia seed berasal dari tumbuhan berbunga Salvia hispanica yang banyak tumbuh di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Chia seed telah dikonsumsi selama berabad-abad sejak zaman Suku Aztec dan Suku Maya.

Sedangkan, selasih berasal dari tanaman herbal Ocimum basilicum, atau dikenal sebagai basil. Selain daunnya umum digunakan sebagai bahan aromatik pada masakan, biji atau benih basil juga bisa dikonsumsi maupun untuk ditanam kembali sebagai bibit. Selasih banyak ditemukan di daerah tropis, mulai dari Afrika Tengah sampai Asia Tenggara, dan memiliki sejarah panjang dalam pengobatan Ayurveda dan Tiongkok.

3. Kandungan Nutrisi Keduanya

Puding chia/Foto: Freepik.com/agent_lavender

Biji chia padat nutrisi dan merupakan sumber asam lemak omega-3 tertinggi, serat, protein, lemak sehat, antioksidan, serta mineral seperti kalsium, fosfor, seng, magnesium, dan zat besi. Merujuk Healthline, kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi pada chia seed diketahui berfungsi menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Kemudian, kombinasi nutrisi antara protein nabati, serat pangan, lemak sehat, dan asam lemak omega-3 dalam chia seed bagus untuk diet karena mampu meningkatkan sistem pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Menurut Healthline, satu sendok makan selasih mengandung sumber zat besi, kalsium, magnesium, dan serat yang lebih banyak daripada chia seed. Namun begitu, chia seed mengandung asam lemak omega-3 dua kali lebih banyak dari selasih. Kandungan serat larut dalam selasih dipercaya mampu meningkatkan kesehatan usus, mengontrol gula darah dan kadar kolesterol, hingga mengendalikan nafsu makan. Selain itu, selasih juga kaya akan flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan, antiradang, dan antikanker.

4. Beda Cara Penyajian Chia Seed dan Selasih

Es sarang burung dengan selasih/Foto: Freepik.com/ikarahma

Pada dasarnya, kedua jenis biji ini perlu direndam dulu dalam air selama beberapa waktu. Ketika dicampur dengan cairan seperti air atau susu, biji akan mengembang berkali-kali lipat dan menciptakan tekstur seperti jeli. Tetapi, chia seed biasanya butuh waktu perendaman lebih lama, sekitar 20 menit sampai semalaman sebelum siap dikonsumsi. Berbeda dengan selasih yang memiliki ukuran yang lebih kecil, kamu hanya membutuhkan waktu 15 menit saja untuk merendamnya. 

Dalam penggunaannya, chia seed sangatlah serbaguna. Dikutip dari Harvard Health Publishing, chia seed dapat dicampurkan ke dalam oatmeal, sereal, smoothie, yogurt, puding, adonan roti, salad, atau saus. Chia seed juga biasa dipakai sebagai pengganti telur dalam resep vegan. Namun, puding chia adalah cara paling populer untuk menikmati biji chia, yang dibuat dengan merendam chia seed ke dalam susu semalaman. 

Di sisi lain, selasih telah lama digunakan dalam minuman atau hidangan penutup di India dan Asia Tenggara, khususnya dikenal karena khasiatnya yang mendinginkan. Salah satu hidangan dari selasih yang terkenal di Indonesia ialah es sarang burung.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE