Setop Tidur dalam Keadaan Marah, Ini Dampaknya bagi Tubuh!
Terkadang, sebagian dari kita sering membawa amarah dan rasa kesal ke tempat tidur. Membiarkan perasaan-perasaan negatif tetap ada hingga hari esok. Dibalik kebiasaan tersebut, menahan amarah selama tidur ternyata tidak sepenuhnya baik bagi tubuh.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa selama tidur, otak mengatur ulang cara memori negatif disimpan, sehingga asosiasi ini lebih sulit ditekan di masa mendatang.
Lantas, apa sebenarnya efek tidur dalam keadaan marah bagi tubuh? Berikut ulasannya.
1. Menguras Energi yang Bisa Melelahkan Tubuh
Ilustrasi orang yang tidur dalam kondisi marah/Foto: Freepik.com/freepik
Sabrina Romanoff, seorang psikolog klinis menyebut bahwa rasa dendam atau amarah bisa menguras energi dan menimbulkan rasa lelah yang luar biasa, seperti dilansir dari Verywell Mind.
Oleh sebab itu, disarankan untuk menyelesaikan masalah atau pertengkaran terlebih dahulu sebelum tidur. Jangan tidur sambil menahan amarah. Kebiasaan tersebut hanya akan membuat tubuh merasa lebih lelah di keesokan harinya. Meskipun, tubuh belum atau tidak melakukan kegiatan fisik yang berlebihan.
2. Kualitas Tidur menjadi Terganggu
Ilustrasi orang yang mengalami sulit tidur/Foto: Freepik.com/jcomp
Memendam amarah hingga berlarut-larut, apalagi saat tidur, bisa mengganggu kualitas tidur. Menahan amarah dapat membuat kita sulit tidur, kualitas tidur memburuk, dan lebih rentan terhadap mimpi buruk.
Penelitian dalam jurnal Clinical Psychological Science (2022) menuturkan, seseorang yang kurang tidur berpotensi lebih sulit mengelola emosinya. Mereka juga lebih rentan bereaksi terhadap rangsangan emosional yang memancing emosi negatif.
Dalam otak mereka, akan lebih banyak pikiran yang tidak diinginkan, kurang mampu memahami sudut pandang lawan bicara selama percakapan berikutnya, dan cenderung tidak mampu menyelesaikan konflik.
3. Memicu Masalah Kesehatan: Termasuk Meningkatkan Tekanan Darah
Ilustrasi orang yang mengalami gangguan tidur/Foto: Freepik.com/freepik
Seperti yang dilansir dari Live Strong, Michael Breus, PhD, mengungkapkan bahwa saat kita marah, tubuh akan mengeluarkan hormon stres, seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin. Semua hormon tersebut bisa meningkatkan tekanan darah dan mungkin efeknya bisa dirasakan saat sedang tidur.
Lebih lanjut, studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2020) menemukan, orang yang tidur dalam keadaan marah cenderung tidak mengalami penurunan tekanan darah secara alami saat tidur.
“Kemarahan adalah emosi yang sembilan dari sepuluh kali meningkatkan detak jantung dan hampir mustahil untuk tertidur dengan detak jantung di atas enam puluh,” ungkap Breus.
Detak jantung normal saat istirahat, termasuk saat tidur biasanya berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.
Itulah tiga dampak akibat tidur dalam keadaan marah. Marah adalah hal yang wajar, tetapi tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebab, amarah yang tidak terkontrol dengan baik bisa melukai diri sendiri dan orang di sekitar.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!